You're Mine, Riri. bagian 28

33.8K 2K 33
                                    

"Riri!! Sini rambut kamu aku keringin dulu!!" Sentak Artha kepada Riri yang habis mandi dan keramas. Riri berkali-kali lari dari Artha yang sedang mengamuk untuk mengeringkan rambutnya, dirinya lebih suka rambutnya kering sendiri tanpa pakai hairdryer.

"Tidak mau!! Riri suka rambut Riri basah!!" Teriak Riri menolak untuk kesekian kalinya membuat Artha jengah.

"Nanti kamu masuk angin, Riri!!" Tegas Artha diacuhkan Riri. Riri selalu saja sulit bila harus mengeringkan rambutnya selepas keramas. Hal itu tidak disukai Artha.

"Tidak akan! Udah biarkan rambut Riri kering sendiri!!" Keukuh Riri tetap tidak mau mengeringkan rambutnya dengan Hairdryer.

Artha menggeram menghembuskan nafasnya kesal dengan keras kepala Riri dan hitungan detik Artha memiliki ide untuk menyogok Riri agar Riri mau mengeringkan rambutnya.

"Riri, let's go to the Mall?" Goda Artha membuat Riri menatap Artha binar bila menyangkut soal Jalan-jalan.

"Is Artha serious? Riri is going to the Mall!" Pekik Riri senang berhamburan untuk memeluk Artha layaknya anak kecil yang senang bila dikasih lollipop.

"Tapi kamu harus mengeringkan Rambut kamu dulu." Ucap Artha tersenyum mengusap rambut Riri yang basah. Riri memasang wajah memelas.

"Tanpa mengeringkan rambut." Ucap Riri dengan memohon menatap Artha.

Artha menunduk menatap wajah Riri dengan tegas lalu tersenyum. "It's okey, kita tidak jadi ke Mall kalau kamu tidak mau mengeringkan rambutmu, I will have no problem with that!"

Riri memasang wajah hendak ingin menangis menatap Artha dan menempelkan dagunya didada bidang Artha.

"Alright, Riri akan mengeringkan rambut Riri."

Senyum Artha mengembang lalu menunuduk lebih rendah untuk memberi kecupan dikening Riri.

"Good, I like my obedient girl." Ucap Artha lalu membawa Riri kemeja rias lalu mengeringkan rambut Riri dengan Hairdryer. Riri hanya bisa pasrah karena ia juga mau jalan-jalan ke Mall karena sudah sangat bosan diapart terus.

Setelah setengah jam mengeringkan rambut Riri yang basah, Artha mengambilkan Riri sweater miliknya yang berwarna hitam dan memakaikannya pada Riri, sweater miliknya tampak kebesaran ditubuh mungil Riri hingga sampai setengah paha.

"Kamu pakai trining saja, tidak usah ganti dengan celana yang ketat membentuk kakimu yang bagus, I don't like mine to be seen by any man, except me." Ucap Artha dituruti oleh Riri membuat Artha tersenyum senang.

"Tunggu, apa Riri harus pakai sendal juga?" Ucap Riri menatap kakinya yang memakai sendal.

"Yes." Ucap Artha mendapat kedikan bahu acuh dari Riri.

"Let's go to the Mall!" Pekik Riri senang berjalan keluar apartment sambil menarik tangan Artha. Artha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menuruti kemauan Riri yang senang itu dan tidak memperdulikan tampilannya yang memakai trining dan sendal.

Setengah jam lebih perjalan Artha menujuh Mall milik Tasya sudah sampai dan Riri langsung buru-buru turun untuk tidak sabaran memakan ayam pok-pok kesukaannya dan berkeliling mencari barang yang membuatnya tertatik.

"Come on, Artha!!" Ucap Riri yang tidak sabar sambil terus menarik tangan Artha.

"Pelan-pelan Riri! Nanti kamu jatuh!" Tegur Artha namun tak didengarkan oleh Riri.

Setelah sudah masuk kedalam Mall langsung saja para kaum hawa menatap Artha dengan pandangan kagum, hal itu membuat Riri kesal sendiri namun tetap berjalan dengan memeluk lengan Artha.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang