Hai.. hai.. kembali lagi nih.. jangan lupa pencet bintang yg di pojokan itu yah. Okok..
❄🌸Happy reading🌸❄
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~⭐~"Tanpa sadar kutelah mengucapkan kata tabu, yang membuat hatimu tambah beku karena ulahku, aku juga tak mengerti itu"
_Aletta Ainsley Callista_
Matahari memang sedang tidak bersahabat dengan sinarnya yang menyengat, Aletta mendengkus kesal, mengapa namanya juga tercantum di acara outbont itu? Acara tahunan sebelum di adakan pergantian pengurus OSIS. Selain menambah keakraban pengurus OSIS dan calon pengurus OSIS, calon pengurus OSIS juga akan di uji kemampuan cara berfikirnya. Secara tidak langsung Aletta juga calon pengurus OSIS bukan? Mengapa bukan yang lain saja? Lamunan Aletta buyar saat sirine dibunyikan, semua peserta segera berlari menuju lapangan. Huft menyebalkan!
"Ta! Ngapain lo ngumpet di belakang? Lo ketua, harusnya depan," protes Fani.
"Males gue, lo aja!" jawab Aletta asal, tanpa berfikir panjang Fani menyeret Aletta ke barisan depan.
Aletta mensejajarkan dirinya dengan Abraham dan juga Arfin. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang, masing-masing ketua kelompok adalah calon ketua OSIS. Andai saja Aletta punya kekuatan ajaib bisa menghilang tiba-tiba atau punya pintu doraemon, dia pasti akan menggunakannya sekarang juga.
"Siang ini kita akan memulai jelajah. Kalian harus melewati beberapa pos," intrupsi yang diberikan oleh Arga.
"Pos yang pertama yaitu pos pemberangkatan yang akan dipandu dengan saya sendiri dan Kak Stepy,"
"Pos kedua pos pengetahuan, pemandu Kak Rian dan Kak Aurel,"
"Pos ketiga pos halang rintang, pemandu Kak Bara dan Kak Stella,"
"Pos keempat pos keagamaan, pemandu Kak Angga dan Kak Viona,"
"Dan pos terakhir pos kekompakan, pemandu Kak Feli dan Kak Jihan," terang Arga.
"Oke, sekarang yang bisa jawab pertanyaan boleh berangkat duluan." Stepy memberikan bendera smaphore pada Arga. Dengan gerakan lincah Arga mulai menggerakan bendera tersebut.
Aletta mengangkat tanganya. "Kak, saya kak!'' seru Aletta membuat semua orang memandangnya tak percaya, karena memang Arga mempraktekkannya dengan cepat dan sulit untuk di baca.
"Apa?"
"I love you, kak!" kata Aletta santai membuat raut wajah Arga semakin datar.
"Salah!" jawab Arga dingin.
"Hehe bercanda kak, jawabanya Aletta Ainsley Callista."
"Salah!"
"Loh bener kak!" sanggah Aletta tidak terima, "kakak nanya siapa namamu, kan, pakai smaphore? Ya saya jawab nama saya lah," lanjutnya.
Arga menganggukan kepalanya membuat kelompok Aletta bersorak senang.
"Tunggu dulu, yang tadi cuma pemanasan," sanggah Stepy, kemudian ia menghampiri Arga dan membisikan sesuatu pada Arga.
"Iya, yang tadi cuma pemanasan," Arga akhirnya membenarkan kata Stepy.
"Yah kak," protes kelompok Aletta bersamaan.
"Nggak bisa gitu dong!" tandas Aletta tidak terima.
"Bisalah, kenapa enggak?" ucap Arga sinis. Aletta mensumpah serapahi orang tersebut.
Arga Ardelard, lo udah masuk ke ceklist orang yang gue benci. Batin Aletta.
~*~
Pos terakhir telah Aletta lalui, jalan setapak yang menanjak dan berbatu-batu membuat Aletta sangat lelah. Tanpa kelopok Aletta sadari, Aletta duduk di semak semak. Bodo amat mau di tinggal, dari pada gue sekarat di sini. Batin Aletta. Sapuan angin sepoi-sepoi membuat Aletta terbuai dan tanpa sadar kelompok Aletta sudah sangat jauh.
"Aaa!"
Aletta mememejamkan mata dan memegang ranting pohon yang ada di tepi jurang, tanpa sengaja Aletta tergelincir karena medan yang sangat licin.
"Aletta!" teriakan itu membuat Aletta membuka matanya. Matanya langsung tertuju oleh sosok Arga yang tengan mengulurkan tanganya. "Cepet pegangan tangan gue!'' perintah Arga, namun bukan suara dingin yang selalu Aletta dengar melainkan suara khawatir.
"Jangan Kak! Bahaya, kalo ranting itu patah Kakak bisa ikut jatuh."
Tanpa memusingkan perkataan Aletta, Arga berusaha turun perlahan agar Arga bisa meraih tangan Aletta. Dengan sekali tarikan Arga menarik tangan Aletta dan berusaha membawa gadis itu naik ke tepi jurang.
Tubuh Aletta seketika menegang dan membeku untuk beberapa saat, hal itu memberi efek yang tidak baik untuk kesehatan jantungnya karena berdetak dengan ritme yang sangat cepat ketika Arga memeluknya. Kemudian detak itu berganti dengan rasa aneh yang dulu pernah Aletta rasakan namun telah lama Aletta buang dan kubur dalam dalam. Tanpa sadar, air mata Aletta mengalir, Aletta segera mengusapnya. Setelah rasa takut yang entah bagaimana Arga rasakan berkurang Arga melepas pelukan itu.
"Ceroboh banget sih lo!" tegur Arga dingin. Lalu, tanpa aba-aba Arga langsung mengendongnya ala bridal style.
"Kak turunin, gue bisa jalan!" pinta Aletta, namun Arga tetap tidak menggubrisnya dan membawa Aletta hingga ke bumi perkemahan.
Alana yang melihat pemandangan yang tidak biasa itu langsung menghampiri Aletta dan Arga.
"Gue titip dia, obatin lukanya. Jangan biarin dia keluyuran sembarangan, bahaya!" titah Arga dingin, ia langsung meninggalkan Aletta dan Alana setelah ia menurunkan Aletta tanpa belas kasihan dan peri kemanusiaan.
~*~
Ok sapa reader dulu ah.. hallu.. hayyy...
Hati hati kesandung typo yg bertebaran kaya serpihan hatiku.. huhuw
Gimana udah panjang belum? Udah ya kayaknya... yakan? Yakan?
sebenernya mau up siang tapi berhubung sibuk dan sinyalnya ngilang melulu kaya kamu
*kamu! iya kamu!* hehew.. jadi up nya malam deh😊Vote dan comment jangan lupa ya.. biar aku tambah semangat up nya okok..
Kalo lama next nya sebut nama author 3× okok biar langsung next..
ehemmmm, permisi revisi say...
With love
💝Ibu negara Aletta💝
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Ice Prince 💫Completed💫
Novela Juvenil(PROSES REVISI) Aletta Ainsley Callista cewek cantik supel dan pintar yang terjebak perasaan oleh pangeran es yaitu Arga Ardelard... begitulah julukan yg di miliki oleh Arga karena ketampananya dan sikapnya yang dingin seperti es balok itu.. Di tamb...