Chapter 22.

2.6K 147 14
                                    

Pa Harish :  Subuhhh!!!
Pa Harish : Meg, saya pengen cerita
Pa Harish : saya punya salah apa ke kamu, baca pesan sayaa!!

Pa Harish : Kayanya salah saya ke kamu banyak banget Yaa, ? Coba kasih tau saya. Jangan dicuekin begini.

Pa Harish : megaaaa, helloooo. Saya udah ga kesel ke kamu kooo benerann✌🏻✌🏻

Pa Harish :  saya ngerasa nya kaya kitaaa udah jauh banget ya😅

Pa Harish : BACA PESAN SAYA MEGAA!!!

Mega mengabaikan semua pesan itu. Dia tidak membaca ataupun membalasnya. Rasanya malas hanya untuk berbalas pesan saja.

Pikiran tentang kemarin masih menghantuinya. Ia ingin terbebas sebentar dari gangguan gangguan di sekitar nya. Sekalipun itu dari Harish.

"Kebab sama es krim malem malem enak kali Yaa?." Gumam nya pada diri sendiri.

Begitu lah Mega. Kalau sudah galau pasti kunci nya makanan. Hayoo ada yang sama seperti Mega? Kalau laper pasti pelampiasan nya makanan. Bukan ngechat sana sini yaaa.

"Mahh, aku keluar bentar yaaa, mau jajan!." Teriak Mega sambil mengeluarkan motor Scoopy nya. Tidak lupa menutup pintu dan  memakai jaket karena cuaca diluar malam ini lumayan dingin.

Baru saja ia menstater motornya. Tiba tiba terlintas dalam benak nya untuk memesan gofood saja.
"Kenapa gue ga gofood aja ya? Dari pada malem malem keluar gini. Dingin report pula." Tanyanya pada diri sendiri.

"Udah deh gue gofood ajaa." Putusnya kali ini.

***

"Permisi Bu, ada gofood." Ucap satpam rumah Mega kepada ibu Mega yang sedang bersantai di ruang tv sendiri.

"Oh iya pa.  MEGAAAAA. KAMU PESAN GOFOOD MALAM MALAM?!." Teriak mamah nya.

"YAAAA MAAH, UDAH DATENG EMANG NYA?!." Balas Mega berteriak dari dalam kamar.

Tidak ada balasan dari ibunya.

"SURUH ANTER BIBI KEATAS MAHHH!!!."

Sunyi.

"Ih, si mama ga denger apa sih! " Ucap Mega kesal sambil turun dari ranjang. Baru saja ingin membuka pintu kamar nya tetapi dari arah luar sudah terlanjur dibuka.

"Lain kali yang sopan ke mamah, gabaik teriak teriak kaya begitu ke orangtua!." Ucap Harish dingin. Tatapan nya tajam ke arah mega.

"Ngapain kesini?!." Balas Mega lebih jutek. Tangan nya menyilang di dada tanda ia tidak suka dengan kehadiran Harish yang tiba tiba.

"Udah malem, gabaik cowo main ke rumah cewe yang bukan muhrim nya." Lanjut Mega sengit.

"Kamu pede banget, saya kesini mau ketemu papa kamu. Bukan sama kamu"

" Tapi kenapa bapa malah ke kamar saya? Kan ruangan papah di bawah bukan dilantai 2!!" Balas mega sengit.

"Terserah saya! Pokonya saya ga mau lagi ya denger kamu teriak teriak kaya tadi ke mamah kamu, ga sopan. Apalagi kamu perempuan." Ceramah Haris kali ini, nadanya mulai melembut.

Mega menatap Harish ogah ogahan. "Bacot! Udah sana keluar. Siniin kebab Ega!"

Harish hanya menggeleng kepala pasrah mendapati kelakuan Mega yang makin hari makin tidak terkontrol.

Harish pasrah memberikan kantung plastik itu kepada Mega. Ia tau ada kesalahpahaman yang sedang terjadi diantara keduan nya. Semoga saja tidak akan lama.

To be continued...


Yeyyyyyy, I'm backkk. Kangen ga kangen gaaaa? Kangeunnn lah masa engga...  Hehe. Jangan lupa di komentar yaaa teman teman. Di vote juga bolehhh.
See u❤️❤️❤️❤️





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✓THE HEAD MASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang