— EXTRAORDINARY RICH BOY —
Written by Yan Zhang
.
Namja bernama Park Jisung itu berdiri termenung memikirkan maksud permbicaraan antara Taeyong dan Donghae di belakang—masih memunggungi tembok sembari menguping—dan jemarinya memainkan ujung bajunya pelan.
"Dalang apa yang dimaksudkan mereka? Appa dalang di balik kecelakaan?" Pikirnya sampai meresap ke dalam hati.
"Ya, Park Sehun memerintahkan Hwang Minhyun untuk membunuh Jaksa Agung Na Goongmin dengan memblong rem mobilnya, tetapi mereka tidak menyangka bahwa yang membawakan mobil itu adalah istri Jaksa Na." Tutur Taeyong jelas.
"Sehingga istrinya menabrak mobil tangki lalu terjadilah kebakaran dan menewaskan seratus orang. Termasuk dirinya serta—" Taeyong menggantungnya, sepasang alis Jisung bertaut jadi satu. "—Tuan Wong Xuxi dan Tuan Huang Zitao."
Pikiran Jisung mendadak blank, segera pergi dari halaman belakang rumah perdana menteri itu tanpa mengetahui lanjutan perkataan Taeyong yang sempat menjeda tadi.
"Dan juga Tuan Jong Lay dan Nyonya Jong Soojung. Meskipun mereka berdua selamat dari kecelakaan dan kebakaran itu, tetapi mereka terbunuh saat dirawat di rumah sakit yang dikelola Tuan Lee Minseok." Sambung Taeyong. Donghae hanya mengangguk dalam diam.
Jisung melangkah dengan mendesak kembali tempat mobil yang dikemudikan oleh Taeil—masih terjebak kemacetan—dan masuk ke dalamnya.
"Putar balik, kita ke Kantor Kejaksaan Na." Ucap Jisung final yang terdengar memerintah.
"Baik, Tuan Muda."
Sementara itu, di sebuah kafe yang ramai pengunjung. Chenle sedang menyeruput minuman pesanannya, duduk berhadapan dengan Jaemin di seberang. Mereka berdua duduk di pojokan—dapat melihat pemandangan luar melalui dinding kaca—sambil berbincang-bincang ringan.
"Apa kamu yakin orangtua Jisung yang—" Belum selesai Jaemin berbicara, Chenle menginterupsinya.
"Ya, aku yakin." Kata Chenle sembari mengguncangkan gelas Starbucks berukuran tall—ditraktir oleh Jaemin, tentu saja. Manik deep black menatap tangan Jaemin yang terkepal itu, seakan ia tahu apa yang dipikirkan pemilik surai pink itu. "Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tetapi jangan bertindak gegabah."
Terdengar kekehan dari mulut Jaemin. "Tentu saja tidak. Sudah cukup aku—" Ia terdiam sejenak, berdehem. "Ya begitulah." Chenle hanya mengangguk mengerti, kembali menyeruput Hazelnut Signature Chocolate Ice.
Tanpa sengaja iris mata Chenle melirik dan menanggap satu laki-laki dengan gerak-geriknya mencurigakan—melirik ke arah Chenle dan Jaemin sekilas dan berpura-pura menelepon. "Apa-apaan orang itu?" Batin Chenle heran, dengan cepat ia menoleh ke belakang—mencari seseorang yang diutus untuk mengawasi dirinya, yang sedang membaca majalah.
Kemudian Chenle kembali menoleh dan menatap pada Jaemin yang tengah mencatat di bukunya. Ia memilih untuk tidak menghiraukan orang di pojokan sana, ia memandangi orang-orang berlalu lalang di depan.
"Ya, saya menemukan Zhong Chenle." Kata orang itu saat bertelepon.
.
— EXTRAORDINARY RICH BOY —
Written by Yan Zhang
.
Saat ini di Kantor Kejaksaan Na, di ruang jaksa agung. Jisung duduk berhadapan dengan Goongmin, berduaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRAORDINARY RICH BOY | NCT
Fanfiction【COMPLETED】 Kisah anak borjuis dan anak proletar. Siapa sangka bahwa anak proletar tersebut adalah pemuda yang paling ditakuti? Written by Yan Zhang - yanxzhang