29. Bertahan Ta, gue mohon!

2.8K 126 24
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~🌟~

"Jika caramu mencintaiku dengan selalu menyakitiku, maka lakukan!
Karna aku juga akan mencintaimu dengan caraku yaitu meninggalkan."
Aletta Ainsley Callista
~🌟~

Satu ambulance datang, pasien segera di turunkan. Para rekan medis langsung membawanya untuk di tindak lanjuti, lukanya cukup parah di tambah benturan di kepalanya yang mengeluarkan banyak darah.

"Maaf, anda keluarga pasien?" tanya salah satu dokter.

"Bukan dok saya temanya," jawab laki laki tersebut.

"Bisa anda hubungi keluarganya? Pasien kehilangan banyak darah, sedangkan stok darah yang cocok dengan pasien di bank darah rumah sakit ini sedang kosong," jelas dokter tersebut.

"golongan darahnya apa dok?"

"B negatif"

"golongan darah saya B negatif," sahut Rian. nafasnya terengah engah.

Saat mendapat kabar Aletta kecelakaan dia langsung tancap gas menuju rumah sakit dengan laju gila gilaan dan berlari menuju ruang yang menangani Aletta, ia tidak menghiraukan teriakan orang orang. Jantungnya berdetak sangat cepat seperti sedang berlomba maraton keringatnya pun mengalir deras di pelipis lelaki itu.

Di belakang Rian ada Arga yang menggendong Akra. Bara, Angga, Alysha, Fani, Alana, serta orang tua Arga dan Aletta.

"Saya juga B negatif," jawab papah Aletta.

"Baiklah silahkan masuk," izin dokter mempersilahkan Rian dan papah Aletta masuk untuk mentransfusi darah mereka.

"Ngapain lo di sini?" tanya Hisyam datar membuat Arga menatapnya tajam, Arga menurunkan Akra dari gendonganya.

"Gue berhak di sini," katanya lebih datar.

"Mending lo pergi karena lo cuma mbikin Aletta menderita," usir Hisyam saarkas.

Bugh..

Satu bogeman mentah melayang pada pipi Arga, tidak terima Arga membalas pukulan dari Hisyam. Melihat itu Fani langsung menggedong Akra yang ketakutan.

Angga dengan sigap menahan Arga dan Bara menahan Hisyam, agar mereka menghentikan keributan yang hanya menambah keruh suasana.

"Gue berhak di sini karna gue suami sah Aletta!"

Pengakuan Arga membuat semua temannya dan teman Aletta terkejut kecuali Hisyam yang malah tertawa sinis.

"Shit!" maki Fani spontan.

"Gue saranin mending lengser aja lo jadi suami Aletta, nggak guna. Nggak bisa lindungi dia, kerja lo cuma nyakitin dia," ucap Hisyam meremehkan Arga.

Hisyam mengambil hp dari kantong celananya dan mengirimkan sesuatu pada Arga. Hisyam membuka kedok seseorang yang mencelakai Aletta setelah mengirim video itu ke Arga.

🔥Flashback on🔥

"Jangan lakuin itu gue sayang lo."

Kata kata Arga tengiang lagi di benaknya, Arga habis mencegah Diva karena nekat mau bunuh diri dengan memeluknya, pikiran Aletta sangat kacau sekarang sehingga ia mengendarai mobinya begitu cepat, saat menyadari ada mobil yang muncul dari persimpangan jalan dan mendadak memotong jalan Aletta, sontak Aletta berusaha menginjak remnya agar tidak terjadi kecelakaan hebat karena laju mobilnya yang di atas rata rata.

sial, gue lupa! batin Aletta.

Aletta melepas seatbelt nya, Tanpa pikir panjang Aletta memilih banting stir. Menabrakkan mobilnya pada pembatas jalan.

Tumbukan itu terdengar begitu keras dan mobil Aletta berakhir meluncur bebas di jurang. Aletta membuka pintu mobilnya kemudian melompat dari mobil tersebut.

Tubuh Aletta menggelinding dan kepalanya membentur batu cukup keras untung saja badanya tertahan pepohonan, tak lama kemudian samar samar Aletta mendengar ledakan di bawah sana sebelum dunia menggelap.

Kini orang yang mengendarai mobil itu keluar, melihat mobil Aletta yang meledak kemudian terbakar, ia tertawa dan melambaikan tangan pada arah mobil itu dan bergegas pergi dari tempat kejadian.

Tanpa orang itu sadari, ada satu mobil yang juga mengikuti mereka. dari balik mobil silver Hisyam mengepalkan tanganya kuat kemudian dia menelfon ambulance.

🔥Flashback off🔥

Hisyam menjelaskan semuanya dan yang lebih parah kecelakaan ini penyebabnya adalah orang itu, rem Aletta juga blong karenanya.

Stepy mengumpat keras begitu juga Bara Alysha Alana Fani dan Angga.

Mamah Aletta menangis histeris saat mendengar kenyataan yang di lontarkan oleh Hisyam.

"Apa salah anak tante, kenapa dia sangat membenci Aletta dan berambisi membunuhnya?" tanya mamah Aletta.

Bunda Arga mencoba menenangkan mamah Aletta dengan memeluknya. Ayah Arga hanya terdiam, mencerna apa yang sedang terjadi.

Arga terduduk lemas di lantai menyandarkan tubuhnya di tembok.

Fani menurunkan Akra yang menberontak ingin di turunkan, anak itu langsung berhambur ke pelukan Arga.

"Yah buna kenapa?" tanya Akra berkaca kaca membuat Arga mengelus kepalanya.

"Buna lagi sakit makanya sekarang buna istirahat," jawab Arga lembut dengan senyum yang di paksakan.

"Akra pengen sama buna yah, Akra nakal ya sampe gak boleh masuk buat ketemu bunda?" tanya Akra yang telah menumpahkan air matanya.

"Akra gak boleh ngomong gitu, Akra tetep jadi jagoan hebatnya ayah buna, jadi sekarang Akra jangan sedih, doain aja biar buna cepet bangun dan boleh ketemu Akra sama ayah," hibur Arga sembari mengusap air mata Arka.

Pandangan semua orang yang sedang menunggu Aletta tertuju pada Arga yang sedang memeluk Akra untuk menenangkanya. Arga mencoba meyakinkan Akra bahwa Aletta akan baik baik saja walau dirinya juga ragu akan harapan itu.

"Bertahan Ta! Gue mohon! Ayo kita perbaiki semuanya, apa yang udah gue rusak, gue butuh lo buat mengembalikan kepingan puzzel kehidupan," lirihnya

Hallo up lagi...

My Perfect Ice Prince 💫Completed💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang