You're Mine, Riri. Bagian 18

44.6K 2.7K 43
                                    

"Aaarrrkkkk..."

Teriakan kesakitan seorang wanita digang sempit dengan cahaya remang yang jarang dilalui orang ketika jemarinya dipotong secara urut dengan pisau oleh seorang yang memakai pakaian serba hitam dengan sapu tangan berbahan kulit untuk tidak meninggalkan jejak. Dia adalah Artha Afferd yang menyiksa korbannya dengan hasrat membunuh yang muncul kedalam benaknya yang sudah lama tidak melakukan ini.

Jeritan korbannya sangat erotis dengan gemuruh hujan membuat Artha semakin menyukai irama yang dikeluarkan korbannya dan pisaunya terus memotong jari-jari cantik wanita itu yang berani menggodanya tadi. Darah sudah bercampur dengan air hujan dan bau anyir mampu menembus indra penciuman yang Artha sangat disukainya.

"Aaarrkkk aku mohon berhenti!!" Teriak wanita itu dengan air mata yang sudah bercampur dengan hujan, merasakan sakit saat pisau itu menembus kulit jemari terakhirnya yang dipong Artha.

Artha tersenyum iblis melihat semua jemari wanita ini yang berani menggodanya tadi terpisah semua.

"Sekarang bagian mana dulu yang akan aku mulai? Membelah perut kau dan mengeluarkan isinya beserta oragan-oraganmu? atau mencokel mata kau?" Tanya Artha tersenyum menyeramkan kepada wanita yang sudah menangis kehilangan semua jemarinya.

"Iblis!! Apa salahku?!" Ucap Wanita itu menatap Artha takut sekaligus benci.

Artha tertawa. "Baiklah, aku akan mencongkel matamu terlebih dahulu"

Wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak, kumohon jangan sakiti aku! Aaaarrrkk!!"

Teriak wanita itu saat ujung pisau Artha menancap dimata kanannya dan membuat darah kembali keluar dari tubuhnya.

"Menjeritlah. Aku suka alunan ini." Ucap Artha dengan iblisnya sambil menarik pisau itu perlahan hingga mata wanita itu juga ikut tertatik keluar membuat wanita itu menjerit memilukan namun sangat indah ditelinga Artha.

"Aaarrrkkk! Kumohon berhenti!!" Teriak wanita itu saat matanya berhasil dicongkel oleh Artha

Lalu Artha berpindah ke mata satunya dan mencongkel mata itu hingga wanita Itu menjerit tak tertahan dengan sakit yang tidak pernah ia bayangkan, kedua mata wanita itu sudah terlepas dari sarangnya membuat Artha tersenyum iblis melihat hasil karyanya, namun dia belum puas dengan ini semua.

"Tolong berhenti!! Apa salahku?!" Ucap wanita itu dengan suara yang sudah mulai melemah.

Artha mendekatkan pisau itu diperut wanita itu yang tidak tertutupi bajunya karena hanya memakai baju sampai batas bawah dadanya.

"Salah kau, berani menggodaku. Kau tau, aku kelihalangan waktu untuk bertemu dengan gadisku karena kau." Ucap Artha santai sambil membelah perut itu panjang hingga darah lagi-lagi keluar dangar deras yang membuat Artha semakin menyukai darah.

Wanita itu kembali berteriak namun kali ini lemah karena kehilangan banyak darah. Dia menyesal telah menggoda pria psikopat seperti Artha hingga berakhir mengenaskan.

"Mejeritlah lebih keras!!" Teriak Artha yang telinganya mendengarkan jeritan lemah korbannya.

"T-tolong berhenti! M-maafkan aku!" Ucap wanita itu lemah.

Artha tertawa lalu tangannya yang terbalut sarung tangan menyusup masuk ke dalam perut wanita Itu yang sudah terbelah.

"Kau tau, aku sangat benci dengan jalang seperti kau yang berani menggodaku, padahal aku sudah memiliki gadis yang aku cintai dan kau beraninya menggodaku dengan menjijikkan." Ucap panjang Artha pertama kali kepada korbannya sambil menarik semua usus kecil maupun usus besar keluar dari dalam perutnya membuat wanita itu kembali berteriak lemah, lalu Artha memotong semua ginjal wanita itu hingga jantungnya yang masih berdetak lemah kini berhenti membuat wanita itu mati.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang