Menatap sekolah barunya didepan pintu gerbang sekolah membuat Riri sangat gugub, akankah nanti dirinya dibully karena masuk sekolah ini melalui beasiswa? Riri berharap dirinya akan baik-baik saja dan mendapatkan orang yang ramah terhadapnya.
Dengan meghembuskan nafasnya perlahan, Riri masuk kedalam kawasan sekolah barunya dengan gugub, tunggu!! Dirinya tidak tau letak ruang kepala sekolah.
Mata Riri menatap sekitar banyak siswa-siswi yang bertebaran diarea sekolah, dirinya harus meminta tolong kepada salah satu murid agar memberitahu letak ruangan kepala sekolah. Riri dengan gugub menghampiri gadis yang sedang duduk membaca buku dibawah pohon.
"Permisi?" Ucap Riri daat sampai dihadapan gadis itu.
Gadis itu mendongak menatap Riri seperti tidak pernah melihat Riri.
"Iya? Ada apa?" Tanya gadis itu.
"Em... Ruang kepala sekolah dimana ya?"
"Kau murid baru?" Riri hanya mengangguk polos.
"Oh! Kau dari koridor, kau belok kiri lurus saja lalu belok kanan lurus sedikit ada lab lalu belok kiri lurus lagi hingga melawati tiga kelas lalu belok kiri kemudian belok kanan. Disana ruang gurunya." Ucap gadis itu membuat kepala Riri pusing dibuatnya. Jauh sekali itu ruang kepala sekolah!!
Gadis itu melihat tampang Riri yang polos dan masih belum mengerti membuat gadis itu gemas sendiri dengan raut wajah Riri yang bengitu lucu.
"Kau paham?"
Dengan polosnya Riri nyengir dan menggeleng-gelangkan kepalanya.
"Ya sudah aku akan mengantarmu." Ucap gadis itu dengan senyuman manis dibibirnya.
"Terima kasih." Ucap Riri yang mencetak senyum dibibirnya.
"Kau itu polos sekali." Gemas gadis itu.
Riri dan gadis itu mulai berjalan menujuh ruang guru untuk mengantarkan Riri.
"Kau pindah ke sini kelas berapa?" Tanya gadis itu, Riri menatap gadis itu.
"Kelas XII, kamu?" Tanya Riri balik.
"Sama, semoga saja kita satu kelas." Ucap gadis itu asal, Riri menyungging senyuman.
"Namamu?"
"Riri Aghatasya, panggil saja Riri. Kalau namamu?"
"Ailla Ahaqilla." Riri hanya mengangguk paham tanpa menjawab.
"Kau memang sepolos itu ya?" Tanya Ailla membuat Riri menatapnya.
"Riri tidak tau. Kata sahabat Riri, Riri polos kayak anak kecil." Ucap Riri dengan nada polosnya membuat Ailla ingin sekali mencubit pipi Riri itu karena gemas dibuatnya.
"Udah kelihatan sama cara bicaramu, kalau kau itu polos banget."
"Benarkah?!"
"Kau tau artinya One Night Stand?!" Tanya Ailla asal, Riri menatap Ailla dengan bingung.
One night stand? Malam pertama ya aku lahir mungkin?.' Batin Riri bertanya-tanya.
"Malam pertama? Itu bukannya malam pertama waktu kau baru lahir ya." Ucap Riri dengan nada polosnya.
Ailla menyerinyit mendengar omongan Ruri yang aneh dan melihat keseriusan ditampang Riri, ternyata tidak ada kebohongan dimata Riri.
"Kau serius tidak tau?" Tanya Ailla.
"Emang itu kan?"
"Kalau Butterfly kiss? Foreplay?" Tanya Ailla yang sudah menggila. Hei otak Riri masih polos! Jangan dikotorin!!.
![](https://img.wattpad.com/cover/220148952-288-k73147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine, Riri [COMPLETED]
JugendliteraturKehidupan Riri yang tadinya tenang kini menjadi menegangkan disaat dia pindah dari sekolah lama kesekolah baru, Riri bertemu dengan sosok laki-laki yang memiliki mata biru gelap yang selalu menatapnya tajam dan memiliki jiwa iblis yang membuat Riri...