6. Harus Lo?!

1.7K 157 81
                                    

Note : hati hati typo bertebaran..

🌿❄Happy reading❄🌿
.
.
.
.
.
.
.

Kamu dan kisah kita
Bagai symphony
Dalam dekapan harmoni
Meski tak seindah senja
Kisahku tetap selalu ku peluk erat
Tak usah bertanya
Kau adalah rahasia
Yang pantas ku perjuangkan
Sebuah cerita
Yang tak bisa ku lewatkan
Andai ku bisa membuatmu bertahan
Ku mohon jangan lepaskan
Karena yang membuatku sakit bukan kembali pada kenangan
Tapi merasa sendiri dalam ulasan
Kadang semua terasa lucu
Seperti takdir yang sedang mempermainkanku
Dengan sebuah rasaku

~*~

"Gak mau! Lo harus nolak! Gue ga mau nikah semuda ini!" Rengek Aletta sedangkan Arga hanya diam memandangi kolam renang. Membuat Aletta berdecak kesal.

"Lo denger gak sih woy! Lo gak tuli kan? Ya Allah ampuni hamba." Maki Aletta membuat Arga memandangnya dingin.

"Kenapa harus di tolak?" Tanya Arga berjalan maju menghapus jarak antara mereka berdua.

Aletta melotot, tak habis fikir dengan pertanyaan konyol Arga.

"Ga ada pertanyaan yang lebih bermutu? Ya karna gue masih sekolah! Lo masih sekolah! Dan kalo lo lupa lo ketua osis sekolah bego!" Jawab Aletta sarkas.

"Ga masalah buat gue, lagian papah lo bener. Mending nikah sekarang daripada ntar, ga ada yang tau kedepanya gimana? Bisa aja hati lo udah di miliki orang lain ataupun sebaliknya. Daripada lo ataupun gue nyakitin banyak orang mending kita ngambil resiko ini!" Jelas arga membuat Aletta bungkam.

"Ini ga masuk akal sama sekali kak!" Sanggah Aletta frustasi.

"Masuk akal! Bahkan dulu lo pernah minta nikah sama gue waktu kecil." Kata Arga dengan lengkungan kecil di bibirnya.

🌻Flashback on🌻

Seperti biasa jika hari Minggu Arga, Aletta, bang Batra, dan bang Ael pasti akan lari pagi di stadiun utama namun karena bang Batra dan bang Ael sedang mengikuti persami terpaksa minggu ini Aetta tidak lari pagi.

"Aletta makan dulu sayang."

Aletta tetap diam dan menatap jendela membuat Rena mamah Aletta mendekatinya.

"Sayang kenapa kok sedih? Sini cerita sama mamah."

Aletta hanya menggeleng

"Aletta pengen lari pagi mah."

"Ya udah ayo sama mamah papah aja."

"Gamau, mamah di rumah aja! Kasian dedek yang ada di perut mamah." Kata Aletta polos sambil mengelus perut buncit Rena.

"Bentar deh, mamah punya ide." Kata mamah Rena meninggalkan Aletta. Aletta merebahkan tubuhnya di kasur dan menarik selimut.

Karena Kesal dengan mamahnya yang pergi tanpa penjelasan.

Tok tok tok

My Perfect Ice Prince 💫Completed💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang