chapter 11

24 7 0
                                    

Pagi 

Saat ini ada seorang gadis yang tengah berdiri di roftop sekolah. Pagi buta sekali ia berangkat sekolah hanya untuk menghirup udara segar dan juga.. ia akan memikirkan bagaimana cara menjadi detektif yang benar.

Hahaha

Angin pagi berhembus menerpa wajah cantiknya. Mengayunkan rambut panjang itu kesana kemari.
Menambah kesan cantik mungkin?

Kenisa

Ah nama itu muncul langsung diotak nya.

" Astaghfirullah, ken gue tinggal. Lah bodo amat dah, hahaha"

Tap tap tap

Bunyi suara sepatu menghentikan Suara tertawa dinza.

Berdilih seorang cowok tampan mengenakan hodie berwarna hitam dan tak lupa mengenakan masker.
Dinza pun menghentikan tawanya ketika mendengar suara langkah kaki menghampiri nya.

"za...
Belum sempat dilanjutkan memanggil. Karena tiba tiba kepalanya terasa pusing, pandangan mulai kabur dan

Brukk

Cowok itu pun terjatuh karena tak sanggup menahan bebannya.

"Astaghfirullah"

Dinza pun menghampiri cowok yang ia kenal bernama alan. Yap mantan nya.

"lan, bangun lan" tak sanggup menahan air mata, luruh seketika. Baru kemarin ia lihat alan dan cewek itu berjalan berdua terlihat bahagia.  Dan sekarang ia terjatuh di depannya. Lemah sekali keadaannya.

" gimana ini, aduhh alan hiks bangun kamu kenapa hiks, jangan buat aku panik dong hiks"

Telfon

"lefon, cepet kesekolah. Alan pingsan fon hiks"

" oke, oke gue kesana. Lo lagi dimana?"

"diroftop,cepetan fon"

" alan bangun alan, hiks"

" iya oke gue kesana"

Tutt..

Telfon berakhir

" alan bangun hiks, kamu kenapa alan? " ujar dinza sambil menepuk nepuk pipi alan

Suara langkah kaki mendekat mengalihkan dinza

"astaga alan, kan udah gue bilang jangan sekolah dulu. Malah ngeyel " gerutu lefon (sahabat alan)

" ish,udah jangan kayak gitu. Cepet angkat alan bawa ke uks"

" bentar tunggu denish dulu"

" kenapa nunggu denish sih, lo gak kuat? "

" kuat lah za. Ya.."

Belum sempat dilanjutkan lefon berbicara. Sudah di potong oleh dinza.

" YAUDAH CEPET! "

Mau tak mau lefon membopong tubuh alan sendiri. Ya itu karena terpaksa. Lefon orang yang pemalas ia tak ingin melakukan hal yang menurut nya membuang tenaga.

Ah dasar lefon!

***

adinzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang