chapter 18

10 4 0
                                    

" sekian, o iya ada hal yang belum saya utarakan. Jadi mulai besok sekolah akan mulai di gusur dan besok tidak ada lagi jadwal untuk jam sekolah . Terimakasih " ujar pak yuda kemudian turun dari podium dan pergi tak lupa berjabat tangan dengan guru guru. Setelahnya semua murid yang berbaris di bubarkan, dan di pulangkan.

" gue kira surprise nya yang baik, ngga kayak gini.  Kan bener za kayak perasaan gue dari tadi ngga enak. " ujar kenisa menatap Dinsa.

Mereka berdua tengah berada di pinggir lapangan. Menikmati pemandangan yang indah, dengan cuaca yang cerah

" hem,, iya" ujar dinza sambil menutup wajahnya karena panas matahari sangat menyengat menerpa wajahnya.

" kita lanjut sekolah dimana ya za? " tanya kenisa sambil berfikir

" emm gue, yang kata pak yuda tadi lah. Ke sma azamwa "

" yaudah deh. Oh iya kan si kinan sama farsya kan sekolah di sana ya ngga si?"

ah ia baru teringat bahwa sahabat mereka,  kinan dan farsya sekolah disana. Jadi deh kumpul bareng lagi. Sebenrnya mereka bersahabat ber empat. Yaitu dinza, kenisa, farsya dan kinan. Mereka memutuskan sekolah berbeda  karena jarak rumah. Karena jarak rumah farsya dan kinan lebih dekat dengan sma azamwa maka mereka berdua lebih memilih sekolah di sma azamwa. Begitupun dinza sebaliknya

" oh iya, udah lama kita ngga kumpul karena sibuk sama tugas "

" yaudah ntar kita ketemuan di cafe biasa aja."

" alan lanjut dimana ya? Eh Astaghfirullah lo tu harus lupaa in alan dinza!!! " batin dinza

Setelah mengucapkan itu, mereka berdua pergi ke kelas untuk beres beres dan pulang.

***

Sesampainya di rumah. Mereka berdua pun membersihkan badannya. Setelah siap dengan penampilan nya, mereka berduapun turun ke bawah untuk berbicara pada ayah dan bunda dinza.

Dilantai bawah terlihatlah dua orang paruh baya itu sedang menonton tv.

" ayah, bunda dinza sama ken mau ngomong " ujar dinza menatap wajah orang tuanya bergantian.

" ngomong aja sayang " ujar ayah dinza yang tengah menyesap kopinya di temani sang istri.

" tadi waktu sekolah, pemilik yayasan bilang sama semua murid di sma garuda bangsa. Dia bilang sekolah nya bakalan di gusur dan di bangun menjadi hotel. "

Ucapan dinza barusan membuat kedua orang tuanya kaget. Ayah dinza yang sedang menyesap kopinya itu tersemburr karena sangking kagetnya.

" ayah, yang bener dong minumnya" ujar bunda nesya pada suaminya razwan

" maaf bun, ayah kaget"

Membenarkan posisi duduknya, razwan pun berkata " jadi sekolah itu mau di jadiin hotel? " tanya ayah dinza

" iya yah, trus kata pak yuda, suruh pindah sekolah. Dia si kasi tau nya sekolah yang bagus di sma azamwa. Dinza juga mau sekolah di sma azamwa sama ken biar bisa bareng lagi sama farsya, dan kinan yah, bun" ujar dinza memohon

Kenisa pin menyetujui keputusan dinza. Sambil mengangguk dan tersenyum, ia mengucapkan
" iya om, tante. Saya juga mau sekolah di sma azamwa. "

" oh yaudah, nanti ayah sama bunda yang ngurus surat pindahannya ya " ujar ayah dinza tersenyum yang di balas dengan ucapan terimakasih dari dinza dan kenisa. Tak lupa pelukan hangat.

Setelah melepaskan pelukannya, dinza dan kenisa pun pamit untuk berkumpul bersama sahabatnya di cafe biasa. Orang tua mereka mengizinkan dengan syarat harus pulang tepat waktu. Yang hanya di angguki oleh mereka.
Setelah mengirimkan chat pada sahabatnya, mereka berdua pun memutuskan untuk langsung pergi ke cafe lebih awal.

adinzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang