You're Mine, Riri. bagian 13

50K 3K 5
                                    

"Artha?" Panggil Riri dengan malas, Artha hanya berdehem menanggapi Riri tapi matanya masih fokus ketelevisi.

"Jalan-jalan yuk? Riri bosan!" Rajuk Riri menjatuhkan kepalanya disandaran sofa.

Artha menatap Riri lalu menjitak pelipis Riri tanpa kekuatan penuh tapi Riri masih meringis kesakitan memegangi pelipisnya yang habis disentil Artha.

"Sakit!"

"Kemarin sudah, tidak boleh." Ucap Artha yang tidak ingin dibantah. Riri mengerucut sebal.

"Itu kan dua hari yang lalu. Ayo... Riri bosan disini. Sekalian Artha potong rambut, lihat itu rambutnya sudah panjang sampai nutupin matanya." Ucap Riri yang mencari alasan agar bisa jalan-jalan dan tidak dikurung terus oleh Artha semenjak sudah tinggal disini selama 1 bulan, dan itu dilarang memegang ponselnya sendiri oleh Artha, hanya dipinjam waktu memberi kabar Dista atau ingin berbicara pada Dista karena kangen.

Artha menghembuskan nafasnya kasar, dia tau kalau gadisnya ini mencoba untuk mencari alasan agar bisa berjalan-jalan lagi.

"Tidak boleh Riri!" Tekan Artha menatap Riri tajam.

Riri sebenarnya takut dengan tatapan Artha yang tajam itu, tapi dia harus berusaha agar bisa berjalan-jalan "Ayo Tha. Itu, sambil potong rambut kamu.. Biar tambah ganteng, Ya?"

"Tidak boleh!" Ucap tegas Artha dengan tekanan.

Riri bedecak kesal dan berdiri dengan kasar lalu meninggalkan Artha diruang tengah sambil menghentakkan kakinya kesal layaknya anak kecil. Artha yang melihat gadisnya ngembek seperti itu hanya menghembusakan nafasnya kasar lalu berdiri menyusul Riri yang masuk kamar.

Artha melihat gumpalan selimut dan itu adalah Riri yang menutupi tubuhnya dengan selimut tebal, Artha duduk disamping Riri tanpa membuka selimut.

"Ya sudah ayo." Pasrah Artha.

Riri yang mendengar itu langsung membuka selimutnya dan senyum merekah dibibirnya.

"Benar?"

Artha tidak menjawab melainkan berjalan kearah lemari, mengambilkan baju Riri dan memberikan kepada Riri, Riri menerima itu langsung melaju kekamar mandi untuk mengganti bajunya. Artha yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu Artha mengambil jaket levisnya yang diletakkan dikursi didepan meja belajar Riri dan memakainya. Riri keluar dengan kaus panjang berwarna moca dan celana levis berwarna hitam. Baju yang dipilihkan Artha tadi yang cocok untuk tubuh mungil Riri dengan kulit seputih susu.

"Ayo kita jalan-jalan!" Ucap Riri dengan semangat lalu memeluk lengan Artha dan menyeretnya keluar, Artha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat gadis kecilnya itu.

Artha pun membuka password apartement nya dan Riri hanya menunggu hingga pintu terbuka dan mereka berdua keluar dari apartement. Riri tidak tau Password apartement itu berapa, Riri tidak tau. Karena Artha tidak mau memberi tahunya dan Riri pun meng'iya' kan saja dari pada Artha marah.






***




Artha dan Riri pun sampai dipusat pembelanjaan, alias Mall. Mall itu merupakan milik Tasya, mamanya Artha. Jadi jangan heran jika satpam Mall atau penjual dalam Mall itu mengenal Artha, karena Artha merupakan anak pemilik dari Mall itu. Mall itu sangat besar melebihi Mall pada umumnya, Mall itu juga banyak dikunjungi orang-orang karena semua barang yang diinginkan orang ada disitu lengkap. Jadi Mall milik Tasya ini sangat terkenal dinegara Australia.

Riri sudah diajak Artha ke Mall ini sudah 4 kali dan Riri tidak pernah bosan datang ke Mall ini, Riri suka dengan Mall milik Tasya, semua yang diinginkan ada diMall ini dan Artha tentu saja juga membayar semua yang inginkan Riri karena Mall ini milik Tasya bukan miliknya, meskipun anak pemilik dari Mall ini Artha tetap harus membayarnya.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang