Author POV.
Hari demi hari, Eunso merasa lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Eunso telah bertekad untuk tidak terlibat apapun lagi yang berhubungan dengan Jimin.
Dia hanya akan menganggap Jimin sebagai kenangan indah yang pernah mengisi tempat yang spesial di hatinya.
Tetapi sebenarnya dibalik semua itu, terkadang Eunso masih suka teringat perkataan yang Jimin lontarkan sewaktu mereka berdua di rooftop.
Perkataan yang membuat hati Eunso benar-benar hancur, perkataan yang membuat Eunso terasa seperti wanita murahan, serta perkataan yang membuat Eunso merasa bersalah pada Jimin.
Kadang terlintas dipikiran Eunso tentang hal itu, tetapi Eunso tidak menunjukkannya karena dia tahu kalau Taehyung sangat tidak menyukai jika Eunso merasa seperti itu.
Eunso hanya akan menyimpannya sendiri dan bertindak layaknya tidak terjadi apa-apa.
"Taehyung-ah kajja!"
Eunso berjalan keluar kelas seorang diri. Saat dia menoleh, Eunso baru menyadari kalau Taehyung tidak mengikutinya.
Kemudian ia kembali menengok ke dalam kelas dan ternyata, Eunso melihat Taehyung yang masih duduk melamun sambil memainkan jari-jari tangannya.
Eunso langsung menghampiri Taehyung dan berteriak di samping telingan pria itu.
"YA KIM TAEHYUNG PABO!"
"Aish kamjjagiya, kenapa kau gemar sekali berteriak di telingaku?" Oceh Taehyung sambil memegangi telinganya.
"Siapa suruh kau melamun terus. Aku sudah berjalan sampai luar kelas tapi kau malah masih duduk diam disini sambil melamun."
"Mi-mian."
"Kenapa akhir-akhir ini kau sering melamun? Apa kau sedang ada masalah dengan Jin Oppa?"
"Aniya, hanya saja aku sedikit kelelahan belakangan ini."
"Pasti kau kelelahan karena aku selalu merepotkanmu. Maafkan aku Taehyung-ah, kalau begitu kau tidak perlu mengantar jemputku lagi, aku bisa berangkat sekolah, berangkat kerja, serta pulang kerja sendiri, jadi kau tidak lagi kelelahan seperti ini."
"Bu-bukan itu maksudku. Hanya saja, belakangan ini aku sering begadang untuk bermain overwatch."
"Ohh jadi itu alasanmu," Eunso menjeda ucapannya kemudian berjalan mendekat ke arah Taehyung dan menarik telinganya sampai berwarna lumayan merah.
"KALAU BEGITU BERHENTI BEGADANG DAN BERMAIN OVERWATCH MU ITU! KALAU TIDAK AKU AKAN MEMBUANGNYA DAN MEMBAKARNYA SAMPAI JADI ABU DI DEPAN MATAMU!"
"A-arraseo baiklah. Ahhh sakit sakit, tolong lepaskan."
Eunso lalu melepaskan telinga Taehyung yang sudah benar-benar merah.
"Kau ini kenapa jadi galak seperti ini sih!" Ucap Taehyung sambil memegangi telinganya yang merah.
"Apa kau bilang? Ya Kim Taehyung kemari kau, jangan lari!"
Eunso berlari keluar kelas mengejar Taehyung yang sudah lebih dulu lari menghindari ocehannya.
Saat Eunso berlari, tak sengaja ia menabrak punggung seorang pria.
"Ouch, kenapa kau selalu saja berhenti mendadak sih Tae." Eunso memegangi kepalanya yang menabrak punggung Taehyung.
"Tae, kau kenapa?" Tanya Eunso yang masih berada di belakang Taehyung.
Masih tidak ada jawaban dari Taehyung. Eunso penasaran, sebenarnya apa yang membuat Taehyung menjadi mematung seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction• You are the cause of my euphoria - Jimin • You are sunlight rising again in my life - Taehyung • Just take my hand and never let go of it - Eunso Just read and hopefully you guys enjoy it, abisnya bingung mau bikin sinopsis kaya gimana lag...