12 Pertengkaran Kecil

16.7K 2K 134
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Bunyi teratur dan tenang mesin mobil seolah tidak ingin mengganggu ketenangan dua orang yang ada di dalam. Kendaraan hitam itu bergerak, membelah jalanan dan mengikuti rute dimana bisa dilalui agar sampai di rumah dengan segera dan selamat. Mereka masih saja tidak bisa melupakan kepingan momen berharga yang baru saja terlewati beberapa jam yang lalu. Makan di restoran mewah bernuansa romantis, pemandangan indah langit bertabur bintang dan jernihnya air laut di waktu malam hari, kemudian berjalan-jalan santai menyusuri sekaligus meninggalkan jejak pasti di setiap langkah kaki.

Momen itu seakan enggan untuk menyingkir barang sejenak. Terus saja berputar bagai sebuah roll film, menayangkan setiap hal di restoran elit, terletak di pesisir pantai. Hari ini sungguh mengagumkan dan sayang untuk dilupakan. Membuat Baekhyun mengulum senyuman agar tidak terbentang lebar dan juga dilihat oleh si jangkung di sisi kirinya. Menunjukkan betapa senang dan bahagia menyelimuti jiwa Baekhyun saat ini.

Akan tetapi, setiap jengkal kulit putih dan mulus di balik coat panjang masih belum rela melepas pergi sengatan angin pantai yang dingin. Meski pakaian yang melekat di tubuh berbahan kain tebal dan berkualitas terbaik, raganya masih bisa merasakan sisa-sisa desir angin pantai menusuk-nusuk ke bagian kulit terdalam. Merangsang seluruh saraf motorik di dalam tubuh, hingga menggerakan kedua tangan secara otomatis, mengusap-usap bahu dengan gerak cepat. Bermaksud meredakan rasa tidak nyaman sebab menggigil sudah mulai mengeksistensikan diri berupa uap panas dari belahan bibir tipis berwarna agak pucat.

“Baekhyun, gwenchana? Kenapa kulit wajahmu pucat?” Raut khawatir pada muka Chanyeol perlihatkan, begitu menyaksikan sendiri rupa dari pria di sebelah kanannya.

Baekhyun menggeleng kecil seraya merendahkan pandangan, “Aku baik-baik saja, Chanyeol.”

Kata-kata Baekhyun berbanding terbalik dengan kondisi tubuh ramping yang gemetar hebat. Menepikan mobil secara paksa dan mendadak, tidak peduli jika ada kendaraan lain tidak sengaja menabrak badan mobil.

“Chanyeol! Apa-apaan kau ini? Kau ingin mencari mati?!” Hardik Baekhyun kesal, kian menambah uap pada nafasnya yang memburu tidak karuan.

Pria tinggi di balik kursi kemudi mempererat pegangan pada stir, sedang mengais serpihan ketenangan pada diri yang tengah bergejolak. Sebelum ia menggulirkan atensi, tepat ke arah dimana Baekhyun duduk, yang membungkukkan badan dan tangan menyilang dada. 

“Lalu ada apa dengan kulit putihmu yang berubah pucat?”

“Sudah aku katakan jika aku baik-baik saja? Apa kata-kataku kurang jelas?” Sahut Baekhyun meninggikan nada bicara tanpa disengaja.

Reaksi Baekhyun seperti alat kejut untuk mengembalikan detak pada jantung. Membuat Chanyeol reflek membulatkan mata tajam setelah memperoleh kalimat serupa hardikan itu.

Mereka berdua nampak terengah sendiri, seolah mereka baru saja berlari menempuh jarak ber-mil-mil jauhnya. Kedamaian di setiap sudut ruang alih-alih menyejukan. Ketegangan dan panas bangkit perlahan seusai perdebatan kedua belah pihak, saling mengeraskan kepala tidak mau mengalah. 

Mereka senantiasa menyelami obsidian berbeda warna itu dalam diam. Atmosfer seolah tidak berniat membantu memisah dan meredakan bara api dari kedua adam di tempat duduk. Seolah sengaja memberi ruang pada waktu untuk lebih bekerja ekstra, memperbaiki keadaan diantara kedua pria berbeda postur tinggi badan.

Baekhyun berhembus keras seraya menyibak rambut cokelatnya ke belakang dan merematnya kuat. Baru sadar jika sikapnya sudah keterlaluan. Barangkali pening dibagian kepala menjadi penyebab utama bagaimana emosinya seketika meningkat drastis diluar kehendak. Lalu bagaikan bom waktu, meledak tanpa ada yang bisa mengira dan mencegah, sebelum mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghindari.

I Want U, Papa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang