I Want U, Papa [Completed]

08 Hari Minggu

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Minggu cerah dengan langit biru membentang, berisikan gulungan awan. Cahaya menerjang kuat, menyengat isian bumi tanpa kecuali. Memberi sejuta kehidupan bagi seluruh makhluk. Hari dimana semua orang memanfaatkan waktu senggang untuk bersenang-senang. Nyatanya tidak berlaku bagi kedua pria bermarga Park itu.

Tiga hari sudah Baekhyun menetap. Sesuai kesepakatan diantara mereka. Dimana Baekhyun diharuskan untuk berada tidak jauh dari Jackson. Mulanya Baekhyun menentang, sebab terasa terlalu berlebihan. Tetapi, berkat mulut Chanyeol yang lincah memberi alasan berlogika, pada akhirnya ia menyetujui.

Beruntung, Park Chanyeol tidak melarang Baekhyun untuk tetap menjadi seorang pengajar. Justru pria tinggi itu memintanya agar tetap berada disana, mengawasi dan menjaga anak semata wayangnya.

Lagipula, ini juga termasuk bagian dari kesepakatan. Dimana Baekhyun tidak mau mengundurkan diri, berhenti untuk mengajar dan bertemu murid-murid menggemaskan.

Rumah super megah itu terasa sunyi. Ada beberapa maid berlalu-lalang silih berganti. Bosan menghinggapi, ketika seharusnya dihari minggu seperti ini, tidak ada kegiatan seru untuk dilakukan. Ia mendesah kesal dan frustasi. Kakinya berjalan menuju lorong panjang di sebelah kanan. Hendak bertemu si bocah kecil guna mengetahui hal apa yang dilakukannya di waktu liburan.

Baekhyun mengetuk pintu sembari berseru; "Jackson-ah. Boleh aku masuk?"

Sedetik itu juga, balasan tak kalah kencang dari dalam terdengar. Mengijinkan Baekhyun masuk ke dalam kamar. Baekhyun melangkah mendekat sesudah menutup pintu.

Di atas kasur, Jackson nampak serius membaca. Serakan buku-buku di atas kasur membuat Baekhyun berdecak kecil dan menggelengkan kepala. Tetapi, sebersit rasa bangga dan senang muncul ketika mendapati Jackson sedang belajar. Ah, tidak heran bocah lelaki itu berwawasan luas. Bukti di depannya tidak bisa dibantah. Membawa fakta mutlak bahwa semua kepintaran anak itu murni berasal dari kemauan dan kegigihan si bocah.

"Kau sedang membaca buku apa Jackie?" Tanya Baekhyun, memalingkan wajah si kecil dari buku.

Panggilan itu terdengar manis. Sesuai untuk menggambarkan si bocah yang memang masih digolongkan anak-anak. Dan panggilan itu memang dari Jackson sendiri yang meminta. Alasannya sederhana. Jackson hanya ingin mereka semakin akrab dengan menggunakan nama panggilan lain. Seperti halnya Jackson yang dipanggil 'Jackie' dan satu lagi adalah 'Jack-Jack'. Maka untuk Baekhyun, ia memanggilnya 'Papa'. Untungnya, Baekhyun tidak merasa keberatan sama sekali. Sebaliknya, pemuda itu menyambut gembira akan panggilan dari si bocah lelaki.

"Jack sedang membaca dan menghafalkan rumus-rumus ini." Telunjuknya mengarah ke deretan angka di atas kertas. "Sebentar lagi Jack akan mengikuti olimpiade matematika, jadi Jack harus mempersiapkan diri sebaik mungkin."

"Ah, kau benar." Baekhyun mengangguk sekali, membenarkan ucapan dari Jackson.

Ia mendudukkan diri di pinggiran ranjang. Tangan kirinya terulur, mengusak rambut berwarna hitam itu seraya tersenyum senang.

"Tapi jangan terlalu memaksakan diri. Kau juga harus mengukur waktu, Jack." Tutur Baekhyun lembut, di balas anggukan antusias oleh si bocah.

Hatinya menghangat. Perasaannya membuncah tak karuan. Selama ini, Jackson tidaklah ada yang memberi perhatian. Melimpahinya beribu-ribu cinta dan kasih sayang. Bahkan, ayahnya sendiri pun tidak berlaku demikian.