5

3.7K 598 69
                                    

Hello there :)

Hello there :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

uneasy

Eva mendapati dirinya terengah-engah setelah berlari menghindari sesuatu yang terus mengejarnya. Ia tidak tahu makhluk apa yang sangat bosan hingga memilihnya untuk dikejar. Eva merasa bahwa tidak ada yang menarik di dirinya hingga makhluk berjubah hitam itu tidak melepaskannya.

"PERGIIII!" seru Eva sambil mengayunkan tongkatnya ke sembarang arah.

Ia tidak lagi mengingat mantra apa yang harus dilontarkan. Terlalu banyak mantra yang berseliweran di pikirannya hingga tidak ada satupun yang bisa ia pakai.

Seseorang tolong aku!

"Shitshitshitshit!" umpat Eva panik.

Sosok berjubah hitam yang ia ketahui sebagai dementor itu benar-benar tidak memberi ampun untuknya. Eva tersungkur karena kakinya tidak sengaja menabrak batu di depannya.

Sebelum makhluk itu sempat menyerangnya, seseorang berdiri di hadapan Eva dan melindungi gadis itu.

Dementor tersebut menghisap kebahagiaan dari orang yang melindungi Eva. Gadis itu tersadar setelah beberapa detik mendapati dirinya dalam keadaan yang jauh dari kata terluka.

Bruk!

Sosok yang melindungi Eva tumbang setelah kebahagiannya diserap habis oleh dementor tersebut. Bersamaan dengan tubuh yang ambruk ke tanah, dementor yang sedari tadi mengejar Eva menghilang dari hadapannya.

Eva terkejut ketika melihat bahwa orang yang melindunginya dari dementor adalah Draco. Wajah pemuda itu benar-benar pucat. Jauh lebih pucat dari kulitnya yang memang hampir tidak berpigmen. Tatapannya kosong seakan tak ada lagi kehidupan padanya.

"Draco, tidak.. tidak. Astaga.." racau Eva sambil berusaha untuk membuat Draco kembali seperti semula.

Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk mengembalikan keadaan Draco. Gadis itu panik. Eva sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih.

Langit yang tadinya gelap gulita perlahan ditutupi awan badai. Satu persatu petir mulai menyambar bumi tanpa ampun. Eva melihat sekelilingnya yang hanya dipenuhi padang kosong. Petir lagi-lagi menyambar, bahkan kali ini jaraknya semakin dekat.

Eva mencoba untuk kabur dari padang hampa itu sebelum petir menyambarnya. Tapi ia tidak bisa meninggalkan Draco begitu saja.

"Draco, bangun dan cepat pergi."

Eva mencoba untuk membopong Draco. Dikarenakan perbedaan ukuran tubuh, Eva ambruk ke tanah. Ia tidak bisa membawa Draco pergi.

Gadis itu dengan cepat memeluk tubuh Draco dengan erat.

Jika Draco tidak bisa pergi dari sana, ia juga tidak akan pergi.

"Maafkan aku, Draco.. Maafkan aku.." sesal Eva.

𝓐𝓾𝓻𝓸𝓻𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang