𝓐𝓾𝓻𝓸𝓻𝓪

1

Mohon maaf kalau ada typo :)

Vote and comment jangan lupa :D

• a new dawn •

"Baguslah, kau tidak perlu tinggal bersama kami lagi." Wanita itu dengan ketus. Eva juga tak mau berlama-lama tinggal di kediaman Ackermann. Jika tidak ada Liam ataupun Peter, sudah lama ia minggat dari tempat tersebut.

"Thank you for your kindness, Liam, Peter. See you around." Pamit Eva. Ia sama sekali tak berniat untuk mengucapkan terima kasih pada dua orang yang sudah menyengsarakan hidupnya.

Liam dan Peter menatap kepergian 'adik' mereka tanpa bisa mengejar gadis itu. Selama ini, hanya mereka yang mengisi hari-hari Eva. Jika sedang libur, mereka tak segan untuk membawa Eva menyelinap keluar demi menyaksikan festival-festival tahunan di sekitar. Terkadang mengajak Eva menonton di bioskop terdekat.

Mereka merindukan adik kecil mereka yang sekarang sudah mengetahui jati dirinya. Keduanya tak akan pernah bisa mengantar adik mereka ke bandara. Bahkan mereka tak akan pernah lagi tahu kabar Eva.

Gadis itu pergi begitu saja. Tak menyempatkan waktu barang sedetik untuk sekadar berpamitan dengan layak seperti perpisahan antar saudara pada umumnya. Namun mereka berdua bahagia, akhirnya adik kecil mereka tak lagi kebingungan dengan identitas dirinya.

Benar, Liam dan Peter sudah tahu siapa itu Victoria Goldstein sejak awal. Karena itu mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang Eva berikan beberapa bulan yang lalu. Liam dan Peter yang waktu itu masih kecil sudah berjanji pada Laura untuk tidak mengatakan apapun hingga waktunya tepat bagi Eva.

Tiba-tiba di tangan keduanya muncul selembar film polaroid muncul di tangan mereka. Terdapat sebuah pesan singkat tertulis di sebuah note yang ditempel di belakang film polaroid tersebut.

Aku bisa teleportasi dan juga membaca pikiran kalian, fyi. Kalau merindukanku, tinggal bilang padaku untuk bertemu dimana. I'll do my best to be there for you two like you two did.