Bel pulang sekolah berbunyi. Para siswa sibuk mengemas sebagian buku dan peralatan sekolah lainnya ke dalam tas dan sebagian lagi diletakan di loker masing-masing.
Selesai mengemas semuanya, para siswa berhamburan keluar kelas menuju ke gerbang sekolah bergegas untuk pulang.
ㅡㅡㅡ
Eunso mulai berjalan menuju gerbang sekolah. Sesampainya ia di depan, sudah ada Jimin dengan motor gedenya yang menunggu Eunso daritadi keluar dari kelas.
"Kau itu memang lelet sekali ya Jung Eunso!" Oceh Jimin karena telah menunggu Eunso lumayan lama.
"Aku sudah bilang kalau aku ke perpustakaan dulu buat balikin buku yang aku pinjam."
"Kapan dan dimana kau bilang begitu?"
"Di chat saat jam pelajaran selesai. Salah kau sendiri tidak mengecek ponsel mu." Jawab Eunso tidak mau disalahkan.
"Ya, kenapa kau selalu saja melawan jika berhadapan denganku, tapi kau selalu ciut jika ada yang macam-macam denganmu." Jawab Jimin juga tidak mau kalah.
"Ahh sudahlah lupakan. Sudah jam segini bisa telat aku sampai disana, kalau sampai telat dan gajiku di potong, kau yang akan aku salahkan." Ucap Eunso sambil menaiki motor Jimin.
"Aishh dasar Eunpa."
"Mwo? Eunpa?" Tanya Eunso.
"Nee, Eunso pabo hahaha." Jawab Jimin langsung melajukan motornya ngebut karena takut Eunso akan telat dan pasti akan menyalahkannya.
Sementara Eunso hanya mengoceh karena Jimin memanggilnya pabo.
ㅡㅡㅡ
Mereka telah sampai di restoran daging yang lumayan terkenal di daerah Seoul. Jimin memberhetikan motornya dan Eunso pun turun dari motor Jimin.
"Gomawo Jimin-ah."
"Kalau sudah selesai kerja part time mu, jangan lupa hubungi aku!"
"Nee nee, ahjumma hahaha." Ucap Eunso sambil berlari masuk ke dalam tempat kerjanya itu.
"Ya, Jung Eunso. Orang setampan diriku dibilang ahjumma, cihh dasar Eunpa." Jimin pun menyalakan kembali motornya lalu pergi meninggalkan tempat itu.
ㅡㅡㅡ
Eunso mulai mengantarkan menu, mencatat pesanan, menyerahkan pesanan tersebut ke koki, dan mengantarkan makanan yang sudah jadi ke meja pelanggan.
Ya pekerjaan paruh waktunya adalah seorang pramusaji, pelayan, atau bahasa kerennya waiters.
Eunso harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama ibunya.
Ayahnya yang seorang guru di sekolah dasar telah meninggal pada saat dia SMP.
Eunso berhasil mendapatkan peringkat tertinggi pada ujian akhirnya di sekolah dan dia juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah disekolah yang bagus.
Saat bel pulang sekolah telah berbunyi, ia segera bergegas untuk pulang karena ia tidak sabar ingin menyampaikan berita menggembirakan tersebut kepada orang tua nya.
Tetapi yang ia dapat malah suasana rumah yang ramai dengan banyak orang yang mengenakan pakaian hitam-hitam, ibunya yang sedang menangis di depan sebuah peti, dan foto yang ia yakin ayahnya tercetak besar disebuah bingkai.
Eunso yang menyadari bahwa ayahnya telah meninggal pun langsung menangis tersedu-sedu. Ibunya yang mendengar dan melihat Eunso menangis langsung memeluk Eunso.
Hari itu adalah hari yang penuh dengan tangisan dukacita bagi keluarga Eunso.
ㅡㅡㅡ
Eunso pun telah selesai bekerja. Ia sedang di ruang pegawai mengganti pakaiannya dan mengemasi barang-barangnya di loker.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction• You are the cause of my euphoria - Jimin • You are sunlight rising again in my life - Taehyung • Just take my hand and never let go of it - Eunso Just read and hopefully you guys enjoy it, abisnya bingung mau bikin sinopsis kaya gimana lag...