chapter 2

51 8 0
                                    

***

Seorang gadis yang sedang berada di alam mimpinya harus terbangun ketika mendengar teriakan seseorang yang memekik telinganya.

" BANGUN ZA, LO GAK MAU BERANGKAT SEKOLAH APA HAH? "kenisa berteriak sambil menggoyang kan tubuh adinza.

"masih jam 6 juga, entaran elah" jawab dinza enteng tanpa beban.

Padahal jam sudah menunjukkan pukul 6:40 yang artinya 20 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.

" engggghhhhhhhhh"

" WOY KEBO BANGUN LO SEKOLAH, BENTAR LAGI BEL MASUK " teriaknya lagi.

" emang jam berapa si ken, ganggu tidur aja "

" lo mau tau ini jam berapa? " tanya kenisa

" jam 06 pagi kan, gue tau ken. Sabar kali tenang aja kita ga bakalan telat kok. " santay nya

" ahelah bacot lo kutu kupret, ini udah jam 06:40 bege"

" APA? " kaget dinza

" oke deh gue langsung mandi, males juga gue terlambat. Gak gue banget tau gak" pedenya.

Setelah itu Dinza pun langsung berlari kearah kamar mandi, dan melaksanakan ritual membersihkan badannya.

10 menit berlalu, dinza sudah keluar menggunakan seragam sekolah serta tak lupa atribut yang ia kenakan. Setelah selesai dengan penampilan nya ia pun bergegas turun kelantai bawah.  Dan meminta izin kepada kedua orang tuanya. Berangkat sekolah.

***

" ayah, bunda dinza langsung berangkat ya. Bentar lagi bel masuk sekolah bunyi. Dinza sama kenisa gak mau terlambat yah" kata dinza sambil memakai sepatu nya

"eh makan dulu sayang" kata bunda nesya

"ga bun, dinza sama ken langsung sekolah aja " jawab dinza dan menghampiri kedua orng tuanya serta sepupunya di meja makan

" eh, makan dulu dong dinza, kasian perut kamu. Nanti kalok kamu pingsang gimana? " tanya ayah razwan

" emm,,,  gak sempet yah" jawab dinza

" udah lah yah, bun, dinza sama ken langsung berangkat.  Gak berangkat berangkat dari tadi" jawab dinza sambil mencium punggung tangan Orang tuanya, di ikuti dengan kenisa

***
Sesampai nya di sekolah, pintu gerbang sudah di tutup.

" waduh, gimana ini ken? " tanya dinza

" mana gue tau" jawab kenisa enteng, tanpa memikirkan cara bagaimana mereka berdua bisa masuk ke dalam sekolah.

" ish, udah tau lagi genting gini lo malah jawab enteng. Lo mikir dong ken caranya gimana kita bisa masuk. Jangan cuman bisa nya main hp doang " kesal dinza.

Bagaimana bisa saat genting seperti ini malah kenisa santai dan bukan berfikir kritis bagaimana cara mereka bisa masuk ke dalam sekolah.

" lo juga mikir dong za, lo juga salah. Makanya kalok tidur itu jangan kayak kebo" jawab kenisa yang sudah tersulut emosi dengan perkataan dinza barusan.

Perdebatan mereka berdua terhenti saat satpam yang menjaga gerbang sekolah membuka suara.

" hey, kenapa kalian di luar? " tanya nya

" ya jelas telat lah onyon" jawab kenisa

"ups,maaf pak, hehe " cenngir kenisa

" anjir lo, sama orang tua gada sopan santun nya" jawab satpam tersebut

" ahelah pak, kalian berdua itu sama sama gak da akhlak tau ga si" ucap dinza

" ye in aja deh" jawab kenisa

" yaudah mumpung bapak ganteng ini sedang dalam mode baik. Saya persilahkan kalian masuk " jawabnya sambil mengelus jenggot kesayangannya

" aelah, bapak baik banget deh, saya jadi sayang sama bapak. Melebihi rasa sayang saya sama doi saya hehe" canda kenisa di lengkapi dengan cengiran tanpa dosanya

" eh bisa aja kamu, tapi saya sudah punya bini di rumah. Tapi kalok kamu mau, kamu bisa kok jadi bini saya yang kedua " ujar pak satpam tersebut sambil menggoda ke kenisa

" eh pak, saya cuman bercanda kali. "

" iya kalok kamu mau serius juga gak papa, kapan kita nikah? " ujar nya lagi sambil menggoda ke kenisa

Dinza yang tak tahan dengan drama di depannya ini memutuskan untuk menghentikan nya

" udah udah, pak buruan buka gerbangnya, tadi katanya bapak lagi baik"

" oh iyaa, maaf.  Kalian boleh masuk.
Oh iya kamu tadi, saya hanya bercanda, jangan baper "

" dih"

***

Sesampainya di koridor sekolah,  koridor nampak sepi karena kegiatan belajar mengajar tengah di laksanakan saat ini.

Tap tap tap

Suara langkah kaki menggema di koridor.

" pelan pelan ken, ntar ketauan kalok kita terlambat" bisik dinza di telinga kenisa

" iya, iya maaf" jawab kenisa

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas mereka yang sempat tertunda.
Saat di pertengahan jalan, tak sengaja dinza menabrak tubuh seseorang sehingga terjatuh kelantai.

Brukkk

"aduh " rintih dinza sambil mengelus lutut nya yang terlihat memar.

"eh maaf, lo gak papa? " tanya laki laki itu.

Deg!!!

Suara itu?  Batin dinza
Ia pun mendongak melihat sang pelaku yang menabraknya.

" alan" lirih dinza

" dinza"

Tatapan mereka saling bertemu, mengisyaratkan akan rasa rindu yang tak kunjung terlaksana. Tatapan yang memiliki arti terikat antar kedua insan tersebut.

Buru buru alan mengalihkan pandangannya dari mata dinza.

" kamu berubah lan" batin dinza dengan senyum yang miris 

Dinza pun segera bangkit.
" maaf ya, gara gara gue lo jadi jatuh dan terluka" ucap alan dengan nada bersalah nya.

" iya ga papa kok, gue kekelas duluan" ucap dinza. Lalu melangakah pergi dengan kaki yang pincang.

" sekali lagi maaf za, gue udah buat lo terluka" batin alan

***

Sesampainya di kelas, kelas nampak ribut dengan suara riuh piuh murid yang sedang asik dengan kegiatan nya. Saat ini class sedang free.  Guru yang membimbing tengah izin.

" lutut lo kenapa, kok biru?" tanya kenisa ketika melihat lutut dinza.

" tadi jatuh" jawab dinza sembari melihat memar di lutut nya.

" kok bisa?" tanya kenisa

" ga sengaja nabrak alan tadi waktu di koridor, lo juga si ninggalin gue segala " omel dinza

" iya iya maaf, yaudh yuk ke uks di obatin. " tawar kenisa sambil tersenyum kearah dinza

" gausah, gue gapapa kok" jawab dinza sambil tersenyum.

"yaudh deh"

"lutut gue emng sakit tapi lebih sakit hati gue. " batin dinza

***


adinzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang