***
Setelah sekolah selesai,Mega tidak langsung pulang ke rumah.ada beberapa hal yang harus ia lakukan saat ini di perpustakaan sekolah.Mega merapihkan beberapa buku yang berserakan di meja baca.
Mengelap jendela dan juga rak rak buku dan melakukan hal lainnya yang mungkin bermanfaat.yap Mega membantu petugas membersihkan perpustakaan.setidaknya Mega ingin memberikan jasanya sebelum ia lulus nanti.
Setelah selesai,Mega izin pamit kepada pak sutiyo-petugas yang ia bantu.
Sebelum Mega pergi pak Sutiyo sempat mengatakan terimakasih karena sudah membantunya dua hari belakangan ini.
"Yah sama sama pa,lagian Ega juga ga keberatan meluangkan sedikit waktu Ega untuk membantu bapa,itung itung pahala." balas Mega sambil tersenyum.
"Yaudah pak kalau gitu Ega pamit pulang dulu ,udah sore juga." lanjutnya.
"Oh iya neng silahkan,hati hati neng."
***
Harish berjalan memasuki rumahnya dengan wajah kusut.dia menghembuskan nafas berat, hari hari nya sudah seperti dalam neraka menurut nya.Saat Harish sudah berada di ruang TV dan melewati Ayah nya begitu saja. Itu membuat ayah nya heran. Tidak biasanya beliau di lewati.
Harish tipikal pria yang patuh kepada kedua orang tua nya. Tapi jika sedang ada masalah bukan tanpa sebab ia akan mendiamkan semua orang.
"Harish?. " Panggil ayahnya saat ia melihat Harish melewati nya begitu saja.
"Iya yah?."
"Kemari,ayah ingin berbicara sebentar."
Harish menghampiri ayahnya dengan wajah kusut.
"Kenapa kamu.?" Tanya nya sambil mengacak-acak rambut Harish.
"Ayah,Harish bukan anak kecil lagi." Bantah Harish cemberut.
"Hehe,iya iya.kamu semakin tumbuh besar dan semakin tampan saja." Kekeh ayah Harish.
"Ada apaa ayah? Harish lelah ingin segera istirahat."
"Wow, seperti nya jabatan kepala sekolah sangat melelahkan ya? Bagaimana kalau kamu menjadi dosen?."
"Oh ayolah yah,baru saja Harish masuk masa sudah akan pindah lagi?."
"Ayah sudah ingin menimang cucu." Ucap ayah nya tiba-tiba.
"Ayah,bahkan Harish masih 29 tahun. Harish belum memikirkan untuk segera menikah!." Sarkas Harish.
"Harish,berhenti berbicara formal pada ayah mu!." Seru ibu Harish yang baru tiba.
"Maaf Bu," ucap Harish.
"Baik son, istirahatlah. Sepertinya kamu sangat lelah." Ucap ayah Harish seraya menepuk pundak Harish pelan.
Setelah dirasa ayahnya sudah selesai. Harish segera meninggalkan ruang tv dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Anak kita sudah besar ya pa." Ucap ibu Harish tersenyum.
***
Saat ini Mega sedang berada di sebuah cafe dengan teman temannya.diantaranya Bramantyo dan maxime.
Ada ada saja kelakuannya.
Menanggapi kekonyolan mereka sama saja menanggapi pasien rumah sakit jiwa.
Ada juga Aurel yang selalu menengahi perkelahian antara Steven dan Nana.
Sedangkan mega selalu saja menjadi orang nomor satu paling bawel diantara semuanya.
Apalagi jika sudah dijahili oleh kelakuan max dan bram.
Sudah bisa di jamin,orang orang yang berada disekitar mereka langsung menutup telinganya karna terganggu oleh suara cempreng yang dimiliki Mega.
"Capek banget seharian sekolah,pulang pulang pas mau istirahat kasur gue ilang,masa sih kasur ada yang curi? Terus lewat mana? Padahal gue udah kunci jendela kamar.setelah Berjam jam gue cari akhirnya ketemu.ternyata ketutupan seprei." Ucap Bram tiba tiba.
Sontak perkataan Bram mengundang tawa.
Sangat receh sekali humor mereka.
Saat Mega masih asyik berbincang dengan teman-teman nya.
Kantung kemih nya mendadak penuh,jadilah dia meminta izin kepada teman teman nya untuk pergi ke toilet sebentar.
"Mau gue anterin?."
Tawar Aurel pada Mega."Ga usah,Ega sebentar kok." Ucapnya lalu berbalik,
tapi saat Mega berbalik tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang sedang membawa minuman ditangannya.
Minuman itu terjun bebas di bajunya hingga membuat basah.
"Ah maaf,ini salah gue. " Ucap lelaki tersebut.
"Gak ap-"
Ucapan Mega menggantung begitu saja ketika melihat siapa orang yang dia tabrak. "Rifal?ngapain kamu disini?."
Rifal yang belum tersadar dari keterkejutannya ikut menoleh saat merasa namanya disebut.
"Lho Mega? Aku kebetulan lagi nemenin Abang aku yang lagi makan,kamu sendiri ngapain disini?."
Mega tersenyum lantas menjawab "Oh,itu Ega lagi nongkrong sama temen temen Ega, "
Rifal mengangguk mengerti.
"Btw,maaf ya Ega ga sengaja numpahin minuman kamu,mau Ega gantiin?." Tawar Mega yang merasa tak enak.
"Eh,ga usah,lagian Lo yang basah karna gue."
Tolak Andri halus merasa tak enak sudah membuat baju Mega basah.
"Yaudah,Ega duluan yaa maaf udah bikin kamu harus beli minuman baru lagi,hehe." Kekeh Mega dan melenggang pergi dari hadapan Rifal.
Rifal mengangguk tersenyum lalu bergegas pergi dari hadapan teman teman mega yang memandangnya aneh.
Baru saja Rifal menduduki bokongnya tepat dihadapan Harish.
Tapi Harish sudah menatap Rifal tajam lantas bertanya siapa wanita yang ia tabrak tadi.
Rifal hanya menjawab sekedarnya karna menurut nya tidak penting juga menjawab pertanyaan kakanya yang super posesif itu.
Rifal dan Mega memang pernah bertemu sebelumnya di konser the clif.
Salah satu boy band kegemaran Mega,Nana,dan Aurel.
Jadi,Mega sedikit terkejut saat bertemu kembali dengan Rifal.
Di saat kejadian tadi,
tanpa Mega dan Rifal sadari ada dua pasang mata tajam sedang memperhatikan semua gerak gerik nya.***
TBC
______________________________________Gimana gimana gimana?
Voteeee yawwww. Biar tambah semangat lagi lanjutin ceritanya,hehe.see u
KAMU SEDANG MEMBACA
✓THE HEAD MASTER
Romansa"Dasar kepala sekolah gila, sinting, ga waras." Gerutu Mega pelan, tapi masih bisa di dengar oleh Harish. "Kamu ngatain saya?."