You're Mine, Riri. bagian 21

38.6K 2.4K 33
                                    

"Nanti kalau diapartnya Kak Raga, kamu berlajar sama Kak Raga. Maaf, aku tidak bisa ngajar kamu, aku ada urusan yang harus aku selesaikan." Ucap Artha fokus pada jalanan.

"Artha mau kemana?" Tanya Riri menatap Artha.

"Hanya urusan kecil. Nanti kamu jangan terlalu deket sama Kak Raga atau kamu kena hukuman."

Riri mengerucutkan bibirnya. "Kalau begitu sama kak Sheryl saja, dari pada kena hukuman."

"Itu lebih baik."

Riri mendengus kesal dengan Artha karena selalu menghukumnya jika melanggar peraturannya, kan Artha sendiri yang meminta untuk belajar dengan Raga, kenapa harus tidak boleh berdekatan dan terkena hukuman hukuman kalau berdekatan, gimana belajarnya kalau tidak dekat-dekat dengan Raga. Kalau begitu lebih baik sama Sheryl kan.

"Jangan memasang ekpresi begitu, kamu mau bibirmu aku gigit." Ancam Artha membuat Riri menatap sinis Artha.

"Dasar mesum." Celetuk Riri pelan nyaris berbisik tapi masih didengar oleh Artha.

"Aku masih dengar, sayang."

"Bukan Riri yang bicara, tapi mulutnya Riri!" Ucap Riri cepat membuat Artha menatap Riri dengan ucapan bodohnya.

Keduanya pun diam tidak ada yang bicara hingga sampai diparkiran apartement Raga.

"Ingat jangan terlalu dekat dengan Kak Raga." Ucap Artha dengan tegas dan diangguki Riri.

"Mendekatlah, aku mau memberimu sesuatu." Ucap Artha membuat Riri mengerutkan dahinya.

"Sesuatu apa?" Tanya Riri yang sedikit was-was.

"Mendekat saja." Ucap Artha, Riri pun menuruti dan mendekatkan tubuhnya pada Artha.

Artha mengeluarkan sesuatu dari dalam jaketnya dan ditunjukkan didepan wajah Riri membuat Riri menatap benda itu dengan kagum akan keindahannya, dan benda itu adalah sebuah kalung dengan gantulan berlian yang didapat dari Raga minggu lalu dan kalung itu terdapat sebuah pelacak.

"Wahh, indah sekali." Ucap Riri menyentuh berlian itu yang berbentuk bintang. Tapi Riri tidak tau kalau kalung itu terdapat sebuah pelacak.

"Kamu suka?"

"Suka, tapi ini pasti mahal... ini serius buat Riri?" Tanya Riri matap Artha dan diangguki oleh Artha.

"Tapi ini kemahalan."

"Tidak ada kata mahal dalam hidupku jika itu tentang kamu, sayang. Kesini aku pakaikan." Ucapnya membuat Riri tersentuh. Riri mengangguk dan Artha memasangkan kalung itu kepada leher Riri

Demi apapun, Artha menahan gairahnya saat melihat leher mulus Riri yang ada didepan matanya. Ingin sekali Artha mencumbu leher itu dengan rakus dan memberinya tanda banyak. Tapi dirinya harus menahannya karena memiliki urusan yang harus diselesaikan.

"Ayo." Ucap Artha mengajak Riri keluar dari mobil dan menuju kamar apart Raga.

Sampainya didepan pintu apart Raga, Artha memencet belnya dan tak lama pintu terbuka dan Raga yang buka pintunya.

"Aku titip Riri." Ucap Artha datar kepada Raga. Raga yanya mengangguk saja.

"Kak Sheryl ada?" Tanya Riri kepada Raga.

"Tidak ada, nanti aku suruh kesini." Ucap Raga datar membuat Riri tersenyum senang.

"Kamu jangan dekat-dekat dengan Kakak. Nanti aku jemput kamu dirumah Mama." Ucap Raga diangguki oleh Riri. Artha meraih kepala Riri dan memberi kecupan hangat dikening Riri.

"Artha hati-hati ya."

"Iya, aku pergi dulu." Ucap Artha lalu pergi menuju lift.

"Ayo masuk." Ucap Raga setelah punggung Artha hilang dari belokan. Riri hanya mengangguk lalu masuk dan duduk disofa.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang