You're Mine, Riri. bagian 30

39.1K 2.1K 40
                                    

Tasya, Axel dan Raga beserta Sheryl sudah ada dirumah sakit sejak setengah jam lalu bersama Artha menunggu dokter Liam yang masih menangani Riri diruang Unit Gawat Darurat alias UGD.

Tasya tau Artha membawa Riri kerumah sakit karena dia dihubungi oleh satpam yang ada di Mall nya dengan berkata kalau Riri jatuh dari lantai tiga dan langsung dibawa kerumah sakit oleh Artha. Tasya langsung saja kesana dengan Axel dan Raga juga Sheryl yang beruntung Raga ada urusan bersama Axel.

Tasya menangis pilu mendengar kabar buruk yang menimpa putranya dan juga menantunya. Tasya berharap Riri bisa bertahan untuk menemani putranya selamanya karena hanya Riri yang bisa mengendalikan sikap gila Artha. Namun jatuh dari lantai tiga mungkin sangatlah mustahil untuk selamat, tapi Tasya terus saja berdoa agar Riri selamat bagaimana pun caranya.

Tasya melihat Artha yang sudah kacau dengan punggung tangan yang berdarah akibat memukul-mukul dinding dan baju penuh bercak darah Riri. Tasya sangat kasihan melihat putranya yang terus saja menangis dan terus mengatakan kalau ini semua salahnya dan merasa menyesal.

Axel yang melihat putranya terpuruk seperti itu, dia tau apa yang dirasakan anaknya itu, karena ini pernah terjadi pada dirinya saat bersama Tasya dulu. Namun sampai tidak setragis seperti Artha.

Raga juga menatap Adiknya penuh kasihan dan juga menghawatirkan Adik iparnya, pertama kali ini Raga melihat Artha menangis seterpuruk ini karena takut akan kehilangan Riri.

Sedangkan Sheryl juga merasa kasihan terhadap pasangan mereka yang rumit dan menegangkan itu, dirinya terus berdoa agar Riri selamat dari maut dan menamaninya kelak dialtar saat bersama Raga yang akan mengucapkan janji suci.

Semua hening menunggu kedatangan dokter Liam yang masih menangani Riri diruang darurat itu, ini sudah lima jam dokter Liam belum keluar juga dan Artha terus saja risau dan terus mengucapkan kata 'maaf' dan 'don't leave me'. Penampilannya sangat kacau dan jantungnya terus berdetak kencang takut gadisnya meninggalkannya dan tentu saja dia tidak akan mengijinkan itu.

Sudah lima jam menunggu keluarnya dokter Liam yang menangani Riri tapi tak kunjung juga keluar membuat Artha semakin dilanda ketakutan dan kecemasan yang luar biasa, ini penyesalan dalam hidupnya. Andai mendengarkan Riri untuk berhenti memukuli laki-laki yang Riri maksud sebagai teman masa kecilnya, mungkin Riri masih akan membuka matanya dan mengoceh padanya.

Ceklek

Tiba-tiba saja pintu ruang yang dibuat menangani Riri terbuka dan munculah dokter Liam yang memakai masker dengan wajah sedikit keriputnya.

Artha langsung saja menghampiri dihadapan dokter Liam dengan cepat begitu juga yang lainnya.

"Bagaimana keadaan gadisku? Cepat katakan!!" Teriak Artha penuh ketakutan.

Dokter Liam mencoba menenangkan Artha lalu berkata. "Operasi untuk menghentikan pendarahan hebat dikepala Nona Riri berhasil, tapi Nona Riri..." Ucapan dokter Liam menggantung membuat jantung Artha semakin menggila.

"Cepat katakan sialan!!" Teriak Artha tidak sabaran.

Dokter Liam menghembuskan nafasnya. "Tapi Nona Riri mengalami cedera berat dikepalanya karena benturan keras dan itu menyebabkan Nona Riri mengalami koma yang tidak tau sampai kapan tergantung kondisi tubuhnya yang melemah atau kuat. Bisa beberapa hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun mengalami koma."

Jantung Artha langsung berdetak kencang mendengar kabar yang tidak disukainya. Tubuhnya kaku mendengar gadisnya mengalami cedera berat dikepalanya hingga koma.

"Tapi juga kemungkinannya Nona Riri juga mengalami lupa ingatan karena benturan keras dikepalanya dan semoga saja itu tidak akan terjadi." Ucap lagi dokter Liam.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang