|32|

73 15 13
                                    

Jimin berjalan sendirian di selasar sekolah dengan wajah yang dingin seperti sedang memikirkan sesuatu.

Saat itu juga, Eunso baru keluar dari kelas nya kemudian melihat Jimin ia langsung menghampiri namchin nya itu.

"Annyeong chagiya."

Jimin masih terus berjalan mengabaikan Eunso yang telah berada di samping nya.

Eunso bingung dengan apa yang terjadi dengan Jimin hari ini, dia tidak seperti biasanya.

Eunso kemudian menyamakan jalan nya lagi dengan Jimin kemudian berteriak di samping telinga nya. "Park Jimin!".

"Ya Jung Eunso, kau mengagetkanku." Jimin langsung tersadar dan telah menyadari keberadaan Eunso.

"Kau kenapa melamun seperti itu, aku bahkan menghampiri mu dan memanggil mu chagiya, tapi kau malah mengabaikan ku dan terus berjalan."

"Jinjja? Mianhae, aku hanya sedang lelah."

"Tckkk."

"Ayolah jangan ngambek seperti itu yeobo."

"Molla."

Eunso berjalan meninggalkan Jimin sendirian di selasar.

ㅡㅡㅡ

Jimin dan Eunso kini berada di taman dekat rumah Eunso.

Eunso bilang ingin kesini sebentar untuk bersantai sehabis pulang bekerja.

"Tadi apakah Yoona masuk sekolah?"

"Nee? Tidak, dia tidak masuk."

Eunso terdiam menatap Jimin. Hari ini Jimin tidak terlihat seperti biasanya, dia lebih pendiam dan agak murung.

"Jimin-ah, apa yang terjadi?"

"W-wae? Tidak ada apa-apa."

"Kau berbohong padaku."

Jimin terdiam mendengar pernyataan Eunso yang memang benar adanya.

"Tatap mataku!"

Jimin kemudian memutar kepala nya dan menatap manik mata kecoklatan Eunso.

"Apa yang membuat mu seperti ini? Ceritakan semua nya padaku apa yang terjadi? Jangan coba menyembunyikan sesuatu dariku!"

Jimin terdiam tidak tahu harus berkata apa pada Eunso.

Karena memang mereka sudah berjanji bahwa setiap diantara mereka ada masalah, mereka harus menceritakan nya dan menghadapi masalah tersebut bersama-sama.

"Aku khawatir dengan Ana."

Eunso mengerti, jadi sikap Jimin daritadi pagi seperti ini adalah karena mengkhawatirkan Yoona.

Eunso berusaha mengesampingkan ego nya dan memilih untuk menenangkan Jimin.

"Yoona akan baik-baik saja, percaya padaku. Dia itu wanita yang kuat, mungkin dia hanya lelah karena diet nya yang hanya minum saja tidak makan apapun. Jadi jangan khawatir Jimin-ah." Eunso mengusap punggung Jimin dan tersenyum pada nya.

Jimin pun membalas senyum wanita nya ini "Gomawo chagiya."

ㅡㅡㅡ

Jimin telah sampai di kediaman utama setelah mendapat telepon dari ayahnya.

Saat Jimin memasuki ruang tamu, dia melihat ayah nya yang sedang duduk di sofa tunggal menghadap perapian.

"Ada apa ayah meminta ku datang kesini?"

"Jauhi Eunso!!" To the point ayah nya.

"Mwo?"

"Kau mendengarnya dengan jelas."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang