Bagi kalian yang udah vote dan komen, makasih kalian moodbosterku pokoknya💐💐💐
Bagi yang masih jadi SINDER juga makasih, makasih udah ngajarin aku artinya sabar🤭🤭
Author doain biar cepet dapet hidayah bagi yang sukanya jadi pembaca gelap, vote dan komen masih gratis kok nggak di pungut biaya💅💅Yok ramaikan ada give away double up kalo part ini rame🥰🥰🥰
#kalorameya😌🔥❄️🐝HAPPY READING🐝❄️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~🌟~"Mencintaimu itu tiada duanya dan rasa sakit karna mencintaimu pun tiada duanya bukankah seharunya kita mencintai tanpa saling menyakiti dan menyalahkan?"
Semua pelayat yang mengantarkan bang Ael telah pulang termasuk orang tua dan mertuanya pun telah pulang. Berbeda dengan Aletta yang masih setia memandangi batu nisan bang Ael.
Jika memang mimpi siapapun tolong bangunkan Aletta! Aletta tidak sanggup kehilangan dan juga merindu, Aletta ingin tetap di sini bersama kakak tersayangnya dan semua kenangan yang ikut terkubur di dalamnya.
Arga tetap menemani Aletta walau aletta tidak mau memandang arga sedari tadi.
"Pulang," ucap Arga datar membuat Aletta mendongak dan menatap Arga.
Tatapan terluka Aletta mampu membuat hati Arga juga merasa perih. Mulut Aletta memang diam namun matanya mampu mengatakan semua yang Aletta rasakan.
"Duluan, gue masih mau di sini," jawab Aletta dingin dan kembali menatap batu nisan itu. Arga mengernyit saat nada bicara Aletta menjadi lo-gue.
"Dan satu lagi gue nggak mau mangil lo, aku-kamu dan gue nggak mau ndenger lo masih pake kata aku-kamu, gue enek ndengernya!" sambung Aletta.
"Nggak harus bareng!" tegas Arga dengan menekan setiap katanya.
"Gue tau jalan, gue bakal pulang kalo gue udah mau pulang."
"Nggak mau tau, harus bareng," kata Arga membuat Aletta berdiri dan menatap Arga.
"Nggak kaget kalo lo nggak mau tau, lo emang nggak pernah mau tau tentang gue, lo nggak pernah mau ndenger penjelasan dari gue sebener apapun gue dan lo nggak pernah mau tau apa yang gue rasain. Jadi gue mohon pergi! Gue pengen sendiri sebelum gue tambah benci sama lo, please pergi!" pinta Aletta sambil merapatkan tanganya memohon agar Arga pergi.
Entah mengapa perkataan Aletta sangat menohok di hati Arga. Arga melangkahkan kakinya meninggalkan Aletta sendiri membiarkan Aletta memiliki waktu untuk sendiri.
~🌟~
Aletta masih sangat malas untuk pulang kini ia memilih untuk pergi ke taman kota dan duduk di bangku yang biasa Aletta dan bang Ael kunjungi.
Aletta membiarkan tubuhnya terkena sapuan hujan lebat itu tanpa perduli untuk berteduh, hampa! mungkin satu kata itu yang bisa mewakilkan perasaanya saat ini sampai ia lupa bagaimana caranya menangis, Aletta lelah dengan keadaan, ingin menyerah dan ikut meninggalkan. Yah sekarang aletta lebih percaya semua akan pergi dan berubah pada waktunya.
Aletta mendongak saat air hujan itu tidak turun lagi dan teryata Rian memayungi Aletta.
"Jangan hujan-hujanan Ta, gak takut sakit?" Aletta tersenyum tipis.
"Gak kak , hujanya juga masih air bukan hujan meteor, mending payungnya buat kakak, aku pengen hujan hujanan" Rian duduk di samping Aletta
"Nanti lo sakit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Ice Prince 💫Completed💫
Teen Fiction(PROSES REVISI) Aletta Ainsley Callista cewek cantik supel dan pintar yang terjebak perasaan oleh pangeran es yaitu Arga Ardelard... begitulah julukan yg di miliki oleh Arga karena ketampananya dan sikapnya yang dingin seperti es balok itu.. Di tamb...