|19|

92 21 0
                                    

Eunso berjalan sendirian di koridor dengan earphone di telinga nya menuju ke depan gerbang sekolah.

"Eunso-ah."

"Eoh Taehyung, sedang apa kau?" Eunso melepaskan earphone nya dan bingung yang melihat Taehyung telah ada di depan nya dengan nafas terengah-engah.

"Kau, aku memanggil mu berkali-kali tapi kau tidak dengar."

"Jinjja, itu pasti karena aku memakai earphone. Mianhae Taehyung-ah."

"Ani, gwenchana."

"Kau mau bekerja kan? Kajja aku antar." Taehyung memegang tangan Eunso untuk ikut dengan nya.

"Tidak usah Taehyung-ah." Ucap Eunso menahan genggaman tangan Taehyung di tangan nya.

"Wae?"

"Aku diantar oleh...." Ucapan Eunso terpotong oleh sebuah suara.

"Chagiya."

Park Jimin berjalan mendekati Taehyung dan Eunso dengan kancing seragam nya yang dibuka membuat kaos putih oblong nya terlihat dan tangan yang setia di kantung celana nya.

"Jimin-ah."

Jimin telah sampai di hadapan Eunso dan Taehyung, kemudian ia melihat tangan Taehyung yang memegang tangan Eunso.

Eunso yang menyadari itu pun segera melepas tangan Taehyung.

"Taehyung-ah aku dan Jimin pergi dulu ya." Ucap Eunso menarik tangan Jimin untuk pergi dari situ.

"Kau duluan." Titah Jimin.

"Nee??" Tanya Eunso

Jimin menatap Taehyung dengan tatapan yang sangat tajam. Eunso yang menyadari itu pun tidak berani untuk menyanggah ucapan Jimin padanya.

Akhirnya, Eunso keluar ke depan terlebih dahulu seperti perintah Jimin meninggalkan dua lelaki itu dan berharap tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.

"Kau masih mendekati Eunso rupa nya."

"Aku tidak akan menyerah sebelum dia jadi milik ku."

Jimin tersenyum meremehkan ucapan Taehyung.

"Kau terlalu banyak bermimpi Kim Taehyung, biar ku beritahu kau sesuatu. Selama jantung ku masih berdetak dan selama darah ku masih mengalir, kau tidak akan bisa menyentuh apalagi merebut yang merupakan MILIK KU."

Jimin kemudian pergi menyusul Eunso meninggalkan Taehyung yang selalu geram dengan ucapan yang dia lontarkan.

ㅡㅡㅡ

Eunso turun dari motor Jimin telah sampai di tempat kerja nya itu.

Selama di perjalanan tadi, mereka hanya terdiam tidak mengucapkan atau berbicara sama sekali.

Eunso terlalu takut untuk mengatakan apapun karena melihat ekspresi Jimin saat ini yang sangat tidak bagus.

"Gomawo Jimin-ah." Ucap Eunso pelan.

"Nanti pulang aku jemput." Pernyataan Jimin cuek.

"Nee."

Jimin kemudian menarik tangan Eunso yang yang membuat wajah mereka saat ini sangat dekat.

"Kau mau apa?" Eunso sangat gugup saat ini.

Jimin hanya menatap dan memperhatikan wajah Eunso dari dekat.

"Kau cantik." Ucap nya yang membuat wajah Eunso memerah.

"Apalagi jika memerah seperti ini." Tambah nya lagi.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang