I Want U, Papa [Completed]

24 Selamat Datang

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Dua bungkus tteokbeokki teronggok di atas nakas di samping ranjang. Pelakunya sedang mendesah lelah dan frustasi, karena usahanya berbuah percuma. Dan juga uang dari dompetnya terbuang begitu saja demi membeli makanan sesuai keinginan si pemuda mungil. Yang berakhir tak mau dimakan begitu si lelaki berparas cantik tidak lagi menginginkannya.

Baekhyun merengek kesal karena Chanyeol seolah enggan menuruti kemauan yang berasal dari calon anak mereka.

“Pokoknya aku tidak mau tau! Aku ingin acar timun Yeollie~~” ah manis sekali kedengarannya, jika saja penyebutan nama itu tidak disertai keinginan aneh–aneh dari suami kecil Chanyeol itu.

8 bulan, 13 hari berlalu. Waktu tidak mau rasanya bergerak lamban, hingga kandungan Baekhyun sudah membesar secara sempurna. Juga, hanya menghitung hari saja menuju ke proses dimana sang buah hati akan terlahir ke dunia. Keduanya tidak sabar lagi menanti hari itu. Menanti akan kedatangan anggota baru yang menjadi pelengkap di dalam keluarga mereka.

Ah, ngomong–ngomong soal status, Chanyeol dan Baekhyun menyelenggarakan pernikahan dua minggu setelah masalah dari Hyejin diurus tuntas. Wanita bermarga Kim itu berakhir menjadi tahanan penjara selama kurang lebih 10 tahun. Kira–kira 5 bulan lalu semua hal itu terjadi. Wow, begitu melelahkan dan terlalu banyak kesedihan tertumpahkan. Tetapi semuanya mampu mereka lewati dengan baik. Terbukti dengan keadaan mereka yang kian rapat dan mesra, bak pasangan remaja yang baru saja terhunus panah asmara. 

Chanyeol berdecak kesal dan mendaratkan bokongnya di atas ranjang. “Tapi Baek, aku baru saja tiba setelah membeli tteokbeokki. Dan kau.. bukannya tidak suka timun?" tanya Chanyeol yang ditanggapi dengusan sebal oleh si pemuda hamil.

"Ini bukan keinginanku. Tapi keinginan uri aegi." 

Mungkin saking lelahnya Chanyeol karena baru saja kembali setelah membawakan makanan keinginan dari Baekhyun, membuat ia enggan untuk beranjak lagi.

"Kenapa kau tidak makan tteokbeokki itu saja? Itu juga keinginanmu, kan?” ucapnya sembari menunjuk ke arah tempat dimana dua makanan pedas itu terletak.

Bibir tipis Baekhyun melengkung ke bawah dengan mata sabitnya telah berkaca–kaca. “Yeollie jahat! Yeollie tidak sayang Baekkie lagi! Yeollie jahat! BAEKKIE BENCI YEOLLIE! AAAA EOMMA..!!!”

Mendengar tangisan kencang dari suami mungilnya, seketika membuat Chanyeol didera rasa panik. Ia gelagapan di tempatnya. Baekhyun yang menangis dua kali lipat lebih susah ditangani daripada setumpukan dokumen di kantor. Bagaimana ini? Apa yang harus Chanyeol lakukan jika sudah terlanjur seperti ini? Arrghhh, sial!

“B–Baek.. t–tenanglah, eo? Jangan menangis. A–Aku akan membelikan acar timun untukmu. Tapi berhentilah menangis, nde?” Chanyeol membujuk rayu Baekhyun agar lelaki berstatus pendamping hidupnya meredam isak tangisnya.

Akan tetapi, Baekhyun kian mengeraskan volume suara diiringi laju air mata yang seolah enggan untuk berhenti menetes. Membuat Chanyeol menggaruk kepala pusing, bingung mencari cara seperti apa agar suaminya mau diam.

Terlalu sibuk Chanyeol memikirkan cara, sampai tidak menyadari raut muka Baekhyun yang seperti menahan rasa sakit. Bibirnya mengeluarkan ringisan tertahan seiring merasakan rasa seperti teremas oleh sesuatu di perutnya yang membulat.

“C–Chanyeol… sst…” panggil Baekhyun dengan gigi mengerat menahan rasa berdenyut di area perut.

Desisan itu cukup mampu ditangkap oleh telinga lebar Chanyeol. Membuat lelaki bertubuh sempurna dan berlekuk menatap khawatir pada pria yang terus menerus memegangi bagian perutnya.