chapter 10

36 6 2
                                    

Sesampainya di rumah. Rumah nampak sepi karena tidak ada orang. Yang ada hanya bi wina. Pembantu rumah tangga keluarga dinza. Orang tua dinza pergi ntah kemana.

" assalamualaikaum " salam dinza dan kenisa

" Waalaikumsalam, eh non dinza sama non kenisa. Udah pulang, mau bibi buatin apa non? " tanya bi wina asisten rumah tangga dinza

" ga usah bi, bunda sama ayah kemana bi? " tanya dinza

" oh, tuan dan nyonya lagi ke luar kota non." ujar bi wina

" oh yaudh bi, kalok gitu dinza sama kenisa mau ke kamar dulu "

Setelah berucap seperti itu, mereka berdua pun berjalan melangkah menuju kamar dinza untuk mengganti pakaian.

" lo, tidur dimna? " tanya dinza sambil mengeringkan rambutnya sehabis mandi.

" ya dirumah lo lah. " ujar kenisa kesal

Padahal sudah jelas kalau kenisa tinggal serumah dengan dinza. Orang tua kenisa menitipkan kenisa kepada keluarga dinza. Dinza dan kenisa merupakan saudara sepupu. Kenisa anak tunggal dari bibi cici dan paman banu. Orang tua kenisa tinggal di korea. Makanya ia tinggal bersama dinza.

" iya gue tau, tapi bukan itu maksut gue" ucap dinza

" terus apa dong maksut lo? " tanya kenisa yang tengah rebahan di kasur dan mulai menutup mata nya.

Sungguh hari yang melelahkan

"lo tidur di kamar gue lagi? " tanya dinza yang sudah siap dengan penampilannya menghampiri kenisa. Mendudukkan bokongnya di samping ranjang.

" hem" jawab kenisa bergumam

" oke deh, yaudh mandi dulu. Lo tu bau tau ga, abis mandi gue mau ngomong sesuatu sama lo" ujar dinza sambil tersenyum

" Oke oke, bentar ya dinza sayang ku. Gue mandi dulu. Babay" jujur saja kenisa merupakan tipe orang yang memiliki sifat heboh dan kepo. Tak heran jika ada yang ingin mengatakan sesuatu padanya ia tak sabar mendengarnya. Seperti tadi, padahal dia sudah menutup matanya rapat rapat. Namun terbangun karena kekepoan nya kumat.

***

" cepetan mau ngomong apa?, jiwa kekepoanku meronta ronta " ujar kenisa heboh

" ga jadi deh, lo ember jadi orng" uajr dinza tersenyum mengejek

Padahl kenisa bukan tipe orang yang ember justru ia tipe yang bagus untuk di ajak curhat. Tapi apalah daya, dinza bimbang. Apakah ia harus meminta bantuan kenisa?  Atau sendiri?.

" enak aja lo, gue ga ember lah. "ujar kenisa tak terima

" iya, tapi gue bimbang ken" jujur dinza.

adinzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang