Pintu toilet ia tutup dengan kuat dan ia kunci. Dinza pun duduk memeluk lututnya. Dan menenggelamkan kepalanya.
Tess
Satu bulir air matanya menetes dengan sempurna.
" aghhhhhhhhh" jeritnya sambil menjambak rambutnya frustasi.
Ia bingung dengan keadaanya saat ini.
Sebegitu cepatkah alan berpaling hati darinya?
Pikiran itu ia tepis."Ga ga mungkin alan kayak gitu. " ucapnya dengan menggelengkan kepalanya.
" gue bakalan cari tau lan, tunggu gue. " ucapnya kemudian menyeka air matanya dengan punggung tangannya dan mencuci mukanya.
Dorr dorrr dorr
Gedoran pintu terdengar sangat kuat mengagetkan dinza yang tengah mencuci mukanya.
" dinza, lo ga papa kan za? Buka pintunya " teriak kenisa dengan khawatir sambil menggedor pintu kamar mandi dengan kuat.
" iya, sebentar"
Ceklek
Pintu di buka menampilkan dinza yang terlihat matanya sembab sehabis menangis.
Kenisa yang melihat nya langsung saja memeluk dinza.
" dinza maafin gue ya" ucap kenisa sambil memeluk erat dinza
"gara gara gue, lo jadi liat yang bikin lo sedih" lanjutnya
" iya gapapa kok. " jawab dinza menenangkan.
Mereka pun melepaskan pelukannya."kok lo mewek si, kenapa hem? " tanya dinza yang melihat kenisa meneteskan air matanya
" maafin gue,huaaa"
" iya kenisa, udah ah ga usah nangis kayak bocah aja haha"
" hahaha ga lah, gue dah gede kali. " ucap kenisa sambil mengusap air matanya.
"Langsung kekelas aja yuk, makanannya ntar gue aja yang bayar. " ucap dinza. Sambil merangkul kenisa berjalan menuju kelasnya
" udah gue bayar kok, makanannya tadi udah gue kasih ke bento" ujar kenisa
Bento itu teman sekelas dinza dan kenisa.
" okee deh. "
Mereka berdua pun berjalan ke kelasnya dengan perasaan yang sudah membaik. Senyuman bahagia tak pernah luntur. Tawa mereka mengundang perhatian orang yang berlalu lalang di dekatnya.
" gue ga suka lo sedih "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
adinza
Teen FictionGue tau ga seharusnya hubungan kita terjadi. Kalok ujungnya pergi yang ada di kata lo. Waktu itu gue yakin lo ga kayak cowok yang ada di luaran sana. Yang cuman bisa bilang janji tanpa ada bukti. Gue makan banyak semua janji lo, rindu yang gue pend...