33

1.6K 360 99
                                    

— EXTRAORDINARY RICH BOY —

Written by Yan Zhang

.

Kelompok Dreamies—Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle dan Jisung—memilih perpustakaan sebagai tempat pencarian harta karun. Namja Park itu terlihat begitu antusias mencari sambil berceloteh panjang, yang mendengarnya hanya bisa terkekeh gemas.

"Hyung !" Jisung mengangkat sebuah berkas yang diberi sticker bergambar peti harta karun pada penutup. "Aku menemukan satu!" Saat Jisung hendak membukanya namun Jaemin menahannya.

"Jangan membukanya dulu, ingat apa kata Mark tadi? Mengumpulkan hartanya yang masih disegel stikernya." Gerutunya.

Jisung hanya mengangguk sebelum tergelak kecil. "Ya, ya!"

Terdengar pukulan pada rak yang disebabkan oleh Renjun, seluruh penglihatan terpusat padanya. Renjun menghela napas panjang. "Aku tidak menemukan apa-apa. Kenapa kita tidak pergi ke tempat lain?"

Yang lain mengangguk setuju, kerja sama adalah totalitas bagi mereka. Mereka bergegas keluar dari perpustakaan yang lenggang dan sunyi, menyusuri koridor, pergi ke ruang seni rupa—tempat favorit Renjun. Mereka berlima menyerbu masuk dan mulai mengubrak-abrik perabotan sana hingga salah satu dari mereka menemukan kotak besar yang digembok.

"Ini kan hartanya? Ada sticker peti!" Pekik Jeno. "Gila, besar sekali!"

"Woah! Woah! Isinya apa ya, kok besar sih?" Mata Jaemin berbinar-binar melihat kotak besar yang dipeluk Jeno dengan satu tangan di sisi badan.

Jeno menjauh dari Jaemin. "Eits! Ingat kata Mark!" Jaemin mengerucutkan bibirnya sebal. "Bersabarlah, ayo cepat kalian cari juga sebelum jam 5 sore!" Sahut Jeno sambil beranjak keluar dari ruang tersebut, diikuti keempat teman kelompoknya.

"Apa kita tidak perlu mencari kuncinya?" Tanya Jisung heran setelah melihat gembokan itu.

"Kalau ada kuncinya, sudah pasti kita akan membukanya, bodoh!" Gerutu Chenle seraya memukul punggung Jisung. Yang dipukul hanya bisa terkekeh dan mengusap tangan Chenle yang digunakan untuk memukul tadi. Modus banget ini bocah.

"Sebentar. Sepertinya aku melihat sesuatu. Tunggu aku di sini." Renjun kembali menghamburkan dirinya ke dalam ruang seni rupa. Sekali ia menoleh ke belakang memastikan tidak ada yang mengikutinya, ia bertekuk lutut dan tangannya menarik gagang pintu almari mungil di bawah, sebuah kotak kecil berwarna silver yang mengkilap terpapar cahaya lampu dari luar mematung di dalamnya. Ia meraihnya dengan sebelah tangannya merogoh saku jas.

Sebuah sticker peti yang Renjun keluarkan lalu menempelnya pada kotak tersebut. "Sudah kuduga aku menemukannya! Hei, ada harta lainnya!" Pekik Renjun dengan aktingnya. 

Kepala Jeno melongok melalui pintu terbuka. "Ada? Wah, sepertinya kita lebih cepat menemukannya!" Jaemin di belakang menepuk lengan atas Jeno bermaksud agar Jeno menyingkir dari sana, Jaemin juga ingin melihatnya.

Saat Jeno menyingkirkan dirinya, Renjun sudah melangkah keluar sambil membawa kotak kecil yang berkilap itu. Tatapan Renjun mengarah pada Chenle; Saya sudah mengamankan barang anda, Lord. Seakan mengerti kodenya, Chenle mengangguk.

"Ayo, buruan! Tiga puluh menit lagi!" Jisung melangkah terlebih dahulu. Empat orang yang lebih tua pun mengikutinya.

Sementara di tempat lain, indoor basketball dengan fasilitas mewah berupa lantai berlapis kayu berkualitas tertinggi, ring bercat warna emas bergemerlap, berserta papan angka dan shotclock digital. Kelompok Stray Kids pun mengacak-acak gudang, mengelilingi lapangan dan tribun.

EXTRAORDINARY RICH BOY | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang