Malem guys~
Kalau ada typo, maafkan :'D
• talk-talk •
Acara jalan-jalan di New York mereka sudahi karena Eva tak sengaja membuat Draco tergelincir di ring ice skating hingga bokongnya terasa sakit. Beruntung selama short vacation mereka tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti dihadang preman, contohnya.
Eva bersyukur ayahnya sempat memberi beberapa peringatan kepadanya ketika Eva meminta izin untuk ke New York.
"Hey Draco, apa orang tuamu tidak marah? Aku sudah membawamu jauh dari rumah selama beberapa jam." Kata Eva.
Draco mengedikkan bahunya. "Mother tidak akan marah. Mungkin ayahku yang akan marah."
"Astaga maafkan aku." Sesal Eva.
"Jangan khawatir. Mereka pasti tahu aku bersamamu."
Menyusuri jalanan Diagon Alley yang mulai sepi, Eva menggenggam tangan Draco dengan erat. Ibunya sudah berpesan padanya untuk bertemu di sebuah kedai teh.
"Draco, bagaimana kalau kau langsung pulang?" Usul Eva ketika mereka sudah berada di depan kedai teh yang Laura maksud.
"Aku akan menemanimu sampai ke dalam. Setelah itu aku pulang." Kata Draco.
Eva mengangguk paham lalu memasuki kedai teh tersebut. Tak perlu berlama-lama mencari, mereka langsung menemukan keberadaan Laura Rosier di dalam. Draco tersenyum sopan pada ibu Eva.
"Kalian kembali dengan selamat!" Ucap Laura bahagia.
"Tentu saja, Mom. Aku tidak ingin membuatmu menunggu lebih lama, tentu saja." Sahut Eva dan memeluk ibunya.
"Kalau begitu, saya pamit, Mrs. Scamander." Ucap Draco.
"Kau tidak mau duduk dan meminum teh sejenak?" Tawar Laura sekadar basa-basi sebelum pemuda pirang itu beranjak.
"Tidak perlu, aku akan langsung pulang. Terima kasih tawarannya, Mrs. Scamander." Tolak Draco.
"Please, panggil aku Laura saja. Panggilan 'Mrs. Scamander terlalu formal."
Draco hanya tersenyum menanggapi. Sedangkan Eva menggandeng lengan kanan ibunya dan mengajak wanita itu untuk duduk.
"Aku akan pamitan dengan Draco, tunggu sebentar ya, Mom?" Ucap Eva.
Belum mendapat persetujuan dari ibunya, Eva langsung mengantar Draco keluar dari kedai teh.
"Segera pulang dan istirahat. Kau terjatuh begitu keras tadi, aku sampai tidak bisa berhenti tertawa." Ujar Eva dengan kekehan di akhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓾𝓻𝓸𝓻𝓪
FanfictionSequel of 'Her, Riddle' Aurora (n.) used to describe the dawn, as well as the stunning luminous phenomenon that takes place in the upper atmosphere Lika-liku perjalanan yang tak pernah habis. Selesai satu masalah, rentetan misteri lainnya mengikuti...