Sequel of 'Her, Riddle'
Aurora (n.)
used to describe the dawn, as well as the stunning luminous phenomenon that takes place in the upper atmosphere
Lika-liku perjalanan yang tak pernah habis. Selesai satu masalah, rentetan misteri lainnya mengikuti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• selfish •
"Kau tahu, aku bisa menemanimu kapan saja ketika kau memintaku." kata Draco selagi mengantar Eva kembali ke asrama Gryffindor.
Eva tersenyum tipis. "Aku tidak semanja itu, Draco. Kau tahu, kan?"
"Hanya ingin menjadi lebih protektif." gumam Draco.
Gadis itu mengernyit. "lebih protektif karena apa?"
Draco menggelengkan kepalanya. Ia hanya memberikan pelukan pada Eva dan menyuruh gadis itu untuk segera memasuki asrama. Gadis itu memiliki beberapa pertanyaan di kepalanya karena beberapa saat yang lalu di kelas, Eva bersumpah ia mendengar Draco menggumamkan sesuatu.
Aku harus memberitahunya.
Apa yang ingin Draco beritahu? Dan siapakah 'her' yang dimaksud oleh Draco?
Eva menggelengkan kepalanya dan menatap punggung Draco yang sudah berjalan meninggalkan menara Gryffindor. Gadis itu mengucapkan kata kunci asrama Gryffindor pada Nyonya Gemuk sebelum memasuki asrama.
Ia mendapati Harry sedang membaca buku di depan perapian. Eva berniat untuk menghampiri sebelum akhirnya mendapati Harry mengaduh kesakitan sambil memegang tangan kirinya. Diam-diam Eva mencoba untuk masuk ke dalam pikiran Harry. Ia tidak tahu ini akan berhasil atau tidak, tapi ia bisa mencobanya.
"Eva? Kenapa kau berdiri di sini?" tanya Hermione yang baru saja memasuki ruang rekreasi asrama Gryffindor bersama Ron.
Konsentrasi Eva untuk menjelajahi pikiran Harry pun buyar seketika. Ia bergantian menatap Ron dan Hermione yang masih menunggu jawaban dari pertanyaan yang dilontarkannya. Belum sempat Eva menjawab pertanyaan Hermione, Ron langsung menambahkan satu pertanyaan.
"Tadi aku berpapasan dengan Malfoy, dia mengantarmu sampai sini, kan?" sambung Ron.
"Yeah, Ron. Dia mengantarku."
Hermione menggenggam tangan Eva tiba-tiba. "Kalian pergi kemana setelah makan siang? Aku tidak melihatmu dimanapun."
Eva mengatupkan bibirnya ketika mendengar pertanyaan Hermione. Ia dan Draco berada di lapangan Quidditch seharian sambil belajar terbang menggunakan sapu. Eva menyerah untuk mempelajari hal itu setelah insiden di tahun ketiga. Tapi Draco memaksa dirinya untuk tetap mempelajari cara terbang agar tidak kesulitan untuk bertransportasi.
Apa yang dikatakan oleh Draco ada benarnya. Eva akan kesusahan bepergian jika ia tidak mampu menguasai sapu terbang. Karena itulah Eva setuju untuk diajari oleh Draco ketika lapangan Quidditch sedang kosong.
"Mari kita temui Harry terlebih dahulu." ujar Eva mengalihkan percakapan, menolak untuk menjawab pertanyaan Hermione.
Hermione dan Ron melemparkan tatapan bingung karena Eva yang berjalan meninggalkan mereka.