20

2.1K 351 200
                                    

Hii!! Sooo aku bikin playlist spotify yang bisa kalian dengar ketika baca Aurora. Kalian bisa search 'conundrum de gloria' atau cari aja 'nathsandrine' dan scroll buat nemuin nama playlistnya :D

Okay, here's chapter twenty

Play multimedia ketika udah aku kasi tanda yaa :D

Buckle up and here we go!

Tidak mudah bagi Eva untuk melepas genggaman dari segala yang ia miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mudah bagi Eva untuk melepas genggaman dari segala yang ia miliki. Berulang kali ia meyakinkan dirinya bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Eva meninggalkan segalanya di New York. Rumah yang ia tempati bersama orang tuanya sudah ia jual. Berbagai barang yang mengingatkannya dengan orang tuanya habis ia bakar. Kecuali selembar foto yang pertama kali ia ambil dengan ibu dan ayahnya di Hospital Wings.

Sebuah memori yang indah, namun menyakitkan di saat yang sama.

Gadis itu menutup lembaran lama di bukunya. Lalu membalikkan halaman baru dan mulai menorehkan tinta di lembaran yang kosong. Ia sudah meninggalkan New York selama dua minggu tanpa mengabari kedua kakaknya. Peter sibuk dengan tugas kuliahnya, dan Liam baru saja menginjak bangku kuliah. Eva rasa ia tidak lagi perlu merepotkan kakaknya dengan kepindahannya ke Inggris.

Ia membeli sebuah rumah sederhana di daerah pedesaan Cambridegshire. Eva juga bekerja di toko roti untuk menambah uangnya. Ia tidak bisa terus menerus bergantung pada uang yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Di lubuk hatinya, Eva ingin sekali mengirim surat pada Harry, Hermione, dan Ron, juga pada Draco.

Namun ia sedang mencoba untuk mengurus segalanya sendiri. Eva yakin ia mampu bertahan dan melalui segalanya.

Sesekali Eva mampir ke Leaky Cauldron untuk menyebrang ke Diagon Alley. Berjalan-jalan di dunia sihir sembari berharap ia berpapasan dengan Draco di sana. Akan tetapi, berjalan sampai kakinya lumpuh pun rasanya ia tidak akan bertemu dengan pemuda berambut pirang itu. Ia tidak tahu harus melakukan apa untuk bertemui dengan Draco kecuali mendatangi pemuda itu langsung.

Perhatian Eva teralih kepada sayup-sayup suara yang berasal dari gang yang menuju ke Knockturn Alley. Ia mendengar suara beberapa anak kecil yang terdengar girang. Jujur saja, membuat gadis itu penasaran.

Mata Eva membelalak ketika melihat beberapa anak kecil sedang menyakiti makhluk yang familiar.

Dobby? pikir Eva.

"Hei, hei, berhenti!" seru Eva pada anak-anak kecil itu.

Salah satu anak laki-laki berambut cokelat yang berumur kira-kira sembilan tahun mengernyit pada Eva. "Kakak mau apa?"

"Berhenti menyakitinya." ujar Eva lembut.

Namun anak itu menggeleng, "tidak! Dia punyaku jadi aku bisa bermain dengannya."

𝓐𝓾𝓻𝓸𝓻𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang