Chapter 20.

2.4K 152 0
                                    

Sudah tiga Minggu sejak Mega wisuda,

Setelah lamaran hari itu, pernikahan Mega dengan Harish di percepat dua bulan kemudian.

Dengan setengah hati Mega hanya mengiyakan ketika bundanya memberi kabar Harish ingin memajukan pernikaha.

Alasan nya? Sederhana, Harish sangat mencintai mega.

Saat ini pun Mega sedang bergelayut manja di lengan Harish. Mulai saat ini Mega akan mulai membuka hatinya untuk Harish.

Dengan cara menunjukan sifat manja nya kepada Harish, selain kepada bunda dan ayahnya. Sekarang Mega bisa bermanja ria dengan kepala sekolah killer yang satu ini.

"Mas, ayooo." Rajuk Mega menarik narik tangan Harish.

Harish tersenyum gemas saat Mega mulai merajuk manja dengan nya, hanya karena tidak dituruti menemani nya membeli ice bubble di depan kompleks.

"Ini sudah malam sayang, ga baik malam malam minum es,"

Gadis itu masih menggelayut manja di lengan nya saat ini.

"Malam apa nya? Mas kan kesini mau nemenin Ega main," Ega masih berusaha membujuk Harish.

Rani hanya bisa menggeleng pasrah melihat kelakuan putri semata wayang nya.

Biasa nya Mega akan bergelayut manja seperti itu padanya jika merajuk,

tapi sepertinya sekarang sudah ada orang baru yang menggantikan posisinya.

Harish mengelus kepala Mega lembut, lalu mengecup nya sekilas.

"Besok mas belikan, tapi jangan sekarang ya?,"

Mega cemberut mendengar ucapan Harish, tapi akhirnya ia pasrah dengan wajah kusut ia mengangguk mengiyakan ucapan Harish.

Harish tersenyum, "good girl,"

"Tapi janji yaa?." Ucap Mega mengarahkan jari kelingking nya seperti anak kecil ke Harish.

"Iya sayang, mau rasa apa?." Tanya Harish merunduk untuk melihat wajah Mega.

"Eemm, enaknya apa ya? Oreo cheese kayanya enak," Mata Mega sudah berbinar membayangkan betapa gurih dan manis ice bubble nya.

"Yausah, aku pulang ya? Udah malem juga, kamu tidur gih."

Mega mengangguk menurut, tapi kepala dan tangan nya masih setia menempel pada tubuh Harish.

Harish menggeleng kepala gemas melihat tingkah Mega, sepertinya ia tak rela jika Harish pergi.

"Ega sayang, gimana mas mau pulang? Kamu masih ga mau ngelepasin mas."

Mega diam tak bergeming.

Harish tidak bisa melihat wajah Mega dengan jelas, karena posisi Mega yang menyelundupkan wajahnya pada dada Harish.

Sampai rani Datang, memberitahu sepertinya Mega tertidur.

"Harish, itu kaya nya Mega tidur. Dari tadi ga gerak gerak."

Harish yang memang tidak mengetahui bahwa Mega tertidur menghela nafasnya pelan.

"Kamu gendong Mega ke kamarnya ya?." Perintah Rani yang melihat Harish hanya diam.

Harish tersenyum mengangguk mendapat perintah dari Rani. Lantas segera membopong tubuh Mega ke kamarnya.

Kejadian ini seperti deja Vu, dimana saat ia menggendong Mega ala bridal style ke UKS karena hukuman darinya.

Bibir Harish berkedut membayangkan kejadian itu. Seulas senyum tampak terbentuk di bibirnya.

Beberapa menit kemudian Harish sudah sampai di depan pintu kamar gadis nya. Di depan pintunya terdapat sebuah tulisan

Harish membacanya pelan, "how are you princess"

Kata kata itu seolah menyambut kedatangan sang empunya kamar, mungkin itu sebabnya Mega menaruh stiker bacaan itu di depan kamarnya.

Tanpa menunggu lama Harish membuka handle pintu dengan sedikit susah payah.

Setelah terbuka Harish menendang pelan dengan kaki agar pintunya lebih lebar terbuka.

Sebelum membaringkan Mega di atas ranjangnya , ia memandang wajah Mega sekilas.

Entah setan apa yang merasuki nya, dengan berani Harish mengecup bibir Mega sekilas.

Mega yang merasa terusik melenguh pelan.

Masih dengan senyum tampan nya ia kembali mengecup Mega, tapi kali ini bukan di bibir melainkan di kening.

"Good sleep princess,"

***

TBC.

____________
Maaf masih sedikit. Kalian ada rekomendasi konflik?

✓THE HEAD MASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang