You're Mine, Riri. bagian 04

76.4K 4.4K 111
                                    

Dikamar Riri hanya memikirkan laki-laki yang bernama Artha disekolahnya, ternyata penguasa serta anak pemilik sekolahnya adalah Artha, dan sekarang Artha memaksa Riri untuk duduk sebangku dengannya selamanya. Entah Riri tidak tau kenapa laki-laki dingin dan seram itu meminta dirinya untuk duduk bersamanya, dirinya bisa tidak fokus belajar tapi ketakutan dengan Artha yang menatapnya tajam setiap jamnya. Ah tidak, setiap detiknya.

Riri juga bingung waktu sekolah, Artha memaksa Riri dan mengancamnya agar dirinya diantar oleh Artha sampai rumah dengan selamat, tapi yang jadi pemikiran diotak cantiknya yaitu kenapa Artha bisa tau tempat tinggalnya dan orang tuanya sudah meninggal. Padahal dirinya tidak pernah bertemu dengan Artha atau sekedar menceritakan hidupnya.

Artha juga tiba-tiba mengatur hidup Riri dengan posesif, tidak boleh keluar malam, jangan deket-deket dengan laki-laki lain selain dirinya, harus meminta izin jika dirinya melakukan sesuatu. Emang Riri siapanya?. Tapi ancaman Artha membuat Riri berkeringat dingin, jika melanggar apa yang diperintah Artha, maka Riri akan mendapatkan hukuman yang tidak pernah Riri lupakan seumur hidup.

Riri berpikir keras sebenarnya maksud dari Artha mengatur hidupnya itu apa? Artha tidak mengatakan alasannya. Melawan pun percuma, nyali Riri hanya sebiji semangka saja.

"Sebenarnya alasan Artha mengatur hidup Riri itu apa? Riri kan tidak pernah bertemu sama dia! Kenapa Artha jadi mengatur hidup Riri, pakai tidak boleh dekat dengan laki-laki lain! Memangnya kenapa?" Kesal Riri dengan Artha?

Dertt.. Dertt..

Tiba-tiba ponsel Riri berbunyi seseorang menghubunginya, Riri mengambil ponselnya dan melihat siapa malam-malam yang menghubunginya, seketika mata Riri membulat melihat nama Artha tertera dilayar.

Baru saja Riri omongin, sudah telfon saja.' Batin Riri.

Tanpa pikir panjang Riri mengangkat panggilan itu.

"Kenapa belum tidur?! Ini sudah malam!!" Ucap Artha marah disebrang telfon.

"Maaf! Riri tidak bisa tidur karena Riri lapar." Alibi Riri melas.

"Aku akan ke sana." Ucap Artha membuat Riri membelakkan matanya.

"Tap--" Tut~

Belum sempat Riri berbicara Artha sudah lebih dulu memutuskan panggilannya membuat Riri mendengus kesal.

"Dasar pengatur!! Kalok Riri ketemu kamu, Riri bakal... Tidak ngapa-ngapain sih! Riri masih waras!" Gerutu Riri menatap ponselnya dengan tampang polosnya.

Hingga beberapa menit suara ketukan pintu rumahnya membuat Riri langsung bangun.

"Artha serius dateng!!" Terkejut Riri.

Dengan cepat Riri berlari kecil kepintu depan dan membuka pintu itu, Riri bisa lihat Artha datang dengan jaket hitamnya dan membawa kantong plastik berisikan kotak kardus makan berukuran sedang.

"Kamu kesini beneran?" Tanya riri yang tak percaya.

Artha tidak menjawab hanya menatap Riri dengan dingin, lalu Artha masuk kedalam rumah Riri dan diikuti Riri setelah menutup pintu.

Artha diuduk disofa sederhana Riri dan Riri duduk dihadapan Artha, Artha menaruh kantong plastik itu dimeja yang membatasi mereka.

"Cepat makan, terus tidur." Ucap Artha membuat Riri menatap Artha.

Riri membuka kotak kardus itu berisikan ayam goreng dan nasi serta sausnya, seketika Riri berbinar-binar menatap isi makanan kesukaannya.

"Wah!! Tau saja Riri suka ayam goreng!" Ucap Riri masih menatap makanannya.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang