💙A1= hari pertama

402 8 0
                                    

Seorang gadis berambut sebahu sedang berdiri di depan spanduk yang bertuliskan.
'Cerdas cermat Ipa dan Matematika kelas 12. Ayo daftarkan diri anda.' Gadis itu menatap bingung spanduk itu. "Bentar lagi partner-an nih sama es batu." Gumam gadis itu.

Tiba tiba seorang gadis berhijab berdiri dibelakang gadis berambut sebahu itu. "Waaahhh bagus dong." balas gadis berhijab.

"Aishah."

"Alana."

Alana syafiqah rania gadis berambut sebahu, memiliki bola mata lebar, kulit putih, dan tubuh pendek, Alana juga cerewet, namun pintar, seringkali Alana mendapatkan rengking satu umum di SMA nya, tepatnya di SMA Cempaka. Alana menduduki kelas 12 ipa 1.

Siti Aishah gadis berhijab sekaligus sahabat Alana, berkulit putih, mata lebar, serta sedikit coklat , dan tubuh lebih tinggi dibanding Alana. Aishah merupakan gadis shaleha di sekolahnya dia menjabat sebagai sekertaris rohis.

"Sejak kapan lo disini?" tanya Alana.

"Sejak tadi." Jawab Aishah. "Masuk ke kelas yuk disini panas."

Aishah dan Alana menyusuri koridor yang nampak sepi, tak jarang mereka membicarakan tentang kegiatan selama mereka liburan kemarin, tanpa terasa Alana dan Aishah sampai di depan kelas nya.

"Kelas baru." Alana berteriak kegirangan.

"Lebay banget sih." sinis Aishah.

Ternyata Aladin lebih dulu datang ke kelas, entah sejak kapan pria itu menduduki kursi paling depan, "Ehhh ada babang Aladin." ledek Alana di sertai kekehan.

Seperti biasa Aladin tetap tidak merespon gadis centil yang ada di depannya. "Aladin lo bisa gak sih bercanda dikit jangan jutek jutek amat lah." kesal Alana.

Aladin putra angkasa. pria dingin, jutek, dan tampan, tubuhnya tinggi, kulit putih, rahang tegas, dan tentunya cerdas, Aladin juga partner Alana dalam setiap perlombaan, dan menjabat sebagai ketua rohis.

Aladin yang tadinya membaca buku menghentikan aktivitasnya akibat kelakuan Alana. "Kenapa?" tanya Aladin dingin.

Dengan manja Alana menaruh kedua tangannya di pundak aladin. "Di depan ada spanduk, katanya ada perlombaan cerdas cermat ipa dan matematika."

Aladin membalas ucapan Alana yang menurutnya tidak penting itu. "Oh."

Alana memutar bola mata malas. "Aladin bisa gak sih kalau ngomong sama gue di balasnya yang panjangan dikit." pinta Alana.

"Terus gue harus jawab apa?" Kesal Aladin.

Alana menghela nafas berat. "Terserah!"

"Terserah." Aladin kembali membaca bukunya, sedangkan Alana.

menghentakkan kakinya. "Gue tau lo semangat ikut lomba, biar di ajarin kan sama Pak Azzam." lanjut Aladin.

Senyuman Alana kembali terpancar. "Peka kek dari tadi. Bantu gue yah biar bisa dekat - dekat bareng Pak Azzam." pinta Alana sambil mengeluarkan mata boneka, selama ini tidak ada yang bisa menolak
permintaan Alana jika sudah mengeluarkan mata boneka.

Aladin memutar mata malas. "Gak."

"Aladin!" bentak Alana.

"Alana! " bentak Aladin tak kalah keras.

"Hal yang selalu bikin kita gak damai adalah lo yang terlalu centil." tegas Aladin

Alana pergi menemui Pak Azzam, tempat tongkrongan Pak Azzam adalah mushollah, hal itu yang membuat semua gadis di sekolah tergila gila.

Muhammad Azzam atau yang sering di sapa Pak Azzam memiliki kulit kuning langsat, badan kekar, tinggi, dan rahang tegas. Tentunya Pak Azzam adalah guru paling muda dan shaleh di antara guru muda lainnya.

Saat Alana dan Aishah sampai di depan mushollah tiba - tiba Alana disajikan pemandangan yang kurang mengenakkan, yaitu Pak Azzam memberikan sesuatu pada Yasmin.

Yasmin yuriza.gadis shaleha berhijab, selalu menundukkan pandangan, dan menjabat sebagai wakil ketua rohis, kulitnya juga putih, bola mata coklat, dan bibir merah merona. Yasmin menduduki kelas 12 ips 1.

"Pak Azzam kok tega banget sih sama Dedek Alana." gumam Alana.

"Sabar yah Na." Aishah mengusap punggung Alana.

Yasmin yang baru saja keluar dari mushallah langsung di halangi oleh Alana. "Yasmin, Pak azzam suka yah sama lo?"

Yasmin tersenyum salah tingkah. "Gak tau, aku buru - buru Na bye." Yasmin meninggalkan Alana dan Aishah sambil tersenyum salah tingkah.

"Alana ngapain kamu?" Tanya Pak Azzam yang baru saja keluar dari mushallah.

"Eh Pak Azzam, katanya ada lomba Fisika Pak." Ucap Alana to the point.

"Baru saya mau kasih tau kamu, kamu ikut lomba berdua lagi sama Aladin, gak papa kan. " Pak Azzam terkekeh.

"Ooh jelas gak papa dong pak apa sih yang gak bisa buat Bapak. Bisa kebetulan gitu yah Pak, jangan - jangan kita..."

"Jangan - jangan apa Alana?" tanya Pak Azzam.

"Jodoh." ucap Alana tak tau malu.

"Kamu nih kalau ngomong." tegur Pak Azzam sambil tertawa.

Selama ini Alana menyimpan rasa kepada Pak Azzam, tak jarang Alana mencari perhatian kepada Pak Azzam, tapi tetap saja Pak Azzam berfikir bahwa perhatian yang di berikan oleh Alana hanya sekedar guyonan seperti siswi - siswi lain nya.

namun seiring berjalan nya waktu perasaan Alana ke Pak Azzam semakin tumbuh, dan hal itu membuat Alana semakin gila.

"Kita ke kelas dulu pak." Alana dan Aishah mencium punggung tangan Pak Azzam.

"Aishah, tangannya Pak Azzam wangi banget pengen deh jadi istrinya." bisik Alana.

"Apain sih Na lebay lo." tegur Aishah.

*****

Jam istirahat tiba. "Aladin.... " teriak Alana yang mengganggu ketenangan kelas.

"Wooyy bisa diam gak sih." sergah Dimas, Dimas juga teman sekelas Alana, pria yang satu ini jahil.

"Hari ini gue males berurusan sama lo." Alana menatap tajam mata Dimas, lalu berjalan ke bangku Aladin.

"Aladin kita partner lagi di cerdas cermat fisika." girang Alana, yang masih di abaikan oleh Aladin.

"Di kacangin kasian deh." sindir Dimas.

Alana menatap sinis Dimas. "Aladin dengar gak sih." kesal Alana.

"Dengar kok, itu aja kan, gue mau makan." Balas Aladin.

"Ada lagi." Sambung Alana. "Kayaknya Pak Azzam suka deh sama Yasmin, soalnya dia tadi ngasih sesuatu gitu ke Yasmin, terus Yasmin salah tingkah." bisik Alana.

"Hubungannya sama gue?" tanya Aladin sambil mengangkat alisnya.

"Lo masih suka kan sama Yasmin, perjuangin dong, cemen lo." hina Alana.

"Kalau gue sukses, gue lamar Yasmin, gue gak mau ngajak dia pacaran." jelas Aladin.

"Owhhh so cute. Tapi kan Pak Azzam lebih dulu sukses dari lo, gimana kalau Pak Azzam duluan yang lamar Yasmin." ucap Alana.

Aladin terdiam seribu bahasa dia meninggalkan Alana yang masih berdiri di depan bangkunya.

Bersambung....

Kalau suka sama ceritanya jangan lupa vote yah.... 😁😀😊

Alana VS AladinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang