Ini namanya Double Up.
— EXTRAORDINARY RICH BOY —
Written by Yan Zhang
.
"Aku bilang, ayahmu sudah membunuh orangtuaku, Park Jisung!" Dada Chenle naik-turun, mencoba mengontrol napasnya. "Ayahmu membunuh Jong Lay dan Jong Soojung, apa kamu paham?!"
Jisung menoleh cepat ke arah Sehun, seakan meminta penjelasannya. Sehun hanya memejamkan matanya erat hingga ujung matanya terkerut.
"Jo—Jong Lay dan Jong Soojung, katanya?"
"Tuan Park membunuh Tuan Jong dan Nyonya Jong?!"
"Wah... Tuan Park benar-benar..."
"Bukannya dia adalah sampah masyarakat?"
"Dia sudah membunuh orang-orang terpenting bagi negara ini!"
"Pembunuh keji itu sudah menghapus keberadaan orang yang berpengaruh untuk Korea!"
"Bukannya dia harus dieksekusi mati?!"
"Bukti." Jisung menggumam dengan parau. "Mana buktinya kalau ayahku membunuh orangtuamu, Zhong Chenle!" Hardiknya.
"Buktinya ada tepat di depan matamu, buka matamu lebar-lebar!" Balas Chenle tidak mau kalah.
Jisung segera menggulirkan manik hazelnya, mencari objek yang menjadikan bukti membunuh orangtua Chenle. "Yang mana! Di mana buktinya!?" Maniknya menangkap suntikan yang tergeletak begitu saja di samping laptop. "Su—suntikan?"
"Suntikan itu yang membunuh ayahku!" Bentak Chenle tinggi, seolah-olah dia harus memberitahu dunia bahwa barang itu adalah benda yang mencabut nyawa ayahnya. "Dokter Lee Minseok!" Panggilnya dengan lantang.
Sekeliling memusatkan penglihatan mereka pada arah Minseok yang sedari tadi berdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Pria paruh baya yang bebas dari seragam dokter—mengenakan pakaian formal—menumpu kedua tangannya pada sandaran lengan bermaksud membantunya beranjak berdiri. Ia menghampiri meja singgasana petinggi yayasan, jemarinya mengapit sebuah plastik kecil tembus pandang berisikan tiga unit suntikan.
"Biar saya yang menjelaskannya, Earl." Minseok menatap objek di tangannya dengan sayu. "Benda ini yang menyuntik mendiang Tuan Jong Lay mati."
"Suntikan macam apa itu sampai bisa membunuh mendiang Tuan Jong Lay?" Tanya Goongmin.
"Se—sebenarnya Tuan Jong telah siuman setelah tiga hari kematian Nyonya Jong, Earl." Ujar Minseok ragu, namun tatapan Chenle mengatakan; Jelaskan saja seutuhnya. "Pertama, saat Tuan Jong tersadar dari koma, Tuan Park menyuntiknya dengan obat bius bernama Sodium Thiopental, kinerjanya untuk menurunkan fungsi kesadaran, Tuan Jong mengalami gangguan komunikasi antara pikiran dengan tubuh."
"Oh, Tuhanku..."
"Padahal mendiang Tuan Jong sudah berjuang melewati lubang maut."
"Kejamnya."
Minseok meneguk salivanya karena kerongkongannya terasa mengering sesaat. "Lalu, kedua. Tuan Jong diberikan suplemen untuk anestesi, Pancuronium Bromide, dengan dosis operasi untuk melumpuhkan kerja diafragma dan paru-paru hingga beliau tertidur tenang. Me—meskipun cukup saja dengan obat bius sudah menenangkannya."
"Astaga..."
"Sungguh jahat!"
Chenle hanya memejam matanya, menarik napasnya sedalam-dalamnya untuk tidak memekik bertalu-talu. Sementara Renjun sudah ingin memeluk Chenle namun ia tahu diri. Sedangkan Jaemin dan Jeno menundukkan kepalanya, mereka mengerti bagaimana perasaan Chenle yang kehilangan orangtua. Dan, Mark mendongakkan kepalanya menahan tangisannya. Para orangtua hanya terdiam bergeming mendengar penjelasan sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRAORDINARY RICH BOY | NCT
Fanfiction【COMPLETED】 Kisah anak borjuis dan anak proletar. Siapa sangka bahwa anak proletar tersebut adalah pemuda yang paling ditakuti? Written by Yan Zhang - yanxzhang