💙A13 = berubah

37 3 0
                                    

Alana sedang duduk di singgasana nya sambil memakan biskuit coklat, tak lama kemudian Aladin datang sambil menggendong tas nya.

"Babang Aladin makan yuk!" sahut Alana yang tidak di respon oleh Aladin.

Alana menghela nafas bosan. "Jawab dong."

"Gue gak ada waktu untuk merespon penawaran lo itu." jawab Aladin dingin.

"Kemarin waktu gue sakit lo perhatian banget, sekarang gue udah baik - baik aja lo kembali lagi jadi Aladin yang dulu, udah deh mendingan gue sakit lagi." celoteh Alana.

"Jangan, kalau lo sakit gue gak punya saingan." jawab Aladin.

"Yaudah sini makan biskuit cinta buatan Mami." lebay Alana.

"Iya." jawab Aladin terpaksa, Aladin memutar bola mata malas. Aladin dan Alana memakan biskuit coklat bersama, kue coklat buatan Mami Anisa memang sangat enak,  bahkan Aladin memakan kue itu sampai habis.

"Alana!" sahut Aladin, Alana mengangkat Alis nya.

"Lo gak ada perasaan kan sama gue?" tanya Aladin serius.

Alana tertawa terbahak - bahak. "Gila kali gue suka sama cowok dingin kayak lo, gue panggil aja, lo gak nyahut, mana mungkin gur naksir sama cowok kayak lo." ucap Alana sambil melirik Aladin.

"Bisa jadi kan, siapa tau lo mau merubah gue kan." ucap Aladin.

"Gak ada yang bisa merubah lo, gue seneng kok punya saingan kayak lo, menantang." balas Alana.

"Kalau misalnya gue suka sama lo?" tanya Aladin.

Seketika raut wajah Alana berubah memerah, nafasnya pun tidak teratur, "Lo suka sama gue?" lirih Alana.

Aladin tertawa terbahak - bahak, "Yah enggak lah, ya kali gue suka sama cewek centil kayak lo."

Alana memutar bola mata malas, "Siapa tau kan, cinta gak ada yang tau Din."

"Nama gue bukan Udin." Aladin berdiri dari kursi Aishah menuju kursi nya.

"Alana." panggil Aishah yang baru saja datang.

"Aishah kalau gue fikir - fikir kayaknya berhijab aja gak cukup deh." ucap Alana to the point.

"Maksud lo?" Aishah nengenyitan dahinya.

"Gue harus berubah." ucap Alana yang lantas membuat Aishah tambah bingung.

"Gue mau jadi anak pendiam, dan gak akan pecicilan lagi." jelas Alana.

"Terserah lo deh." ucap Aishah acuh.

******

Tak terasa jam istirahat tiba, Alana yang biasanya pergi ke kantin, sekarang menuju mushallah untuk shalat Duha.

"Alana lo seriusan mau berubah?" tanya Aishah tak percaya.

"Emang gue pernah bohong?" jawab Alana.

"Sering, lo kan sering bohongin gue Na."

Alana tersenyum kikuk. "Iya juga sih."

Setelah melaksanakan shalat Duha, Alana dan Aishah bertemu dengan Pak Azzam di jalan.

"Assalamualaikum. Pagi menjelang siang Pak." sapa keduanya.

"Waalaikumsalam." jawab Pak Azzam. Alana menunduk.

"Kamu kenapa Alana?" tanya Pak Azzam.

"Gak papa Pak, bukannya seorang muslim lebih baik jika menundukkan pandangan nya." jawab Alana.

Alana VS AladinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang