You're Mine, Riri. bagian 08

61.2K 3.8K 95
                                    

"ARTHA!! SAKIT hisk.. hiks..! Sudah Tha sakit hiks.. hiks.." Tangis dan rintihan Riri pecah saat pisau kecil kesayangan Artha menggores punggungnya yang telanjang.

Setelah dari ruangan Axel, Artha membawa Riri keruangannya sendiri yang kedap suara dan pintunya hanya bisa dibuka menggunakan sidik jari Artha saja, Riri berusaha lepas dari seretan Artha tapi harapannya lepas karena Artha memegangnya sangat kuat hingga sampai didalam ruangan Artha, disaat sampai Artha langsung mengepaskan tubuh Riri diranjang yang ada disalah satu pintu yang ada diruangan itu dan membuka paksa baju dan bra yang dikenakan Riri, disaat itu juga Artha langsung menghukum Riri dengan sayatan pada punggung mulus Riri dan Artha berusaha menahan gairah saat melihat tubuh atas Riri yang telanjang karena Artha tidak mau memasuki Riri sebelum waktunya.

"Ini hukuman buat gadis nakal dan pembangkan seperti mu!.. mau berusaha lari dariku, hm?" Ucap Artha sambil mengukir sesuatu dipunggung Riri dengan pisau tajam itu hingga darah segar terus keluar dari punggung Riri. Riri hanya bisa menangis dan meremas sprai untuk menahan sakit yang ditimbulkan oleh Artha.

"Kamu milikku, Riri! You are mine!" Ucap Artha terus merangkai kata dipunggung Riri.

"Tidak, Riri bukan milikmu! Diriku adalah milikku sendiri!!" Ucap Riri sedikit keras

Rahang Artha mengeras. "Kamu hanya milikku, Riri! Aku akan membuatmu mengerti kalau kamu milikku selamanya, bahkan maut tidak akan bisa memisahkan kita! Kalau takdir yang membuat kita pisah, maka aku akan melawan takdir itu agar kamu menjadi mililkku selamanya! Ingat, kamu hanya, MILIKKU!" Ucap Artha diakhiri dengan tekanan.

"Sudah Tha! Sakit hiks.. hiks..!" Isak Riri terus meremas sprai putih yang sudah ternodai dengan darahnya.

"Kalau aku tidak bikin kamu jerah! Kamu akan terus membangkang sama aku dan mencoba lari dari aku! Kamu tau kan? Aku tidak suka gadisku membangkang padaku! Dan ini hukuman agar kamu jerah sayang." Ucap Artha dengan mengukir punggung Riri menggunakan pisau kecilnya. Dapat dilihat punggung Riri sudah banyak mengeluarkan darah dan luka yang diciptakan Artha bertuliskan 'MILIKKU'.

Artha sangat suka dengan aroma darah milik gadisnya dan Artha sangat suka dengan rintihan kesakitan Riri. Dihirupnya aroma darah Riri dengan rakus dan seketika bau amis dari darah Riri tercium hingga paru-parunya.

"Aku suka aroma darahmu, babe."

"Maafin Riri! Sudah Tha sakit hiks.. hiks.. Riri gak akan lari lagi! Riri janji." Ucap Riri masih terisak.

"Kamu terus mengucapkan janji tapi kamu tidak menepati janji itu, Riri!" Tekan Artha setelah mendekatkan wajahnya ditelinga Riri.

"Riri benar-benar janji gak akan lari lagi dari Artha! Riri akan terus bersama Artha!.. jangan hukum Riri, Riri takut!" Tangis Riri.

Artha bergeming. "Kamu serius? Tidak akan berniat lari lagi?"

"Iya Riri serius! Maafin Riri." Ucap Riri dengan pasrah.

Artha menyeringai mendengar ucapan Riri. "Good babe. You are mine, Riri!" Ucap Artha lalu memberi kecupan ditengkuk Riri.

"Kalau kamu sampai mencoba lari lagi! Maka hukuman kamu akan lebih dari ini." Ucap Artha sambil menekan lukanya membuat Riri merintih pilu.

"Sakit Tha, jangan ditekan! Riri gak akan lari lagi, Riri akan nurut sama Artha." Cicit Riri.

Artha menyeringai puas lalu memberi kecupan bertubi-tibu dipipi Riri, sedangkan Riri masih terisak menahan perih dipunggungnya.

"Aku akan obati luka kamu." Ucap Artha lalu beranjak dari ranjang dan pergi kekamar mandi untuk mengambil kotak P3.

Setelah kembali dengan membawa kotak P3 Artha langsung mengobati Riri yang masih tengkurap itu, hingga seketika suara rintihan kesakitan Riri terdengar lebih keras saat kapas basah karena cairan alkohol menyentuh luka Riri.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang