💙A8= Alana hijrah?

41 4 0
                                    

Alana duduk sambil bermain handphone di singgasana nya, tiba - tiba seorang gadis berhijab memukul meja Alana. 'Braaakkk..... ' suara itu berhasil memecah keheningan di kelas.

"Aishah!" teriak seisi kelas.

"Romantis nya cinta mu dengan nabi." sambung Dimas dengan nada bernyanyi.

"Dimas!" seisi kelas menatap Dimas tajam.

"Slow guys." ucap Dimas santai sambil memberikan cekikikan has nya.

"Aishah lo ngagetin tau gak." kesal Alana.

"Maaf, lo kenapa sih sibuk banget?" tanya Aishah.

"Ini loh, teman lomba gue, ganteng banget." ucap Alana histeris.

"Lo stalker?"

Alana mengangguk. "Namanya Brandon, kemarin dia duluan yang ajak gue kenalan."

Aishah menghela pelan. "Alana lo udah move on dari pak Azzam?"

"Belum." senyuman Alana memudar. "Gue sekedar kagum aja sama Brandon."

"Yah gue fikir udah." kecewa Aishah.

****

Jam pelajaran pertama kelas ipa 1 belajar seni budaya, tepatnya pelajaran yang paling Alana benci. "Aishah gue laper."

"Terus?" Aishah mengernyitkan matanya.

"Ke kantin yuk." pinta Alana.

"Lo aja yang minta izin, gue gak mau bohong."

"Oke siap."

Alana maju kedepan sembari meminta izin kepada Bu Nia. Alana dan Aishah berjalan menuju kantin. Setelah menghabiskan makanannya Alana tidak kembali ke kelasnya.

"Aishah kita ke mushallah yuk!" ajak Alana.

"Ngapain?"

"Shalat duha." cengir Alana.

Aishah menatap Alana heran. "Sejak kapan lo rajin shalat?"

"Aduuh Aishah buruan deh ke mushallah." celoteh Alana.

Di mushallah Alana melihat Seorang pria sedang merapikan lengan bajunya. "Pak Azzam ngapain?" tanya Alana ramah.

"Mau shalat." jawab Pak Azzam.

"Kebetulan dong, berjamaah yuk Pak, Bapak siap kan jadi imam saya?" tanya Alana.

Pak Azzam menatap Alana bingung. "Maksudnya imam shalat Pak, Bapak gimana sih mikirnya jauh banget." sambung Alana yang masih di tatap bingung oleh Pak Azzam.

Sedangkan Aishah menutup wajahnya malu, ingin sekali dia lenyap saat itu. "Pak tungguin yah, saya mau ambil wudhu dulu."

"Alana lo gila yah?" ucap Aishah sambil menatap Alana tajam.

"Tatapan nya jangan gitu dong, ini bagian dari pendekatan." ucap Alana santai, Aishah menggelengkan kepala nya tak menyangka bahwa Alana akan seperti ini.

"Ini belum seberapa Shah, gue akan melakukan sesuatu lebih dari ini, agar Pak Azzam suka sama gue." bibir kanan Alana terangkat, mengukir sebuah senyuman sinis.

"Lo mau ngancurin Yasmin gitu?" lirih Aishah.

"Enggak, gue gak akan nyakitin siapa - siapa, gue akan buat Yasmin jatuh cinta sama Aladin." jawab Alana.

"Sebuah perasaan akan sulit diubah, kita tidak bisa memaksakan kehendak, kalau memang itu jodohnya, ya akan terus seperti itu." bijak Aishah.

Alana mendekatkan wajahnya ke wajah Aishah. "Gue akan merubah perasaan, bahkan merubah takdir."

"Gila lo Na!" ucap Aishah.

Setelah berwudhu Alana, Aishah dan Pak Azzam shalat duha berjamaah.

Setelah melaksanakan shalat duha Alana dan Aishah tak lupa berdoa, dan dipimpin oleh Pak Azzam, dengan semangat 45 Alana mengeluarkan suaranya, "Ya Allah ampunilah dosa - dosa Alana, lindungi Mami Alana ya Allah, jadikan lah Pak Azzam jodoh Alana ya Allah amin."

Sontak Aishah, dan Pak Azzam menatap Alana tanpa ekspresi, Alana yang masih mengangkat tangannya langsung tersenyum malu.

"Kalau berdoa jangan kencang - kencang." tegur Pak Azzam.

"Biar di dengar Pak sama Allah." jawab Alana.

"Allah itu maha mendengar, kamu berdoa dalam hati juga bisa di dengar sama Allah, terus kalau berdoa jangan bercanda, kalau nanti kita jodoh gimana?" ujar Pak Azzam.

"Bagus dong Pak." teriak Alana.

Setelah mengenakan sepatu Aishah, dan Alana bergegas menuju kelas, tak lupa mereka mencium punggung tangan Pak Azzam. "Assalamualaikum Pak." pamit Aishah, dan Alana.

"Wa'alaikum salam, nanti pertemuan rohis jangan lupa yah." jawab Pak Azzam.

"Iya Pak."

*****

Alana memasuki kelas nya yang nampak ramai, Bu Nia sudah keluar dari tadi. "Lo ke wc ngapain?" tanya Mia.

Alana tidak menjawab pertanyaan Mia. "Sok jual mahal lo." cetus Mia.

"Aishah?" sahut Alana.

"Romantis nya cinta mu dengan nabi?" balas Aishah.

"Gue serius." kesal Alana.

"Apa?"

"Gue mau hijrah, mulai besok gue mau pake jilbab." bangga Alana.

Aishah membelalakkan matanya. "Alana please jangan gila lagi."

"Apaan sih, orang hijrah di bilang gila." kesal Alana.

"Ini ada hubungannya sama Pak Azzam kan?" tebak Aishah.

"Ada sih, tapi dikit." Alana tersenyum linglung.

"Hijrah itu karena Allah, jangan karena hamba nya." nasihat Aishah.

"Iya gue tau, tapi gue pengen berubah, gak papa kan kalau awalnya karena manusia." Alana mengeluarkan mata boneka khas nya.

"Terserah lo deh."

Aladin yang dari tadi sibuk memainkan handphone nya beranjak keluar dari kelas. "Aladin mau kemana?" tanya Alana.

"Mau belajar di perpustakaan, biar bisa dapat beasiswa kuliah di Amerika." jawab Aladin datar.

"Oooh lo mau ngalahin gue?" bibir Alana membentuk senyuman sinis.

"Iya." Jawab Aladin sambil mengangkat alisnya sebelah.

"Mulai hari ini kita berhenti jadi partner, kita saingan." ucap Alana.

"Oke, Alana VS Aladin."

***

Sekarang  semua anggota rohis berkumpul di mushallah, tak terkecuali Alana dan Aladin.

Tak jarang Alana memberikan tatapan sinis ke arah Aladin. Di dalam mushallah Alana benar - benar kegerahan, bagaimana tidak Ac mushallah rusak, ditambah lagi pemateri yang berbicara panjang lebar, membuat Alana bosan.

Materi yang di berikan oleh pemateri cocok untuk Alana 'Hijrah.' tak jarang Alana memberikan pertanyaan.

Setelah acara selesai Alana langsung keluar dari mushallah, akhirnya Alana mendapatkan udara segar.

"Yasmin?" panggil Alana.

"Apa Na." jawab Yasmin.

"Boleh minta tolong gak, aku mau beli baju muslimah di toko, tapi kamu yang temenin." pinta Alana.

"Boleh, kamu beneran mau hijrah?" tanya Yasmin.

Alana mengangguk. "Bukan karena laki - laki kan." tanya Yasmin.

Alana terdiam sebentar. "Bukan lah."

"Kita langsung ke toko nih?" tanya Yasmin.

"Iya, ayo." Alana yang tidak sabaran menarik tangan Yasmin.

Bersambung....


Maaf part ini kurang seru.
Jangan lupa vote!
Komen juga!

Alana VS AladinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang