27

1K 67 17
                                    

Halo halo, balik lagi nih sama author yang gaje.

Oke gees langsung cus aja baca ya, daripada penasaran.

🌻

SELAMAT MEMBACA!

🌻

🌻

🌻

***

"Rose bangun."

"Rose."

"Rose! Bangun!"

Samar-samar Rose mendengar seseorang menyuruhnya untuk membuka mata.

"Rose!"

Kening Rose berkerut-kerut, dia masih merasakan pusing di kepalanya, tetapi Rose berusaha sebisa mungkin membuka matanya dengan perlahan.

Matanya mengerjap-ngerjap, dan dengan pandangannya yang masih kabur dia melihat sesosok perempuan.

"Rose akhirnya, bangun Rose bangun."

Rose bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk, tangan dan kakinya masih terikat, menandakan bahwa Rose masih belum bebas dari tempat ini.

Rose masih disini, tempat dimana Rose diperlakukan kasar, tempat gelap yang mungkin akan menjadi tempat terakhir dia bernafas.

Sekarang pandangan Rose menuju kepada perempuan didepannya yang kaki dan tanganya sama-sama diikat.

"Yeri!" Seru Rose.

"Yer, lo gak papa kan?" Tanya Rose.

Yeri menghela nafas sambil menutup matanya, "Seharusnya gue yang ngomong gitu ke lo Rose, lo gak papa kan?"

Rose menggeleng, "Gue gak kenapa-napa Yer."

"Baguslah." Ujar Yeri.

"Yer, kita harus keluar dari tempat ini." Ucap Rose.

Yeri mengangguk, "Iya Rose, tapi_" Dia berhenti sejenak, lalu melihat kondisi dirinya dan Rose.

"Dengan kondisi kita kayak gini, gak mungkin bisa Rose." Lanjutnya.

"Bisa! Kita harus pergi darisini Yer, kita harus nyelamatin diri." Dengan susah payah Rose berusaha bangkit dari posisinya.

Rose melompat-lompat, sementara Yeri tidak mengikuti apa yang Rose lakukan. Rose melihat kebelakang menatap Yeri yang masih tetap bergeming.

Rose menatap Yeri kesal, dia sangat frustasi sekarang, dia harus keluar dengan Yeri, "Yer lo kenapa sih? Kita harus pergi darisini Yeriii!"

"Gue pengen Rose, pengen banget keluar darisini, tapi lo fikirin deh Rose, mana jalan keluarnya? Mau lewat mana kita keluar Rose?"

Rose meneteskan air matanya frustasi, dia berjongkok sambil menutupi mukanya.

"Ya makanya kita harus cari Yer, kita berusaha, jangan diem mulu." Ucap Rose.

Akhirnya, Yeri mendekat kearah Rose lalu mengangguk, "Ayok Rose, kita pergi darisini."

Rose tersenyum, lalu keduanya berdiri dan melompat kearah pintu, mereka berdua berusaha mendobrak pintu itu.

Tidak ada jendela dan pintu lainnya, hanya ada ruangan satu pintu yang didalamnya hanya berisi tong-tong minyak.

"Ini gimana Rose?"

I Need U [Taelis and Kookchae]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang