You're Mine, Riri. bagian 11

56.6K 3.3K 20
                                    

"Dan ini saatnya aku membuatmu tidur selamanya."

.

Artha tersenyum miring mendengar ucapan gadis kecilnya ini. "Kamu tidak akan bisa membunuhku, sayang."

Dengan cepat Artha membalikkan posisinya hingga Felly berada dibawahnya dan Artha yang menindihi Felly sekaligus mengunci kedua tangan Felly diatas kepala dengan satu tangan, Felly memberontak mencoba melepaskan dirinya tapi cekalan Artha semakin menguat.

Artha tersenyum miring melihat gadis kecilnya yang sudah pasrah dibawahnya, lalu Artha mengambil pisau kecilnya yang digenggam Felly dan meletakkannya dinakas samping ranjang. Felly yang memasang wajah emosi dan mengumpat serapah kepada Artha.

"Lepaskan aku brengsek!" Ucap Felly kembali mencoba melepaskan dirinya.

Artha hanya tersenyum miring tanpa melepaskan gadis kecilnya dan melihat wajah gadis kecilnya yang tampak begitu kesal dengannya. Artha mendekatkan wajahnya hingga sampai pada telinga kanan Felly dan berbisik. "Hukuman untuk gadisku yang berkata kasar adalah menghukum bibir nakalmu itu."

Artha kembali menjauhkan wajahnya dan menyeringai, sedangkan Felly menatap tajam Artha bagaikan tatapan membunuh, tapi bagi Artha itu sangat menggemaskan diraut wajah gadisnya yang cute.

"Kamu tidak berhak menghukumku sialan!" Ucap Felly menekan sambil mengangkat kepalanya untuk mendekat kepada Artha.

Artha menyeringai lalu memberi kecupan singkat dibibir Felly, Felly menjauhkan wajahnya.

"Jangan berani-berani kamu menciumku!"

"Kamu melakukam kesalahan lagi, babe. Dan aku adalah pemilikmu yang bebas melakukan apa saja pada dirimu."

"Dasar sinting!" Maki Felly membuat Artha tertawa kecil.

"Memang sayang, sinting karenamu. Dan ini saatnya menghukum bibir nakalmu itu." Ucap Artha menyeringai.

"Kam-- emmt" Ucapan Felly terhenti karena Artha tiba-tiba menciumnya dengan kasar dan menggigitnya kuat hingga Felly memekik tertahan dengan bibir Artha.

"Eeemptt!!"

Felly mencoba menggeleng-gelengkan kepalanya tapi tangan Artha yang tidak terpakai mencengkram dagu Felly kuat membuat Felly tidak bisa menggerakkan kepalanya untuk terlepas dari ciuman kasar Artha.

Felly merasakan perih dibibirnya dan bisa merasakan cairan kental asin dimulutnya karena bibirnya berdarah akbiat Artha yang menggingit terlalu kuat dan menyebabkan bibirnya berdarah.

Artha menyeringai didalam ciumannya saat merasakan darah gadisnya dimulutnya tampak begitu nikmat dan terus menyesap darah itu membuat Felly memekik kesakitan.

Setelah 10 menit Artha melepasakan bibirnya dari bibir Felly dan melihat bibir Felly sudah bengkak karenanya, Artha hanya tersenyum miring melihat hasil karyanya. Felly menatap Artha dengan padangan emosi dan bibirnya terasah perih gara-gara ulah Artha.

"Kamu!!" Ucap Felly dengan nafas memburu.

"Darahmu sangat nikmat, sayang." Ucapnya sambil menjilati darah Felly yang masih tertempel disudut bibirnya dengan lidah.

"Lepaskan aku!"

"Bermimpilah untuk bisa lepas sayang." Ucap Artha yang mengambil pisau kecilnya yang tadi dia letakkan dinakas.

Felly menatap pisau yang ditangan Artha membuat Felly was-was dengan apa yang dilakukan Artha selanjutnya.

"Mau apa kamu dengan pisau itu?" Tanya Felly nyalang.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang