You're Mine, Riri. bagian 19

42.2K 2.7K 10
                                    

Riri kembali ke ruang tengah dengan alat masak selepas membangunkan Artha yang tidurnya seperti kerbau. Raga dan Sheryl menatap Riri dengan pandangan yang berdeda-beda, Sheryl yang menatap Riri dengan melongo sedangkan Raga menatap Riri dengan alis terangkat satu mendengar Riri yang membangunkan Artha dengan cara menghebohkan. Sedangkan Riri hanya nyengir tanpa dosa.

"Maaf ya, tadi Riri ribut. Karena membangunkan kerbau ulung." Ucap Riri masih dengan cengirannya.

"Kak Raga, Artha masih mandi, sepertinya 30 menit baru selesai, Artha kalau mandi lama jadi ditunggu saja." Ucap Riri. "Oh iya, kalian mau minum apa?" Tanya Riri pada keduanya.

"Air putih saja." Ucap Sheryl dengan senyum kakunya.

"Kalau Kak Raga?"

"Kopi."

"Oke. Riri mau masak lalu Riri potong-potongin buah dari kalian." Ucap Riri mengambil keranjang yang diisi dengan buah apel, pir dan Anggur.

"Boleh aku membantu?" Tanya Sheryl dengan gugup, Riri menatap Sheryl.

"Boleh. Ya kan Kak?" Tanya Riri kepada Raga. Raga hanya mengangguk saja.

Riri tersenyum lalu berjalan kearah dapur diikuti oleh Sheryl dibelakangnya.

Sampainya didapur Riri menaruh buah itu dimeja makan dan menaruh penggorengannya di kompor beserta sutilnya.

"Kamu mau masak apa?" Tanya Sheryl. Riri yang mendapat pertanyaan itu pun langsung berpikir.

"Kalau Riri masak ayam goreng nanti Artha minta sayur sop, Artha pasti paksa Riri untuk makan Sayur, tapi Riri tidak suka sayur." Ucap Riri polos membuat Sheryl terkekeh melihat kepolosan Riri.

"Buatkan saja, dari pada kekasihmu marah." Ucap Sheryl.

"Artha bukan pacar Riri, tapi tunangan Riri." Ucap Riri yang membenarkan perkataan Sheryl. Sheryl seperti sedikit terkejut dengan itu.

"Ya sudah Riri masak dua-duanya saja, kalau Artha marah lebih seram dari pada singa." Putus Riri mengambil bahan yang akan dia masak didalam kulkas.

"Aku yang potong sayurnya, kamu yang cuci ayam dan bumbuin." Ucap Sheryl mengambil sayuran dari tangan Riri.

"Oke."

Sheryl mulai membilas sayurannya terlebih dahulu hingga bersih lalu Sheryl memotong-motong sayur itu menjadi kecil-kecil, sedangkan Riri mencuci potongan danging ayam dan membumbui daging ayamnya setelah dicuci bersih.

"Kak Sheryl?" Panggil Riri setelah selesai membumbui ayamnya dan mendiamkannya selama 15 menit.

Sheryl yang dipanggil menoleh hanya sekejap lalu kembali fokus memotong wortel.

"Kak Sheryl kenapa bisa sama Kak Raga?... apa ini kemauan Kak Sheryl? Atau paksaan Kak Raga?" Tanya Riri membuat Sheryl menghentikan potongannya pada wortel lalu kembali melanjutkannya.

"Aku tidak tau harus bilang apa." Ucap Sheryl dengan senyum paksa.

Riri yang melihat Sheryl tampak sedih sangat tau bagaimana rasanya itu "Kakak ikutin alurnya saja, Kak Raga itu orangnya sangat baik dan perhatian terhadap sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Kak Sheryl itu berharga dimata Kak Raga walau Kak Raga sering memaksa Kak Sheryl untuk turutin perintahnya... Aku tau Kak Sheryl merasa tertekan dengan sikap Kak Raga, karena Kak Raga tidak mau kehilangan Kak Sheryl. Kak Sheryl coba buka hati buat Kak Raga, Pasti Kakak akan cinta juga ama Kak Raga." Jelas Riri yang tau keadaan Sheryl.

"Kenapa kamu bisa bicara seperti itu?"

"Karena dulu Riri juga sama seperti Kak Sheryl, selalu dipaksa dan harus menuruti semua perintah Artha. kalau tidakk diturutin, Artha akan marah dan hukum Riri dengan menggoreskan pisau ditubuh Riri. Tapi Artha melakukan semua karena Artha takut kehilangan Riri, Artha sangat takut kalau Riri pergi. Lama-kelamaan Riri juga cinta sama Artha karena Riri mencoba membuka hati untuk Artha." Jelas Riri yang menceritakan waktu pertama kali diklaim oleh Artha.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang