You're Mine, Riri. bagian 06

69.4K 4K 25
                                    

Artha masih setia melihat wajah Riri yang masih terlelap karena efek bius yang diberikan Artha tadi pagi. Artha melihat Riri tanpa mengalihkanya sedikitpun dari wajah cantik Riri.

Perlahan Riri membuka matanya, kepalanya terasa pusing berputar-putar dan yang pertama dilihat Riri adalah wajah tampan Artha yang menatapnya tajam. Seketika Riri langsung bangun ketakutan berangsut menjauh dari Artha hingga punggungnya sudah menempel pada sandaran ranjang.

Artha melihat Riri ketakutan dan menjauh darinya membuatnya menatap Riri tajam dengan rahang mengeras.

"J-jangan sakiti Riri!! Hiks.." cicit Riri menangis memeluk lututnya.

"Kemari!" Pintah Artha tajam.

Riri menggeleng-gelangkan kepalanya. "Tidak mau! Nanti Artha sayat Riri lagi!" Tolak Riri takut.

"KEMARI RIRI!!" teriak Artha emosi. Riri semakin ketakutan melihat Artha marah.

"Tidak mau!! Riri mau pulang!" Ucap Riri masih menolak.

"Riri mau pulang!" Ucap Riri terus mengeluarkan air matanya.

"Aku tidak akan sakiti Riri, kalau Riri kemari." ucap Artha yang mencoba lembut.

"Tidak mau! Nanti Artha bohong!" Tolak Riri lagi yang sudah berhenti menangis.

"Kalau Riri nurut, aku tidak akan sakiti Riri!" Ucap Artha melembut "kemari!"

Riri mencari keseriusan diwajah Artha, tapi Riri hanya melihat wajah misterius Artha.

"Artha tidak bohong kan?" Tanya Riri mencari keseriusan.

"Tidak! Ayo kemari!" Ucapan lembut Artha.

Riri mendekat kepada Artha dengan keraguan, hingga Riri sampai dihadapan Artha dengan dekat.

"Dengar. Kalau Riri nurut, aku tidak akan hukum Riri. Tapi kalau Riri tidak menurut, siap-siap hukumanmu." ucap Artha tegas memegang bahu Riri, Riri masih gemetar.

"Tapi kenapa Riri harus nurut sama Artha?" Tanya Riri yang tidak mengerti.

Artha mengusap kepala Riri dengan lembut. "Karena aku yang memegang hidupmu."

Riri diam masih tidak mengerti dengan ucapan Artha itu. Artha yang melihat wajah bingung Riri tersenyum sangat tipis sekali.

"Kamu milikku dan aku milikmu." Ucap Artha mengusap lembut pipi Riri.

Riri tidak menjawab dan menatap Artha, entah yang dirasakan Riri saat melihat wajah dekat Artha terasa jantungnya berdetak kencang.

Selanjutnya Riri membulatkan matanya dan diam seperti patung karena Artha mencium bibirnya memberi lamutan kepada bibirnya dengan bibir Artha.

Jantung Riri berdetak lebih kencang karena Artha menciumnya tiba-tiba, pikiran Riri langsung kosong tidak bisa memikirkan apa-apa.

Ciuman pertama Riri!' batin Riri berteriak.

Yang dipikirkan Riri hanya ciuman pertamanya yang diambil oleh laki-laki yang tiba-tiba saja mengatur hidupnya.

Sedangkan Artha masih setia melumat bibir Riri dengan lembut dan semakin menekan tengkuk Riri untuk memperdalam ciumannya.

Sstelah beberapa menit Artha melepaskan ciumanya dan menatap wajah cantik Riri yang masih mematung, Artha mengusap bibir Riri dengan ibu jarinya.

"Bibirmu manis." Bisik Artha.

"C-ciuman pertama Riri." Ucap Riri keluh.

Artha tersenyum simpul. "Itu ciuman yang ketiga Riri!"

"M-maksud Artha?" Riri bingung dengan ucapan Artha.

You're Mine, Riri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang