" gue dimana? " ujar dinza purau sambil memegang kepalanya yang sakit dan ternyata ia tengah berada di uks. Pantas bau obat obatan menyeruak ke indra penciuman nya.
" lo udah bangun za? " tanya kenisa sambil berjalan menghampiri dinza
" kepala gue pusing banget" ujar dinza sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit
" kenapa gue bisa ada di sini? " ujar dinza
" kan tadi lo pingsan za, di belakang pintu kelas. Lo sakit? Jangan jangan lo ngga sarapan ya tadi pagi? "ujar kenisa menyelidik dengan tatapan nya.
" ehmmm hehehe, males gue sarapan."
" huh dasar. Biasain dong za makan gitu lo tiap pagi. Lo kalok ga makan pagi gimana ada energi hem? " ujar kenisa lembut
" ehehehe ya maaf"
" mata lo kenapa sembab? Lo lagi ada masalah? " tanya kenisa memperhatikan wajah dinza yang acak acakan. Ah dia baru teringat jika ia habis menangis tadi.
Mengingat kejadian tadi pagi membuat hatinya nyeri.
" emm, gue ngga papa kok ." ujar dinza tersenyum menenangkan.
" yang bener za, udah berapa kali si gue bilang kalok ada apa apa bilang ke gue. Supaya gue bisa bantu. Kenapa si lo ngga nganggep gue jadi sahabat keluarga yang baik? Lo ngga suka sama gue? "
" hiks tapi gue sadar kok. Itu hak pribadi lo" ujar kenisa tersenyum
" eh ngga gitu ken, jangan nangis dong. Lo nangis kan gue jadi ikut nangis ni"
" anjir melow lo berdua ah" ujar denish dan lefon berjalan menghampiri dinza dan kenisa.
" eh serah kita dong , ya ngga za? "
" hem"
" ngomong ngomong gimana keadaan lo? " tanya denish
" pusing " ujar dinza senyum
" kita kedokter ya " ujar lefon
" ih apaan si fon, kita? Dih males gue " ujar dinza sambil memperlihatkan wajah yang jijik
" emm yaudah deh. Lo mau di sini? " tanya lefon sambil menaikkan alisnya
" sebenernya si gue mau kekelas. Tapi pingin di uks. Ah kelas aja deh"
" yuadh ayuk ke kelas.
" sebenernya gue cinta sama lo za, tapi gue cuman bisa jadi pengagum rahasia lo. Gue harap lo ngga sedih lagi, gue bakal jagain lo walaupun lo tolak "
***
Kringg kringgg kringgg
Bel masuk berbunyi menandakan jam pelajaran akan di mulai. Semua murid berjalan memasuki kelas, namun terhenti ketika mendengar suara dari arah kantor.
" pengumuman pengumuman, kepada semua murid diharapkan berkumpul di lapangan! Terimakasih"
Semua murid pun mengikuti arahan ucapan kepala sekolah mereka.
" silahkan berbaris sesuai kelas masing masing! "
Murid murid pun berbagi menjadi barisan kelas.
" eh za? Lo inget kan apa yang gue bilang waktu itu? " ujar kenisa berbisik takut ada yang mendengar. Karena dinza dan kenisa bersebelahan dan sama kelas.
" yang mana? " ujar dinza bingung
" yang kata sekolah, mau ngasih surprise. Semoga aja surprise nya yang baik "
" ooohh iya. Gue inget. Apa ya surprise nya?"
" gue ga tau gue ada filing ngga baik " ujar kenisa khawatir
" cuman perasaan lo aja kali"
Menghembuskan nafas gusar dan menjawab " hem iya mungkin"
" assalamualaikaum wr wb" salam kepala sekolah
" waalaikumsalam wr wb"
Kepala sekolah itu menghembuskan nafas gusar, sulit baginya untuk menerima keadaan ini
" kalian pasti sudah mendengar bukan? Kalau sekolah akan memberikan surprise? " ujar kepala sekolah itu mencoba tersenyum
" tau bu " karena kepala sekolah mereka adalah perempuan bernama bu ulya
Hening
" mulai besok kalian tidak sekolah "
Hening
Mencerna kata bu ulya barusan. Apa maksudnya?
" bu, jadi besok kita libur ya" ucap salah satu murid itu sambil mengangkat tangannya.
Ramai
Seketika ramai ketika murid itu mengucap kan kata libur. Oh ayo lah semua murid pasti menginginkan libur bukan?
" BERHENTI! Emm maksut saya bukan seperti itu" tegasnya
" apa maksudnya? "
" kita semua di do? "
" apa salah kita?"
" apa kita kena skors? "
Banyak sekali bisik bisik seperti itu, kenapa kita besok tidak boleh sekolah lagi?
" apa kita ngelanggar peraturan bu? " ujar murid cowok lagi mengangkat tangannya tinggi
" kalian semua murid yang baik, saya ingin memberi tau kalian tapi sangat susah mengucapkan nya"
" tinggal ucapin dong bu! "
" apa apaansi kepsek ni, udah bikin penasaran ngga di kasih tau "
"lambat amat jadi orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
adinza
Teen FictionGue tau ga seharusnya hubungan kita terjadi. Kalok ujungnya pergi yang ada di kata lo. Waktu itu gue yakin lo ga kayak cowok yang ada di luaran sana. Yang cuman bisa bilang janji tanpa ada bukti. Gue makan banyak semua janji lo, rindu yang gue pend...