31

1K 79 8
                                    

Happy Reading.

🌻

🌻

🌻

🌻

🌻

***

Ting.. Tong... Ting... Tong

Lisa memutar bola matanya kesal, baru juga ia mau istirahat, dasar tamu--datang di situasi yang tidak tepat.

Lisa lekas pergi ke pintu utama saat si tamu itu terus menekan bel rumahnya.

"Bentar!"

Pintu dibuka, dan menampakkan sesosok manusia berjenis kelamin laki-laki, dia? Orang yang dulu dan sampai sekarang paling berarti di hidup Lisa, Taehyung.

Tatapan mereka terkunci, mereka sama-sama bergeming sampai akhirnya Taehyung meraih bahu Lisa dan menariknya ke dalam pelukannya.

Lisa tak membalas pelukan Taehyung, sebenarnya ingin tapi hatinya enggan untuk melakukan itu, tangannya serasa berat untuk digerakkan.

"Kangen banget sama kamu." Lirih Taehyung. Dia melepaskan pelukannya kemudian tersenyum simpul seraya menatap Lisa dengan tatapan rindu.

Entah gemas atau apa? Tangan kanannya mengacak puncak kepala Lisa, "Tambah cantik aja kamu."

Tangan Lisa meraih tangan Taehyung yang berada diatas kepalanya, matanya kemudian menatap Taehyung, sementara Taehyung menautkan alis heran.

"Ayok masuk kak."

Lisa menarik tangan Taehyung, dan membiarkannya duduk di sofa. Lisa pun merebahkan bokongnya di sebrang kursi yang Taehyung duduki.

"Kenapa?" Tanya Taehyung bingung.

Lisa menggeleng, lalu kemudian menghela nafas.

"Cerita Lis."

Lisa menarik nafas dulu sebelum akhirnya angkat bicara, "Shhhh, apa masih ada aku di hati kakak?"

Taehyung terkekeh, pertanyaan apa ini? Jelas ada, Lisa adalah orang yang selama ini ia rindukan, kenapa Lisa bisa bertanya seperti itu? "Jelas kamu satu-satunya di hati aku Lis."

"Tapi tadi aku liat kamu sama Sana. Jadi apa bisa aku percaya?"

Lisa menatap Taehyung dengan tegas, sementara disana---Taehyung menaikkan satu sudut bibirnya sambil menatap Lisa tak percaya.

Jadi sekarang ini Lisa cemburu toh, "Jadi karna itu kamu nanya pertanyaan yang tadi?"

Lisa mengangguk polos dengan wajah yang cemberut, dia menunduk.

Taehyung bangkit dan menghampiri Lisa, "Aigo, ternyata Lisa lagi cemburu niih." Duduk disebelah Lisa lalu meraih kepala Lisa dan memeluknya.

"Jawab Lisa kak."

"Aku gak ada apa-apa sama Sana, cuman tadi itu Sana minta ditemenin ke supermarket karena dia lagi sedih, cuman itu kok gak ada hubungan spesial antara aku sama Sana."

Lisa masih cemberut dalam pelukan Taehyung, "Yang bener?"

"Iya, cuma Lisa yang ada di hati Taehyung, dari dulu, sekarang dan selamanya." Ucap Taehyung.

Sekarang Lisa tenang, dia tersenyum bahagia dan juga, tangannya memeluk erat Taehyung.

"Baru sekarang mau balas pelukan aku?"

Lisa tak menjawab dia malah lebih mengeratkan pelukannya.

Inilah moment yang Taehyung rindukan selama ini, bisa bermanja-manja dengan Lisa. Bisa mengusap rambut Lisa dan menciumi seraya menghirup aroma rambut Lisa seperti sekarang ini.

Mereka melepaskan pelukannya, saling menatap hingga sampai akhirnya tertawa tanpa alasan.

***

"Lisa pasti belom bangun nih, pasti kecapean banget kemaren."

Rose berjalan dengan Jungkook sambil membawa tengtengan ke rumah Lisa.

"Semangat banget yang mau ketemu Lisa." Ucap Jungkook.

Rose menoleh seraya tersenyum, lalu setelah itu berlari kecil ke pintu rumah Lisa.

Ting... Tong.. Ting... Tong

Sementara Rose yang terus menekan bel rumah Lisa, penghuni rumah ini masih saja terlelap nyaman.

Gimana gak nyaman? posisi tidurnya sekarang adalah, Lisa dan Taehyung tidur di satu kursi yang sama, dan lengan Taehyung dijadikannya sebagai bantal untuk Lisa, juga Taehyung yang memeluk Lisa dari belakang.

Itu semua membuat keduanya enggan untuk membuka mata.

Semalam, Taehyung memang berniat untuk pulang, namun saat mengetahui bahwa Lisa dirumah ini sendiri, dia jadi khawatir dan alhasil meminta izin untuk menginap disini. Awalnya Lisa tidur dikamarnya dan Taehyung tidur di sofa, saat dimana Lisa memberikan selimut untuk Taehyung disaat Tae tertidur lelap, Lisa malah ditarik kedalam pelukan Taehyung, Taehyung ternyata--hanya pura-pura tidur.

"Lisaa!"

"Lisa! Kebo amat ni anak, astaga." Rose merogoh sakunya, berniat untuk menelpon Lisa, semoga saja Lisa bisa bangun jika ia telpon.

Lisa menggeliat saat mendengar suara telponnya berbunyi, begitupun Tae, tidur mereka sudah terusik.

Lisa masih mengerjapkan matanya, belum sadar sepenuhnya.

"Lisa!!"

Taehyung dan Lisa saling menatap, dan kemudian terbangun dengan tiba-tiba, kemudian detik berikutnya mereka seperti terkena gempa bumi dadakan, rusuh.

"Ini, ini gimana?" Heboh Lisa.

"Lisa!!!!"

"Iyaaa, bentar!"

"Aku ke toilet deh, cuci muka." Taehyung canggung, lalu berlari secepat mungkin.

Mereka heboh sendiri, padahal tidak ada yang perlu ditakuti, toh kan tidak ada kejadian apa-apa.

Lisa bergegas membuka pintu, lalu tersenyum canggung kepada Rose.

"Lama amat lu buka pintunya."

Rose berlalu begitu saja, membuka sepatunya, namun langkahnya tertahan saat hendak masuk kedalam, apa itu? Sepatu laki-laki?

Lisa yang sadar akhinya hanya menendang-nendang sepatu itu dan nyengir kearah Rose, sementara Rose menatap Lisa curiga.

"Udah Rose masuk." Lisa meraih bahu Rose dari belakang dan mendorongnya masuk. Jungkook mengikuti dari belakang.

Rose masih menatap Lisa curiga, Rose curiga karena Lisa menunjukkan sikap tak tenang.

"Lis ada Taehyung ya disini?"

"Hah?" Lisa menoleh seraya tersenyum canggung.

"Itu sepatu punya siapa?" Tanya Rose.

"Punya Taehyung itu mah, tau gue." Timpal Jungkook.

"Eh?hhmm---aemmm--itu---apa? Ehhh."

"Gugup gitu jawabnya."

Ceklek

Tiba-tiba saja suara pintu terbuka, sontak semuanya menatap kearah dimana suara itu berasal.

Seseorang disana hanya bisa nyegir dan menunduk-nunduk malu, tangannya mengelus tengkuknya canggung.

Semetara Lisa hanya bisa menutupi mukanya.

"Taehyung!"

***

Ternyata belom tamat hehe:)

I Need U [Taelis and Kookchae]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang