You're Mine, Riri. bagian 09

58.5K 3.5K 24
                                    

Riri memasuki toko dengan lesu karena teringat dengan ucapan Artha yang membuatnya stress, Riri bingung harus memilih yang mana dari permintaan Artha yang gila itu antara di homeschooling atau berhenti bekerja.

Jika Riri masih tetep bekerja maka Riri akan di homeschooling kan oleh Artha, tapi juga kalau Riri memilih sekolah tapi juga Tidak bisa berhenti dari toko bunga karena Riri memiliki balas budi atas kebaikan keluarga Dista padanya.

Artha nyebelin!' batin Riri kesal.

Dista yang melihat sahabat polosnya yang datang dengan lesu itu mengerutkan dahinya kenapa dengan Riri dan kenapa baju Riri berganti menjadi kemeja kebesaran.

"Kau kenapa Ri?" Ucap Dista memegangi punggung Riri yang terluka membuat Riri meringis kesakitan.

"Akkhh! Dista Jangan dipegang, sakit!!" Ringis Riri menjauhkan punggungnya dari sentuhan Dista.

Dista yang melihat Riri kesakitan membuatnya cemas kenapa dengan Riri.

"Kau terluka? Mananya?" Tanya Dista khawatir.

"Punggung Riri." Lirih Riri.

"Kenapa bisa terluka?"

"Riri habis jatuh karena tidak sengaja nabrak orang. Terus Riri terluka." Alibi Riri terpaksa berbohong karena tidak mau membuat Dista menkhawatirkan dirinya.

"Kenapa kau bisa ceroboh! Makananya hati-hati Riri. Kalau kau kenapa-napa bagaimana?" Tegur Dista.

Riri nyengir polos. "Maaf, Riri salah."

Dista menghembuskan nafasnya kasar. "Huh, kukanya parah? Dan Ini, kai pakai baju siapa?"

"Tidak kok, ini bajunya yang Riri tabrak, dia memberikan bajunya karena baju Riri robek saat jatoh tadi."

"Bagus deh, lain kali hati-hati kalau melakukan sesuatu. Jangan ceroboh seperti tadi." Peringat Dista diangguki oleh Riri.

Kemudian Riri diam harus berbicara mulai dari mana kepada Dista. Saat Ini Riri sudah memutuskan untuk berhenti berkeja dan memilih beasiswanya tapi Riri terpaksa melakukan itu semua, dia tidak ingin sesuatu yang didapatnya susah payah hilang dalam sekejap.

"Emm Dista?"

"Apa?"

"Riri... Riri mau bicara sesuatu." Ucap Riri takut-takut.

"Bicara apa?" Taya Dista yang mengangkat alisnya sebelah.

"Emm.. Anu, Riri mau bicara kalau Riri.. Riri, berhenti bekerja dari toko." Ucap Riri dengan terbatah-batah dan menunduk takut melihat wajah Dista.

Dista membulatkan matanya. "Kau ingin berhenti bekerja? Kau tidak bohong kan?" Tanya Dista yang memastikan.

"Maafin Riri, Riri tidak bohong. Riri memang mau berhenti bekerja, maafin Riri. Soalnya Riri mau fokus sama sekolah Riri dulu." Ucap Riri berbohong, namun tidak sepenuhnya.

Dista menatap Riri diam. "Lalu biaya kebutuhanmu dan sekolahmu bagaimana kalau tidak kerja?"

"Dista tenang aja, Riri masih memiliki tabungan peninggalan Mama sama Papa kok. Tabungan itu cukup sampai Riri lulus sekolah." Ucap Riri meyakinkan Dista.

Dista memancingkan matanya. "Kau tidak bohong kan?"

"Tidak. Riri benar-benar ingin fokus kesekolah Riri, kalau nilai Riri sampai turun maka beasiswa Riri dicabut dan Riri harus bayar sekolah."

Kemudian Dista langsung tersenyum manis lalu mengangguk. "Baiklah, kau boleh berhenti dan fokus kesekolahmu. Nanti aku akan beri tau Mama soal ini."

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang