10 Kemarahan Jackson

14.5K 2.1K 95
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Tujuh hari berselang, setelah kejadian di olimpiade. Hubungan antara Jackson dan Chanyeol semakin memburuk. Sekat tak kasat mata tercipta lebar dan terasa jauh. Setelah perilaku Jackson seminggu lalu, dimana bocah lelaki itu berlalu meninggalkan sang ayah tanpa membalas sapaan. Bocah itu sungguh-sungguh menghindari dan berusaha sebisa mungkin tidak bertemu muka dengan Chanyeol.

Baekhyun sebagai pengasuh, membujuk rayu anak itu agar tidak menanamkan sikap tidak sopan pada ayahnya sendiri. Bagaimanapun, Chanyeol adalah ayah kandungnya. Terlepas dari sikap si pria jangkung yang memang keterlaluan.

Berbagai alasan diberi, bertujuan supaya Jackson berhenti membenci. Akan tetapi, percuma menjadi akhir kala bocah kecil itu teguh pada pendirian. Apalagi yang harus Baekhyun lakukan untuk merubah perangai Jackson supaya tidaklah mendendam di hati?

"Jackie-ya. Buka pintunya. Jangan lupakan makan malam mu." Baekhyun mengetuk pintu berulang-ulang sembari berseru. Memanggil nama si kecil untuk keluar dari kamar.

Tidak jauh di posisinya, Chanyeol menyaku tangan sambil melempar tatapan nanar ke arah pintu. Jujur, sikap Jackson kali ini tidak bisa diprediksi. Memusingkan kepala juga membebani bahu lebarnya. Bermacam-macam praduga bermunculan, namun semuanya nihil. Membuat semua orang disana merasa resah tidak terkecuali.

Di depan pintu, Baekhyun sudah menghela nafas frustasi. Merasa usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali. Ini sudah melampaui batas. Setidaknya Jackson harus berkata-kata, memberi alasan jelas akan sikap kurang ajarnya yang merisaukan banyak orang. Termasuk ia selaku pengasuh.

Tidak ada cara lain. Ide yang sedari tadi menempel di tempurung kepala harus digunakan pada kesempatan ini. Guna memancing Jackson keluar dari sangkar emas nan nyamannya. Tidak boleh suasana seperti ini terus berkembang, meretakkan hubungan keluarga yang sudah dibangun penuh perjuangan.

"Aku tidak suka sikapmu ini, Jackson-ah." Ucap Baekhyun sedikit keras. "Kau tidak boleh terus bersikap seperti ini Jackson. Semua orang mengkhawatirkanmu." Lanjutnya, namun tidak ada tanggapan dari dalam.

"Baiklah. Kalau kau tidak mau keluar dari kamar, maka aku yang akan keluar dari rumah ini." Gertak Baekhyun, membuat semua orang terkesiab, termasuk Chanyeol sendiri.

"B-baek. Apa yang kau lakukan? Kau tidak benar-benar serius kan? Apa kau mau Jackson--"

"Hanya ini satu-satunya cara agar anakmu itu memunculkan batang hidungnya." Sela Baekhyun cepat namun bernada pelan, sedikit menolehkan kepala ke arah Chanyeol.

Selain helaan nafas, Chanyeol pun membuang pandangan. Pening mendera, benar-benar tidak menyelamatkan atmosfer yang tengah menegang. Tangan kirinya menekan pelipis, bermaksud meredakan rasa sakit yang menggerogoti area itu.

Masih belum ada tanda-tanda dari dalam. Nampaknya kemarahan Jackson telah mencapai batas maksimal. Dan hari ini adalah puncak dari segala yang dipendam, dilampiaskan melalui sebuah sikap yang membuat semua orang cemas dan khawatir terhadap bocah itu.

"Setidaknya ijinkan papa untuk masuk ke dalam Jackson."

Bunyi pintu dibuka dari dalam bergema setelah Baekhyun berucap demikian, mengalihkan atensi setiap orang. Celah itu memunculkan paras rupawan milik si bocah. Nuansa gelap dapat dilihat, namun tidak seutuhnya menyembunyikan wajah datar dan murung di bocah lelaki. Akhirnya Baekhyun bernafas lega.

Niatnya, Chanyeol ikut serta masuk ke dalam sana. Tapi Baekhyun keburu mengangkat telapak tangan. Memberitahu bahwa hanya ia seorang bisa menghampiri si kecil pada situasi itu. Tapi sebelum sepenuhnya menghilang, Baekhyun mengulas senyum. Dimana tersirat jelas disana sebuah pesan untuk memberinya kepercayaan penuh, mengatasi masalah ini. Yang dibalas desahan nafas pasrah dari Chanyeol, sebelum dilanjutkan dengan sebuah anggukan mengiyakan.

I Want U, Papa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang