Mega pov
"Anak cewe itu harus gesit, tangguh,cekatan,rajin dan sifat yang lebih mendasar lainnya.kalau cuma IMUT,LUCU, MENGGEMASKAN,WARNA WARNI ,saya rasa BONEKA Barbie juga punya sifat ARTIFISIAL seperti itu.jadilah anak cewek yang MANDIRI,PUNYA CITA-CITA,dan BISA DI ANDALKAN." Ucap pak Harish tiba tiba menekankan pada kata kata yang insinuating the nature of women.
"Maksud bapa apaan ngomong kaya gitu?." Balas gue langsung.
"Kamu ngerasa tersinggung?."
"Yah jelas lah pak.Basically, that's all my nature !!!" Ucap Mega kesal.
Harish hanya terkekeh senang melihat Mega yang terlihat sudah tersulut emosi.
Mega saat ini sedang berada di ruangan Harish untuk makan siang.semenjak Mega keluar dari rumah sakit orang tua nya sepakat menitipkan uang jajan Mega setiap hari kepada Harish,saat sekolah.
Hal itu membuat Mega frustasi.bagaimana mungkin orang tua nya punya pemikiran seperti itu. Mempercayakan orang asing?
Mega bukan lagi anak kecil yang segala sesuatu nya selalu diurus,selalu diingatkan.
Bahkan ponselnya disita hanya karena saat ini Mega sedang melakukan Ujian Nasional.
Oh ayolah.mega juga mengerti waktu.
Untung teman teman nya tidak curiga karena ia terlalu sering ke ruangan alex.
Popularitas Mega dikalangan guru sudah tidak diragukan lagi.jadi hal itu bisa dimanfaatkan Mega untuk menjadi alasan.
"Cepat habiskan makanannya." Ucapan Harish membuat mega tersadar dari lamunannya.
"Hmm." Gumam Mega malas.
"Oh iya,saya lupa memberi tahu kamu.sebentar lagi adik saya kesini mau berkenalan dengan kamu,jadi jangan terlalu cepat makannya."
Tadi disuruh cepet. Cibir Mega dalam hati.
Mega sedikit bingung,buat apa adiknya tahu dengannya? Toh Mega hanya punya urusan dengan kakaknya bukan adiknya.lagian bisa dirumah juga kan?.
"Kenapa?." Tanya Harish tiba tiba yang melihat perubahan raut wajah mega.
"Apa?." Mega menjawab bingung.
"Kenapa wajah kamu seperti itu?."
"Oh,ga papa."
Terjadi keheningan yang cukup lama dan itu membuat Harish jengah.bagaimana mungkin gadis didepannya ini yang terkenal barbar bisa menjadi alim seperti ini?sungguh keajaiban.
Harish menatap lekat Mega yang sedang mekan, Alex sedang berpikir bagaimana cara mengajak gadis di depan nya ini mau di ajak untuk mencari cincin pernikahan mereka.
"Mega kurang suka kalau di ajak ke tempat ramai,kalau kamu ajak mega ke tempat ramai seperti mall atau apapun itu sebaiknya jangan beritahu dulu hendak kemana." itu wejengan rani kepada Harish suatu hari.
Mengajak nya langsung? Ah sudah pasti ditolak.
Menarik paksa? Jangan,itu terlalu kejam.
Memkai obat bius? Dia bukan penjahat.
Berbohong? Sepertinya itu terlalu pengecut bagi Andre yang cool.
Lalu apa?
Otak nya berpikir keras masih sambil menatap mega.
Mega yang merasa diperhatikan buru buru mendongak.
"Ega tau Ega cantik,!?." Ucap Mega langsung saat menangkap basah orang yang sedang memperhatikannya.
Harish yang tertangkap basah sedang memperhatikannya terkejut bukan main.ia tergagap di depan muridnya.
Baru kali ini Harish terlihat bodoh,ia jadi malu sendiri.
"E-enggak kok,saya memperhatikan makanan kamu.seperti nya enak." Ucap Harish berbohong,
"Oohh,bapa mau? Mau ega pesenin? Apa bapa mau Makan bekas ega?ega udah kenyang kok." Tawar Mega.
Bersamaan saat Harish hendak menjawab, ponsel nya berbunyi.andre melihat siapa yang mengirimnya pesan.ternyata dari adiknya.
Andri adik
OnlineBang,kayanya aku ga jadi
Ketemu sama calon istri abang.
Ada urusan mendadak.Oke.
Read"Maaf yah,adik saya tidak jadi kesini.dia tiba tiba ada urusan mendadak." Ucap Harish merasa bersalah karena Mega yang sudah menunggu lama.
"Oh,ga apa apa kok.yaudah yu pulang." Balas Mega sambil bangkit berdiri.
Sebelum Mega membuka handle pintu lengan nya sudah di pegang terlebih dahulu oleh Harish,
Mega menatap Harish heran,
"Apa?."
"Kamu marah sama saya?."
"Engga kok, sebenernya pengen tapi-" Mega menggantungkan kalimatnya.
"Tapi?"
"Tapi ga tau kenapa setiap Ega mau marah sama bapak...rasanya tuh susah." Lanjut Mega.
Mega menggigit bibirnya setelah mengatakan kalimat tersebut.ia tidak kuat menahan malu jika harus menatap mata Harish.
Bego,bego,bego.
Ga punya adab banget sih lo ngomong kek gitu ke guru!! Rutuk Mega dalam hati pada dirinya.Harish yang melihat wajah penyesalan pada Mega tersenyum tipis.dia tahu betapa malu nya Mega saat mengatak hal tersebut.
Tapi jujur,hatinya menghangat ketika Megasudah mulai membuka hatinya.walaupun sedikit Harish terima itu.
Mereka bertatapan cukup lama sampai mega sadar lalu Tanpa ba-bi-bu lagi.mega menarik tangan Harish agar segera keluar dari ruangannya dan segera berjalan menuju parkiran.
Sungguh saat ini mega malu,malu sekali.jadi mega sengaja menarik Harish agar cepat cepat pulang dan menyembunyikan wajahnya ini.
Harish yang melihat tingkah kekanak-kanakan Mega tersenyum geli.bagi Harish ini bukan seperti sifat kekanak-kanakan tapi seperti sifat pacar yang terlalu posesif.
Harish sangat suka semua yang dilakukan Mega.
***
TBC
______________________________________
★ jangan lupa vote:)
★ disimpan di library juga boleh:)
★ Koment boleh bangetttt:))Follow ig @ope.pey

KAMU SEDANG MEMBACA
✓THE HEAD MASTER
Romance"Dasar kepala sekolah gila, sinting, ga waras." Gerutu Mega pelan, tapi masih bisa di dengar oleh Harish. "Kamu ngatain saya?."