— EXTRAORDINARY RICH BOY —
Written by Yan Zhang
.
Sepulang sekolah, Jisung duduk diam di bangku mobil bagian penumpang, iris hazelnya memandang gedung pencakar langit yang menjulang tinggi—perusahaan ayahnya, Park Corporation—seluruh dinding tampak luar menggunakan bahan yang terbuat dari kaca kelabu. Kepalanya mendongak untuk mengintip puncaknya gedung, ia menyipitkan penglihatannya ketika cahaya senja memancar.
Kepalanya menoleh pada Taeil yang tengah menyetir. "Pak Moon." Taeil yang merasa terpanggil menoleh sekilas sebagai respon panggilan Jisung. "Ini hanya perumpamaan. Jika ayahku ditangkap karena perbuatannya, apa yang akan terjadi pada keluargaku?"
Dahi Taeil mengernyit, bola matanya bergulir memandang Jisung melalui pantulan kaca di tengah atas. Taeil mengerti itu hanya sebuah ibarat, tetapi ia merasa ganjil. "Jika perbuatannya merupakan penggelapan atau melakukan curang dalam persaingan bisnis, tentu saja seluruh asetnya yang dibeli dengan uang hasil penggelapan akan disita pemerintah."
"Apakah manor Park berupa asetnya?"
"Tentu, jika Tuan Park membelinya dengan uang hasil bisnisnya."
Setelah mendengarnya, Jisung refleks menghela napas berat membuat Taeil menanyakan apakah ada sesuatu yang telah terjadi. Jisung hanya menggeleng. "Bukan apa-apa, itu hanya perumpamaan, kamu tahu?" Taeil mengangguk paham, ia kembali fokus menyetir ketika lampu lalu lintas berubah hijau.
"Tetapi, jika ayahku ternyata pembunuh. Apa yang akan terjadi?"
Taeil menoleh sekilas lagi. "Keluarga anda akan dipandang dan dinilai tidak bermoral. Seandainya Tuan Park membunuh, maka anda dan keluarga anda dianggap keluarga pembunuh. Tentu saja akan dicemooh habis-habisan oleh dunia mengingatkan keluarga anda adalah konglomerat yang terkenal. Intinya, seluruh keluargamu perlahan akan hancur bertubi-tubi."
Jisung mengangguk paham, sementara Taeil kembali konsentrasi dalam mengemudi. "Aku harus melindungi ayahku. Pertama-tama, aku akan menyingkirkan keluarga Jaemin, Jaksa Agung Na itu—dia orang yang paling berbahaya. Dia akan menyebarkan berita tanpa babibu."
"Putar balik, aku mau ke kantor ayah."
"Baik, Tuan Muda."
Jisung berakhir tiba di depan pintu utama gedung Park Corporation, ia segera masuk ke dalam sana, orang-orang yang ditemuinya langsung menyapa sambil membungkuk hormat, Jisung membalasnya karena ia tahu etiketnya. "Pak Sekretaris Lu, apakah ayah ada di kantor?" Tanyanya ketika ia bertemu dengan seorang pria bersetelan sederhana yang telah lama bekerja pada Sehun di lobby.
Sekretaris Lu—Luhan—mengangguk sejenak. "Ya, Tuan Muda. Presdir ada di ruangnya, beliau sedang istirahat saat ini. Mau saya antar?"
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Terima kasih, Pak Sekretaris Lu." Luhan mengangguk, mempersilakan. Jisung pun berlalu, masuk ke lift khusus—yang biasa digunakan untuk Sehun atau orang penting mengunjungi. Tidak lama kemudian, ia tiba di lantai 62, lantai teratas gedung tersebut. Ia langsung menerobos masuk kantor ayahnya tanpa mengubris teriakan wanita yang menjaga di bagian resepsionis. "Appa !"
Jisung terdiam seketika di ambang pintu fiberglass hitam, perasaannya terlonjak marah dan kecewa ketika melihat ayahnya sedang bermesraan dengan wanita lain.
Dua pasangan yang bermesraan—berpelukan sambil berciuman panas dengan begitu intim—di atas sectional sofa langsung saling berjauhan dan memperbaiki tata pakaian mereka. Suasana menjadi canggung, atmosfernya terasa tidak mengenakkan. Jisung mengepalkan tangan kanannya erat, hatinya terasa sakit melihat Sehun bermain belakang dari ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRAORDINARY RICH BOY | NCT
Fanfiction【COMPLETED】 Kisah anak borjuis dan anak proletar. Siapa sangka bahwa anak proletar tersebut adalah pemuda yang paling ditakuti? Written by Yan Zhang - yanxzhang