4. Dasar Es Balok! (revisi)

1.9K 175 76
                                    

Note: ok sambil di nikmati lagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: ok sambil di nikmati lagunya.. hati hati typo bertebaran..

❄🌹Happy reading🌹❄
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
~🌟~

Sial! Aletta mengumpat berkali kali. Gara-gara di tinggal sendirian di rumah membuat Aletta telat bangun. Dan apa? Sekarang gerbang sekolah telah di tutup.

Orang tua Aletta sedang keluar kota dan akan pulang nanti malam. Bang Ael? Dia sedang pertukaran pelajar di Jepang seminggu, dia akan pulang nanti sore.

Sebenarnya saat tau papah dan mamah akan keluar kota untuk mengurusi perusahaan papah yang ada di Jogja bang Ael ingin membatalkan kesempatan pertukaran pelajar karena tidak tega meninggalkan Aletta sendirian di rumah.

Namun Aletta tau jika itu impian bang Ael jadi dengan sangat terpaksa Aletta memberi seribu alasan agar bang Ael tetap mengikuti pertukaran pelajar.

"Pak ayolah, baru telat 5 menit juga ko nggak sampe sejam," pinta Aletta bernegosiasi dengan pak satpam.

"Haduh maap neng Aletta, sama aja udah telat, nanti saya di marahin pak Maman."

"Nanti saya yang bilang deh pak."

"Ga bisa neng! Apa saya panggil Mas Arga aja neng? Mungkin bisa bantu."

Aletta memutar bola matanya malas. Ya percuma dong kalo di panggilin kak Arga? Ketos galak itu nggak mungkin ngasih dispen walau pada dirinya sekalipun. Arga memang tidak akan memberi hukuman Aletta, tapi pasti dia dengan senang hati melaporkannya pada guru BK.


"Ga deh pak makasih."

Aletta tersenyum simpul karena ia baru ingat ada pohon besar yang ada di dekat pintu belakang sekolah.

Tanpa kehabisan cara Aletta akan melewati pintu belakang yang aksesnya harus melewati gudang dan belakang lab IPA, daripada dia harus kena marah pak maman ataupun kena teguran dari kakak ketos dingin itu.

Aletta menaiki pohon besar itu dengan hati-hati.

Tidak perlu di ragukan lagi Aletta telah profesional dalam hal panjat memanjat pohon karena dia sering kabur kaburan saat kecil dulu ketika mamahnya meminta Aletta tidur siang.

Aletta telah memperhitungkan matang matang.

Tangan kiri Aletta memegangi ranting pohon dan tangan satunya memegangi tembok pembatas sekolah itu. Sekali lompatan tangan kiri Aletta beralih memegangi tembok tersebut.

My Perfect Ice Prince 💫Completed💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang