You're Mine, Riri. bagian 17

47.8K 2.8K 26
                                    

"Kuharap Riri akan betah dengan keluarga psiko ini. Dikeluarga ini yang waras hanyalah... M..ama Tasya." Ucap Felly diakhiri menyebut Tasya Mama dengan sedikit ragu karena Felly melihat wajah Tasya yang masih tampak mudah dan sangat cantik.

Tasya terkekeh melihat tingkah pemberani jiwa Riri yang lain, jika kalau itu Riri sudah pasti Riri tidak akan seberani ini. Sedangkan Axel mengangkat alisnya sebelah yang merasah sedikit menyukai jiwa manantunya ini yang terlalu jujur, sedangkan Artha tidak mendengarkan karena masih marah dengan perdebatan kecil tadi. Untung Felly tidak seperti Riri yang takut akan bentakan Artha.

"Betahin saja kalau tidak betah. Mama sebenernya juga tidak betah sama mereka." Ucap Tasya santai membuat Axel melotot padanya. "Tapi Mama tidak bisa tinggalin suami Mama dan anak Mama, karena Mama sayang mereka." Setelah mengucapkan itu tatapan Axel melunak kepada Tasya, Felly hanya heran melihat Papa mertuanya yang 11-12 dengan pria tampan disampingnya yang masih marah, tentu karena mereka anak dan Ayah.

"Harus sabar mengatasi anjing galak." Ucap Felly tanpa berpikir sambil menatap Artha yang menatapnya tajam seperti tersinggung dengan ucapan Felly.

"Kamu menghina aku?" Tanya Artha tajam.

"Aku tidak menghinamu! Kenyataan kalau kamu itu galak kayak anjing pms." Ucap Felly tidak terima.

"Kamu samain aku sama anjing?" Ucap Artha tak terima mendengar ucapan gadis nakalnya ini.

"Hanya, bukan memang."

"Andai saja kamu tidak sakit, sudah pasti aku akan menghukummu." Ucap Artha dengan tatapan tajam.

"Ya aku hukum kamu balik dong, kan jadinya impas." Ucap Felly membuat Tasya mendelik, sedangkan Axel hanya tersenyum miring beruntung Artha mendapatkan gadis yang unik seperti Riri ini yang memiliki dua jiwa dalam satu tubuh.

Artha yang sudah emosi langsung saja memcubit pipi Felly dengan kekuatan sedang, itu saja membuat Felly memekik kesakitan karena cubitan Artha tak main-main.

"Sakit bodoh!!" Ucap Felly kasar memegangi pipi yang terasa linu karena cubitan Artha.

Dengan cepat Felly menarik kepala Artha lalu mengingit keras pipi Artha dengan kuat hingga Artha meringis kesakitan dan berusaha melepaskan gigitan Felly sebelum pipinya koyak. Tasya yang melihat itu hanya terkekeh melihat keduanya dan belum pernah juga melihat Artha yang banyak bicara dan ini pertama kalinya Artha banyak bicara hanya karena adanya gadis imut ini. Sedangkan Axel menatap datar keduanya.

"Kamu berani?" Bentak Artha mengusap air liur Felly di pipinya, bisa dilihat bekas gigitan Felly sangat terlihat jelas sangking kerasnya.

"Aku buk--Akkh." Belum sempat Felly menyelesaikan ucapannya Felly tiba-tiba memekik kesakitan memegangi kepalanya yang diperban. Tasya yang melihat itu langsung khawatir, sedangkan Artha dan Axel hanya diam karena mereka tau kalau itu jiwa berpindah posisi.

"Kamu kenapa?" Tanya Tasya khawatir kepada Felly

"Tenanglah, itu terjadi karena perpindahan jiwa pada tubuh bagi orang memiliki kepribadian ganda, Riri ingin mengambil ahli tubuhnya." Jelas Axel menenangkan Tasya.

Felly masih memengai kepalanya lalu detik kemudian kepalanya menggeleng-gelengkan untuk menetralkan kembali. Felly sudah berada ditempatnya semula.

"Artha." Ucap Riri yang berhasil mengambil ahli tubuhnya dan melihat Artha serata papa dan mama.

"Iya sayang, aku disini." Ucap Artha lembut dan mengusap Kepala Riri lembut.

"Artha, tadi Riri ada diruangan yang gelap sendirian dan ada satu cahaya, Riri kejar cahayanya, cahayanya malah menjauh." Ucap Riri dengan sendu. Artha yang mendangar itu hanya diam tak bersuara begitu juga dengan Axel dan Tasya.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang